PANDUANRAKYAT, WAKATOBI- Seluruh siswa kelas VI SD Negeri di Kabupaten Wakatobi, khususnya di Pulau Binongko dijadwalkan mengikuti ujian sekolah serentak selama enam hari, dimulai Senin- Sabtu (9-14/5/2022).
Pengawas Pelaksanaan Ujian Sekolah Pulau Binongko, Sapuddin, S. Pd menjelaskan meski ujian sekolah dilakukan secara tatap muka, tetap dilaksanan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Ujian sekolah tersebut dilaksanakan sebagai salah satu syarat penentu kelulusan bagi siswa.
“Persyaratan mengacu pada peraturan nasional bahwa sekarang masih dalam suasana Covid-19. Sehingga berdasarkan aturan yang diikutkan dalam proses belajar mengajar itu telah aturan surat edaran Bupati Wakatobi bahwa siswa yang diikutkan dalam belajar tatap muka itu adalah mereka yang sudah di vaksin minimal tahap 2, sehingga begitupula kita berlakukan di ujian,” ujar dia saat ditemui Panduanrakyat.com di SDN 2 Rukuwa, Kecamatan Binongko, Senin (9/5/2022).
“Hanya ada sebagian anak-anak belum di vaksin. Tetapi kalau ternyata, mereka itu kalau memang berdasarkan aturan bahwa yang di ikutkan harus di vaksin, untuk sementara ini kan vaksin tidak ada dosisnya. Jadi, sementara yang tidak vaksin itu dipisahkan dengan yang lain. Istilahnya penganturan cara itu tetap di berlakukan seperti itu. Hanya untuk di katakan mereka tidak diikutkan ujian dirumah, hanya terpisah ruangan dan tetap mengikuti protokol kesehatan,” imbuh Sapuddin, S. Pd.
Salah satu satu Kepala sekolah pelaksana ujian di Binongko, Kepala SDN Palahidu La Ode Surafuddin, S. Pd menyebutkan pada ujian kali ini, jumlah siswa yang mengikuti ujian di sekolahnya sebanyak 12 orang.
“Jumlah siswa yang mengikuti ujian di SDN Palahidu ini sebanyak 12 orang, 2 orang di ruangan yang berbeda dan 10 orang di ruangan yang sama. Ujian Sekolah ini berlangsung selama 6 hari dari hari Senin-Sabtu. Jam masuk dari mulai jam 07.30-09.30 untuk jam pertama kemudian jam 09.45-11.45 untuk jam kedua”, ujarnya.
Sedangkan jumlah siswa yang mengikuti ujian di SD Negeri 2 Rukuwa sebanyak 11 orang. Dalam pelaksanaannya melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Jumlah SDN 2 Rukuwa ini 11 orang. Secara administrasi yang tidak vaksin tidak bisa ikut ujian tatap muka. Lagi-lagi kalau kita tidak tatap muka kasian anak-anak mau belajar bagaimana. Tapi, bagaimana upaya kita untuk anak-anak ini tetap menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan”, ungkap kepala SDN 2 Rukuwa, Arhan Arifdin, S. Pd.
Peliput: Ika Fitriani