BAUBAU,PANDUANRAKYAT.COM – Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar uji keterbacaan buku cerita anak dwi bahasa di Kota Baubau melibatkan empat sekolah dasar (SD) di daerah itu yang dilaksanakan di aula kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Baubau, Kamis 09 Oktober 2025.
Kepala Balai Bahasa Sultra, Dewi Pridayanti mengungkapkan buku cerita anak dwi bahasa dimaksud yakni bahasa Indonesia dan bahasa daerah Wolio.
Dewi menjelaskan sebagai instansi di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, kantor Bahasa Sultra memiliki wilayah kerja 17 kabupaten/kota dimana salah satu tugas dan fungsinya ada perlindungan terhadap berbagai bahasa daerah yang ada di Bumi Anoa.
Ia menyebut, tahun 2025, pihaknya fokus membuat buku cerita anak yang memuat tiga bahasa yakni, bahasa Wolio, bahasa Cia-cia, dan bahasa Wakatobi.
“Tiga target yang kami sasar tahun ini. Selain ketepatan bahasa, buku ini juga diharapkan lebih komunikatif, ramah lingkungan anak khususnya anak-anak penutur bahasa wolio,” ujarnya.
Dewi berharap, dari kegiatan itu pihaknya memperoleh masukan untuk produk buku cerita tersebut baik dari segi gambar, penulisan. Sebab, nantinya buku-buku cerita ini akan menjadi bahan pendamping pendidikan bagi sekolah-sekolah, serta penunjang literasi.
“Tolong berikan masukan agar ini layak kita gunakan di anak-anak kita, di masyarakat, maupun komunitas-komunitas lainnya,” pintanya.
Ia pun berterima kasih kepada Dikbud Baubau memberikan dukungan berupa menyiapkan fasilitas tempat terlaksananya kegiatan.
Ditempat sama, Kepala Dikbud Baubau, Eko Prasetya menambahkan banyak sekolah yang bisa dipersiapkan untuk mengikuti uji keterbacaan bukan hanya SD Negeri 1 Baadia, SD Negeri 2 Baadia, SD Negeri 1 Bone-bone, dan SD Negeri 1 Wameo.
“Kami juga merasa bangga karena buku cerita ini, uji keterbacaanya di Kota Baubau. Kegiatan ini akan kita replika ke depan, kalau balai bahasa mau mengundang, nanti kita undang satu Baubau. Kita selenggarakan se-Kota Baubau,” ungkapnya.
Reporter : Ardilan.
