Panduanrakyat
Uncategorized

Pemkab Buton Peringati Hari Guru di Lasalimu Selatan

PANDUANRAKYAT, BUTON- Pemerintah Kabupaten Buton memperingati Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2021 dengan menggelar upacara bendera di lapangan upacara Sekolah Dasar (SD) 77 Buton, di Desa Ambuau Indah, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kamis (25/11/2021).

Upacara sekaligus dirangkaikan dengan peringatan hari berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Hari guru nasional 2021 diperingati pada Kamis, 25 November. Tema Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2021 adalah “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan”.

Sejarah hari guru nasional pun berkaitan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). PGRI sendiri berdiri pada 25 November 1945.

Pada peringatan hari guru tahun ini, Asisten I Sekab Buton, Alimani mewakili Bupati Buton, La Bakry memimpin upacara.

Alimani bilang Bupati Buton meminta maaf karna tidak sempat hadir di upacara yang sangat istimewa ini di karenakan adanya kunjungan luar daerah.

Dalam sambutannya, Alimani menyampaikan pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim. Dimana amanat iru menjelaskan tahun lalu adalah di masa yang penuh dengan ujian, kita semua terganggu dengan adanya pandemi.

Guru dari sabang sampai Merauke terpuruk. Secara ekonomi, kesehatan maupun batin ikut terpukul.

“Guru mau tidak mau mendatangi rumah-rumah para pelajar untuk memastikan informasih ketinggalan pelajaran. Guru mau tidak mau mereka di tuntut untuk mempelajari tehnologi yang belum mereka tau,”ujar dia.

Guru mau tidak mau menyederhanakan kurikulum untuk memastikan murid tidak di bawah tekanan.

Selain itu, Guru juga di seluruh Indonesia menangis karna melihat murid mereka semakin hari semakin bosan dengan kesepian dan kehilangan di siplin. Untuk berjuang agar bisa makan dan bertahan hidup.

“Jika sebagian guru yang termotifasi tetepi ada fenomena yang tak terkira di saat saya menginap di rumah salah satu guru honorer yang ada di Lombok Tengah , guru Yogyakarta dan santri di sebuah pesantren di Jawa Timur di wajah mereka terlihat sangat semangat di saat membahas teknologi yang cocok pada mereka, mereka penuh percaya diri serta memuji dan mengkritik kebijakan dengan hati nurani mereka dan disitulah saya baru menyadari bahwa di pandemi ini tidak memadamkan semangat para guru tetapi justru menyalakan obor perubahan,” jelasnya.

Guru se- Indonesia mengingikan perubahan yang adil untuk mencapai kesejatraan yang manusiawi, kesempatan akses teknologi depan dan masif serta yang manusiawi

Tidak haya itu, ia juga menyebutkan guru se- Indonesia menginginkan kururikulum yang sederhana dan bisa mengakomidasi kemampuan dan bakat setiap siswa yang berbeda- beda.

Guruh juga menginginkan pemimpin sekolah mereka yang berpihak kepada murid bukanu pada birokrasi, ingin kemerdekaan untuk berinovasi demi keseragaman.

Sejak pertama kali kami cetuskan sekarang mereka belajar sudah berubah dari sebuah kebijakan menjadi penggerak.

Tidak hanya itu, Alimani juga berpesan kepada guru agar tetap optimis dalam mengabadikan diri terhadap negeri yang sama- sama kita cintai, melalui disiplin dan, dedikasi yang harus di lakukan, loyalitas merupakan kebutuhan semua.

Kedisiplinan peningkatan pengetahuan dan penguasaan terhadap teknologi merupakan kebutuhan bagi kita semua

Alimani juga berharap kepada semua guru untuk optimis mengembangkan inovasi yang di inginkan oleh mentri pendidikan

Sementara itu, ketua PGRI Buton, La Nesa menjelaskan guru adalah merupakan pahlawan tanda jasa. Buru bukan orang hebat. Tapi berkat guru, banyak melahirkan orang-orang hebat.

“Guru ini adalah pahlawan tanda jasa, serta guru bukan orang hebat tetapi berkat jasa guru banyak lahirkan orang-orang hebat,” ucap dia.

Peliput: Toni Armin Syah