PANDUANRAKYAT, BUTON- Sejumlah warga Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara mengeluhkan sulitnya mendapat minyak tanah di lapangan. Bahan bakar itu, sejak empat bula belakangan ini langka di wilayah itu.
Untungnya harga minyak tanah tak mengalami perubahan harga. Beberapa pangkalan, masih menetapkan harga Rp 5 ribu per liter.
Masyarakat menduga, kelangkaan minyak ini disebabkan pemilik panggkalan melayani penjualan minyak kepada warga di wilayah lain. Tidak memprioritaskan masyarakat wilayah sekitar.
“Bagaimana tidak mau habis cepat minyak tanah biar orang dari Desa Bonelalo dan Suandala bahkan Nambo juga datang di sini,” kata Safrudin warga Kamaru dengan nada kesal.
Sementara itu, La Ine merasa bingung, minyak tanah yang baru saja tiba, begitu dirinya hendak melakukan pembelian, sudah dikatakan habis oleh pemilik pangkalan.
“Saya bingung di Kamaru ini kenapa minyak tanah baru datang kok di bilang sudah habis padahal kami melihat masih sementara mengisi,” ujar La Ine warga Kamaru juga dengan nada kesal.
Menanggapi hal itu, salah satu pemilik pangkalan minyak tanah di Kamaru, Hj Judaria menjelaskan dalam pelayanan penjualan minyak tanah dirinya memprioritaskan warga Kamaru.
Soal cepat,habisnya stok minyak tanah saat mobil penggalan datang itu disebabkan, masyarakat yang ingin mendapatkan minyak tanah, lebih dulu menitipkan jerikennya sehari sebelum kedatangan minyak tanah.
“Saya mengutamakan warga Kamaru yang sudah datang duluan antar jerikennya ada pun yang terlambat nanti menunggu sisa dari mereka,” ucap dia
Nah, agar semua masyarakat diwilayah operasinya kebagian, dirinya mensiasati memberikan stok 10 liter per kepala keluarga.
“Saya sampaikan kepada warga bahwa ini saya kasih 10 liter per KK agar tidak terjadi pertengkaran dan untuk dari luar daerah saya tidak layani karena mereka datang beli minyak tanah kalau lagi langka,” tandasnya.
Sementara itu, pangkalan minyak tanah milik Ahmat yang di Kelurahan Kamaru, mengaku tidak melakukan penjualan diluar area yang telah ditetapkan.
“Saya itu jual sesuai daerah penjualan saya saja yaitu Kamaru, Sribatara, Togomangura dan Talaga baru” tutur dia saat di konfirmasi.
Sedangkan panggalan minyak tanah warga Kamaru milik, Wa Kia belum memiliki stok minyak tanah, sebab mobil pembawa minyak tanah belum tibah. Dikarenakan, jadwalnya pada akhir bulan.
Ia mengaku, kelangkaan minyak tanah di Kecamatan Lasalimu, khususnya di Kelurahan Kamaru disebabkan adanya keterlambatan pengantaran minyak di pangkalan yang tidak sesuai dengan jadwal.
“Menurut kami ini terjadi karena keterlambatan pengantaran di pangkalan saja yang tidak sesuai jadwal,” jelasnya.
Peliput: Toni Armin Syah