PANDUANRAKYAT, BUTON- PT Kartika Prima Abadi (KPA) perusahaan aspal di Desa Suandala, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton sedang melakukan uji coba kualitas produk aspal yang dihasilkan guna memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Human Resources Development (HRD) PT Kartika Prima Abadi (KPA), Andi menjelaskan tahapan uji coba ini merupakan yang kedua kalinya, sebelumnya uji coba telah dilakukan, namun kualitas produk belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Olehnya itu kami meramu ulang harus samakan sesuai permintaan dari PU-PR maka dari itu kami akan rencana untuk tes ulang agar bisa sesuai standar dari PU-PR rencana nanti habis lebaran akan kami uji coba dan hasilnya bisa sesuai standar dari PU-PR,” ujar dia saat ditemui Panduanrakyat.com di ruang rapat PT Kartika Prima Abadi (KPA) di Desa Suandala, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, Selasa (12/4/2022).
Ia berharap, uji coba kali ini sekiranya sudah bisa mencapai kualitas standar yang di tentukan. Bila itu terjadi, PT Kartika Prima Abadi siap memproduksi sekitar 100 ribu ton aspal/tahun.
“Maka dari itu kami sangat membutuhkan waktu untuk melakukan pengolahan aspal Buton ini,” jelasnya.
Lanjut, ia menjelaskan uji coba kali di upayakan berhasil. Tak ingin gagal seperti perusahaan yang pernah beroperasi mengelola aspal Buton.
“Saya berharap uji coba habis lebaran nanti bisa berhasil produksi dan jika nanti sudah produksi kami juga akan melakukan perekrutan karyawan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan terkait karyawan, saat ini sudah di dominasi oleh pekerja lokal. “Tetapi mereka itu sudah melalui tahapan training sekitar 3-6 bulan sambil jalan, kenapa kami memperbanyak lokal karena untuk karyawan dari luar daerah itu agak sedikit susah untuk pengaturannya saya inginkan karyawan lokal yang ada sekarang ini nantinya bisa menghendel,” jelasnya.
“Ada pesan dari pimpinan kami bahwa utamakan masyarakat lokal agar perekonomiannya bisa meningkat seperti yang kami lakukan sekarang ini jika ada uji coba seperti sekarang maka kami menyuruh masyarakat lokal yang menghendel semuanya mulai dari lokasi tambang, transportasi dan uang debu itu semua sudah di atur oleh orang lokal sendiri kami dari perusahaan sisa membayar berapa semuanya,” tandasanya.
Peliput: Toni Armin Syah