Panduanrakyat
Buton

Belajar Dari Kelangkaan Minyak Goreng, Masyarakat Perlu Dukung Program Kelapa La Bakry

La Bakry saat memberikan sambuatan Pesta Adat Tahunan Holimombo-Liwumpatu di Halaman Baruga, Desa Holimombono, Kecamatan Wabula, Rabu 16 Maret 2022 malam / Foto: Istimewa Panduanrakyat.com

PANDUANRAKYAT, BUTON-Kelangkaan minyak goreng seharusnya bukan masalah serius bagi masyarakat Kabupaten Buton apa bila masyarakat jelih memanfaatkan sumber pertanian setempat.

Hal itu didukung masyarakat Kabupaten Buton yang mayoritas petani. Apa lagi hampir sebagian besar Kabupaten Buton terlihat terdapat tanaman kelapa.

Industri rumah tangga sebenarnya bisa berperan. Memanfaatkan kelapa diolah menjadi minyak.

Namun, kelapa di Buton terlihat pemanfaatannya rata-rata dijual gelondongan. Perbiji atau dibuat menjadi kopra.

Jika ditilik lebih jauh, Bupati La Bakry sebanarnya terlihat sudah memikirkan masalah keberlangsungan warganya agar tidak tertimpa krisis pangan dikemudian hari.

Dan saat ini masyarakat bisa melihat dan merasakan sendiri dimana-mana mengeluhkan minyak goreng.

La Bakry sadar betul akan masalah itu. Itu terlihat, program Bupati La Bakry yang kembali meletakkan penguatan pertanian lewat program penanaman kelapa. Program ini jangka panjang. Bagi masyarakat, program La Bakry nampak biasa saja. Namun, saat ditimpah kelangkaan seperti ini. Barulah disadari. Betapah pentingnya komoditas satu itu.

Olehnya itu, program ini perlu penguatan lagi.Tidak dipandang sebelah mata.

Menyikapi kelangkaan minyak goreng ini, Bupati Buton, La Bakry menghimbau masyarakat untuk tidak menjadikan ini sebagai musibah besar.

“Di wilayah Kabupaten Buton ini potensi kelapa cukup banyak. Dengan itu kita dapat membuat minyak dari kelapa. Oleh karena itu selama 2 tahun ini saya dorong masyarakat Kabupaten Buton untuk menanam kelapa untuk ketahanan pangan jika ada kondisi seperti saat ini,” kata Bupati Buton saat menghadiri Pesta Adat Tahunan Holimombo-Liwumpatu di Halaman Baruga, Desa Holimombono, Kecamatan Wabula, Rabu 16 Maret 2022 malam.

“Ini semua ada hikmahnya. Dengan tingginya nilai harga minyak goreng, kita hidup lebih sehat lagi. Menu keseharian kita berupa ikan bisa dibakar, diparende dan kitapun terhindar dari makanan berminyak,” pungkas Bupati. (*)