PANDUANRAKYAT, KENDARI- Pemerintah Kabupaten Buton melalui Dinas Periwisata akan membuat sebuah tempat terintegrasi dalam rangka mendukung hasil olahan pertanian dan perindustrian untuk di jadikan sebagai tempat wisata kuliner dan kerajinan tangan.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Buton, Rusdi Nudi menjelaskan tujuan pembuatan tempat terintgerasi itu agar para pengunjung yang datang di Kabupaten Buton tidak lagi sulit mencari lokasi tempat kuliner dan kerajinan tangan untuk di jadikan oleh-oleh sebagai cendera mata.
Rusdi memunculkan ide itu terinspirasi saat pada hari pers nasional yang di selenggarakan di Kendari, dimana Pemerintah Kabupaten Buton memamerkan sejumlah produk olahan dari pertanian, perikanan dan perindustrian.
Kadis Pertanian Kabupaten Buton, Ma’mul Djamal menjelaskan dalam rangka hari pers nasional ini, bidang pertanian memamerkan olahan kopi kaongkeongkea jenis robusta, jahe dan bae Sribatara jenis padi gogo.
Ma’mul menjelaskan bae Sribatara ini sudah bersertifikat. Bae ini adalah salah satu janis padi di lahan kering yang masa panen yang terbilang cepat, sekitar 90-100 hari. Tercatat, hasil panen bae sribatara terbilang melimpag, sekali panen bisa mencapai 7-9 ton perhektar.
Sama seperti Bae Sribatara, kopi Kaongkeongkea berjenis robusta yang memiliki aroma khas Buton juga sudah memiliki sertifikat.
“Sertifikat ini agar tidak ada lagi daerah yang mengambil jenis ini untuk di jadikan produk unggulan mereka,” ujar Kadis Pertanian Buton di stan Pameran Pemab Buton di Kota Kendari.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Buton, Ir Sadisu merincikan pada pemeran ini, pihaknya memerkan jahe bubuk dan abon ikan, ikan asap dan kaholeo.
“Olahan Ini adalah hasil dari pembinaan yang di lakukan oleh dinas perindustrian guna meningkatkan pendapatan masyarakat dan bahannya sangat melimpah di darah kami,” ujar dia.
Peliput: Toni Armin Syah