PANDUANRAKYAT, BUTON- Bupati Buton, La Bakry melaunching gerakan Generasi Moderasi Beragama di Madrasah/ Sekolah Menuju tahun toleransi 2022 di Aula Kantor Bupati Buton, Kompleks Perkantoran Takawa, Selasa, 16 November 2021.
Giat itu rangkaikan dengan Pengukuhan Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kabupaten Buton masa bakti 2021-2025.
Dalam kesempatan itu, Bupati Buton mewakili jajaran pemerintah daerah mengapresiasi Imam Masjid Istiqlal yang akan membantu pemerintah daerah dan Masyarakat Buton menghadirkan pesantren terbesar di Kabupaten Buton yang akan ditinjau esok hari yang lokasinya ada dua tempat yang akan dipilih dan tetapkan untuk pembangunannya.
“Mudah mudahan dalam waktu dekat akan kita bisa bangun pesantren modern di Kabupaten Buton dan dalam waktu yang tidak lama peletakan batu pertamanya bisa segera tercapai,” kata Bupati Buton
Orang nomor satu di Buton berharap ini merupakan proyek karena Allah dan semoga ini merupakan amal kebajikan bersama.
Sementara itu, Imam masjid Istiqlal, Prof. DR. Nasaruddin Umar berbicara tentang sejarah Buton sejak dulu mempunyai kearifan lokal masa lalu yang perlu kita lestarikan sehingga perlu belajar tolensi dari masyarakat tradisional Buton.
Menurutny, ada 4 prinsip dasar yang sudah di kenal bersama seperti falsafah dasar Kerajaan Buton.
“Belajarlah pada toleransi pada agama Islam. Jangan Islam di ajari toleransi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan masyarakat harus membuktikan Islam itu adalah guru toleransi. Bila umat muslim mengamalkan ajaran agama Islam sepenuhnya maka akan toleransi. Makin dalam memahami agama Islam maka akan semakin toleransi
Imam masjid Istiqlal ini juga berpesan orang arif tidak pernah mencari kambing hitam tapi dia yang diamnya bisa menyelesaikan segala urusannya tanpa menepuk dada.
“Jangan banga dengan pujian orang lain sebab banyak orang jatuh karena pujian , tapi kita berharap pujian dari langit,” katanya.
“Toleransi sesuai sejarah filosofi masyarakat Buton adalah negeri perantau, masyarakat Buton terkenal dengan masyarakat yang tidak pernah bermasalah dengan orang lain,” imbuhnys Imam Masjid Istiqlal.
Ditempat yang sama, Kepala kanwil kemenag Prov Sultra, H. Zainal Mustamin S.Ag. MA mengatakan sejarah Islam pertama masuk di Pulau Buton dibawa oleh para ulama di masa lalu.
Sehingga bisa dikatakan masyarakat yang paling agamis adalah masyarakat Buton dalam seluruh tradisi, kearifan lokal dan ubudiyah masyarakatnya mewarnai seluruh kehidupan masyarakat
“Karena ini akan diluncurkan gerakan moderasi bersama di madrasah dan sekolah tahun toleransi 2022 semua itu dalam rangka menjaga Islam yang moderat yang dibawah dalam pendekatan sufistik pendekatan Arif dan bijaksana tetap terjaga dan tidak terkontaminasi dengan pandangan liberal,” katanya.
Dalam kesempatan ini juga Kepala Kanwil Agama Provinsi Sulawesi Tenggara mengucapkan terima kasih atas Program Gerakan Imtaq yang digaungkan Kementrian Agama Kabupaten Buton dan mendapat respon yang sangat baik dari Bupati Buton .
“Kemenag Buton sudah berjalan lebih cepat untuk mengimplementasikan program progam Kementerian Agama. Semoga bisa bersinergi secara terus menerus atas dukungan pemerintah setempat,” ungkapnya.
Kepala Kemenag Prov Sultra berpesan kepada guru agama yang sudah dilantik, bahwa siswa yang diajar disekolah 70% lebih besar dari siswa yang diajar di madrasah dan mereka merupakan calon pemimpin di masa depan sehingga apabila mereka gagal dalam memahami islam ini merupakan kegagalan bagi guru agama. (*)