PANDUANRAKYAT, BUTON- Pemerintah Kabupaten Buton melalui Dinas Kesehatan melakukan pertemuan guna membahas percepatan penurunan stunting melalui peningkatan integrasi peranan kader pembangunan manusia (KPM) dan Kader Kepo di wilayah kerjanya. Seperti halnya yang dilakukan di Kecamatan Lasalimu. Pertemuan dilakukan di aula kantor kecamatan setempat, Minggu (19/12/2021).
Plh. Kabid Bina Kesehatan Masyarakat, Emil SKM.,M.MKes menjelaskan tujuan kegiatan itu agar semua unsur yang ada, dapat mengoptimalkan peranannya sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing di masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan stunting.
Lanjut, Emil berharap, semua semua yang mitra kesehatan dapat bekerjasama dan berintegrasi dalam upaya percepatan penurunan stunting di wilayah masing-masing.
“Sasarannya, desa lokus stunting, KPM dia khsusus melihat, sasaran stunting seribu hari pertama kehidupan. Dengan ada mitra potensialnya kita, pihak-pihak yang bisa bekerja sama dengan kesehatan yang di anggap punya potensi untuk meningkatkan derajat kesehatan,” ujar dia pada Panduanrakyat.com.
Dia menjelaskan dalam kegiatan itu, pihaknya juga mengambarkan prevalensi stunting di desa lokus stunting itu. Secara keselurahan, prevalensi stunting tiap tahunnya terus menurun.
Sebut saja, tahun 2018, prevalensi stunting sebanyak 31.4, tahun 2019 menurut, menjadi 27,07, tahun 2020, menurun menjadi 23,31. Tahun 2021 ini, tinggal 22, 31.
Tidak hanya itu, ia menyebutkan di Kecamatan Lasalimu, terdapat 11 desa masuk lokus stunting. Masing-masing, Desa Talaga Baru, Wasuamba, Bonelalo, Togo Mangura, Wasambaa, Waoleona, Kakenauwe, Benteng, Suandala dan Lawele.
Dalam pertemuan itu, hadir dari unsur, pemangkunkebijakan tingkat Kecamatan dan desa, Kader Kepo, Kader Pembangunan Manusia (KPM), mitra potensial, tokoh masyarakat, agama pemuda, majelis taklim dan lainnya. (*)