PANDUANRAKYAT, BUTON- Belum tuntas kasus yang terjadi di Desa Lasalimu, Kecamatan Lasalimu Selatan (Lasel) Kabupaten Buton, Kini masyarakat setempat diresahkan dengan nomor misterius, yang mangatasnamakan Kapolres dan pejabat di Polres Buton.
Nomor tersebut menelepon sejumlah warga, meminta sejumlah uang dengan iming-iming menghentikan penyelidikan kasus dugaan pembakaran dan pengerusakan rumah dan kendaraan di desa setempat belum lama ini.
Menghindari hal yang tidak diinginkan , Polsek Amboau bergerak cepat, bersama Koramil 1413-13 Lasalimu, Pemerintah Desa Lasalimu, para Tokoh dan masyarakat desa setempat melakukan pertemuan di Baruga Desa Lasalimu, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kamis (25/11/2021).
Dalam kesempatan itu, Kapolsek Amboau, Iptu La Karim merasa geram. Bahkan ia mangaku telah mengetahui informasi tersebut. Atas isu itu, Kapolsek menegaskan hal tersebut tidak benar.
“Baru satu jam yang lalu saya di informasikan bahwa dalam masalah yang di tangani ada yang menelepon mengatasnamakan Kapolres atau pejabat di kepolisian dengan meminta uang agar masalah ini di selesaikan , jadi saya tegaskan bahwa hal itu tidak benar,” ujar dia meluruskan isu tersebut.
Tidak hanya itu, dalam kesempatan tersebut, Kapolsek juga meminta masyarakat bila mendapatkan telepon yang tidak diketahui identitas dan mengatasnakan polisi, segera melaporkan hal itu kepada kepolisian dan TNI. Baik itu melalui Bhabinkamtibmas maupun Bhabinsa. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat tidak terjebak dengan sesuatu yang tidak dinginkan.
“Jika ada yang menelepon mangatasnamakan pihak kepolisian segera melapor ke polsek, atau di babinkantibmas, maupun di bhabinsa, agar kita tidak terjebak di hal-hal yang tidak di inginkan,” pesan kapolsek.
Ditempat yang sama, Danramil 1413-13 Lasalimu, Kapten Inf La Bondo berharap agar masyarakat tidak membuat hal-hal tambahan yang tidak diinginkan. Ia mengajak masyarakat untuk fokus melakukan kegiatan yang bermanfaat sesuai dengan profesi masing-masing. Misal, petani sekira untuk fokus bertani. Jangan sampai dengannya isu tersebut pertanian masyarakat jadi terhambat. Begitu pun pelaut.
“Jangan lagi berbuat hal-hal yang tidak di inginkan yang merugikan kita jadi sekarang waktunya kita melakukan aktivitas kita masing-masing bagi yang mau berkebun silakan jagangan sampai karena gara-gara ini kebun jadi terbengkalai dan bagi nelayan silakan melaut,” harap Komandan Koramil Lasalimu.
Tidak hanya itu, ia juga berharap agar masyarakat setempat ikut berpartisipasi bila mandapat undangan dari pihak desa membahas penyelesaian masalah.
“Jika di panggil oleh kepala desa untuk menyelesaikan masalah segerah hadir tetapi selesaikan masalah dengan kepala dingin,” harapnya.
Sementara itu,Kepala Desa Lasalimu, Hanudin meminta kepada seluruh masyaraka agar tidak mudah mempercai isu yang belum tentu kebenarannya. Misalnya saja, adanya orang tertentu mengatas namakan Kapolres Buton meminta sejumlah uang untuk menyelesaikan masalah yang tengah menimpa desanya. Bahkan dirinya juga mengaku menjadi korban telepon misterius tersebut.
“Agar jangan mempercai adanya isu-isu tentang yang mengatas namakan Kapolres atau pihak hukum karna sudah banyak yang menelpon kesaya untuk meminta sejumlah uang tentang masalah ini,” jelasnya.
Tidak hanya itu, ia mengaku tau betul, selama tujuh bulan desa yang dipimpinya telah mendapatkan cobaan. Hingga puncaknya terjadi hal yang tidak diinginkan. Pembakaran dan pengerusakan.
“Pada kesempatan ini saya selaku pemerintah desa, yang mana saya tau betul di akhir tujuh bulan ini kita di hadapkan sebuah persoalan kemudian terjadi hal yang kita tidak inginkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, dalam kesempatan itu, mewakili pemerintah desa, para tokoh dan tetua ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Lasalimu yang memiliki kontribusi selama persidangan yang diduga menjadi pemicu adanya insiden yang tidak diinginkan.
“Terima kasih banyak kepada seluruh masyarakat Desa Lasalimu yang mempunyai konstribusi selama persidangan karna sudah berkorban secara suka rela dari masyarakat,” tandasnya.
Peliput: Toni Armin Syah