PANDUANRAKYAT, BUTON- Bupati La Bakry menepis isu terlibat soal penyalahgunaan dana hibah sejak dirinya menjabat sebagai ketua Komite Olahraga Indonesia (KONI) Buton pada tahun 2018 silam.
Ia menjelaskan meskipun pada saat itu, menjabat sebagai ketua, namun La Bakry mengaku sudah tidak mengelola program kerja dan penggunaan anggaran. Sebab kala itu, dirinya sudah menjadi Bupati. Tidak lagi fokus mengurus KONI, melainkan sudah mengemban amanah yang lebih besar. Mengurus Kabupaten Buton.
“Saya bilang, memang tahun 2018 saya ketua KONI, tapi saya tidak lagi mengelola yang berkaitan dengan program kerja. Termasuk di dalamnya penggunaan anggaran. Karena saya sudah jadi bupati. Kalau kemarin saya masih wakil bupati, saya juga ketua KONI. Bupatinya yang menghibahkan ke Ketua KONI dalam hal ini Bupati, Makanya di kelola bagus. Mulai dari 2014, saya menyelesaikan itu, ada sisa anggaran saya kembalikan. Bisa di periksa. Berapa anggaran yang di kembalikan,” tegas La Bakry saat membuka rapat kerja KONI di aula Kantor Bupati Buton, Lantai II, Kompleks Perkantoran Pemkab Buton, Takawa, Pasarwajo, Selasa (10/5/2022).
Lanjut, La Bakry menjelaskan kala itu dirinya berstatus sebagai pemberi hibah. Karena sudah menjadi Bupati. Oleh karena itu, mereka yang menyalah gunakan anggaran KONI harus bertanggung jawab. Dan atas persoalan dana hibah KONI, La Bakry bilang keliru kalau persoalan itu dilimpahkan kepada dirinya.
“Ketika saya tidak lagi mengendarai, dan menghibahkan, mereka harus bertanggung jawab. Jadi keliru kalau di limpah-limpahkan ke saya. Saya pemberi hibah. Dan memberikan hibah itu dengan tata cara,” tandasnya. (*)
