PANDUANRAKYAT, BUTON- Pemerintah Kabupaten Buton melalui Dinas Pertanian melakukan pertemuan bersama Kelompok Ternak Sapi Wampayasa Desa Wasuamba. Giat itu berlangsung di aula Desa Wasuamba, Kecamatan Lasalimu, Kamis 12 Mei 2022.
Pertemuan itu dalam rangka koordinasi pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik pertanian tematik pengembangan food estate dan sentra produksi pangan Dinas Pertanian Kabupaten Buton tahun 2022.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buton, Ma’mul Djamal menjelaskan tahun ini kegiatan DAK fisik menyasar dua desa. Bukit Asri di Kecamatan Kapontori dan Desa Wasuamba, Kecamatan Lasalimu.
DAK untuk konsep pengembangan pangan peternakan itu diturunkan berdasarkan usulan para kelompok peternak tersebut.
Jumlah DAK untuk kelompok ternak wampayasa Rp 300 juta. Anggaran itu akan digunakan untuk membangun lumbung bahan pakan ternak.
“Terkait kegiatan perpakanan ternak sapi ini merupakan suatu bangunan di mana bangunan itu di hibakan, dan bangunan ini nanti di jadikan lumbung bahan pakan ternak yang akan di simpan pada saat musim hujan dan akan di gunakan pada musim kemarau di mana pada masa itu akan ada paceklik pakan sapi maka dari itulah nanti di bangunan itu akan di lakukan fermentasi pakan ternak agar bisa di gunakan,” ujar dia.
“Dananya bersumber dari DAK yang berjumlah sekitar Rp 300 juta, karena dana tersebut di atas Rp 200 juta maka akan di lakukan kontrak lelang entah siapa yang akan mendapatkannya dan saya juga minta kepada para kelompok ternak Wampayasa untuk ikut juga membantu. Jika anggaran di bawah Rp 200 juta maka akan di swakelola oleh kelompok tersebut,” imbuhnya.
Lanjut, Ma’amul mengharapkan agar kelompok tani maupun peternak di Kabupaten Buton harus terus berjalan. Jangan hanya ada bantuan baru aktif.
“Dan jika tidak ada bantuan berhenti maka dari itu dinas pertanian akan menilai kelompok yang aktif dan tidak aktif, jika aktif maka akan kami salurkan bantuan berikutnya dan saya juga menginginkan jangan ada provokasi di dalam kelompok tani mau pun kelompok ternak karena jika ada maka akan gagal semua yang di harapkan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Wasuamba, Rawardin menjelaskan terkaiat kegiatan peternakan di desa yang dipimpinnya terbilang sangat mendukung.
Karena aktif, kelompok peternakan Wampayasa ini kerap mendapatkan bantuan.
“Kalau masalah peternakan di desa Wasuamba ini sudah sangat mendukung dari sumber pakannya dan juga pemasaran hasil. Di tahun-tahun sebelumnya sudah ada juga bantuan ternak sapi tetapi yang saya harapkan sekarang ini para peternak yang berkelompok dan terlatih bukan lagi yang perorangan atau sendiri-sendiri,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ia berbagi tips beternak. Kunci keberhasilan kata dia, bibit unggul dan penyuluh peternakan.
“Yang terpenting dari semua itu adalah bibit unggul dan penyuluh peternakan karena selama ini kami selalu mengundang penyuluh dari tempat lain jika ternak kami ada ganguan kesehatan atau pun yang lainnya,” jelasnya.
Peliput: Toni Armin Syah