Panduanrakyat
Buton

Usai Ritual Tuturangi di Gunung Siotapina, Masyarakat Labuandiri Rayakan Pesta Adat Kalawati

PANDUANRAKYAT, BUTON- Tradisi Pesta Adat Kalawati di Desa Labuandiri, Kecamatan Siotapina , Kabupaten Buton berlangsung Kamis (18/11/2021) malam. Pesta Adat ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya.

Konsep tradisi Pesta Adat Kalawati ini cukup sederhana namun penuh makna. Seluruh masyarakat di kampung ini menyajikan kuliner khas untuk disantap di Baruga desa setempat.

Pesta ini merupakan tradisi leluhur yang rutin setiap tahun.Tujuannya untuk mempererat jalinan persaudaraan antar sesama.

Ketua panitia pesta adat, Rajak menjelaskan Kalawati merupakan kegiatan tahunan yang di lakukan oleh masyarakat Siotapina yang tersebar di dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Siotapana terdiri dari Desa Labuandiri dan Desa Karya Jaya. Sedangkan di Kecamatan Lasalimu, Desa Wasamba’a dan Desa Wasuamba.

Kalawati yang memiliki makna penyambutan yang dapat di artikan penyambutan yang di laksanakan oleh masyrakat adat Labuandiri bersama rombongan untuk melakukan ritual di Gunung Siotapina.

Adapun kegiatan ini memiliki beberapa aspek yakni, Sosial, Budaya, Ekonomi dan aspek keagamaan. Ia merincikan, Aspek sosial untuk menjalin silaturahmi antara masyarakat adat mau pun di luar adat Labuandiri.

Aspek Budaya dapat meningkatkan nilai-nilai budaya tradisional daerah serta dapat mempertahankannya.

Aspek Ekonomi bisa memulihkan ekonomi masyarakat desa adat karena di jadikan promosi kearifan lokal agar para wisatawan datang berkunjung di Labuandiri

Aspek keagamaan yang mengandung makna untuk rasa syukur masyarakat adat pada tuhan yang maha esa atas limpahan rezeki, rahmat, serta hidayah yang diperoleh selama setahun.

“Masyarakat di wajibkan meyediakn makan bagi tamu yang datang dan bagi yang ingin naik di Baruga di wajibkan menggunakan sarung dan kopia atau kampurui,” tandasnya.

Prosesi pesta adat tersebut dihadiri Camat Siotapina, La Rahadi. Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi masyarakat Adat Labuandiri karena kekompakan yang begitu besar mulai dari generasi tua maupun muda, mereka bahu membahu mengadakan acara Kalawate setelah melakukan tuturangi di Gunung Siotapina.

“Sejak dari 2016 sampai saat ini kita sudah bersama-sama melaksanakan kegiatan ini karena bukanlah waktu yang singkat kalau di hitung menurut angka tetapi bagi saya seperti baru kemarin di lantik menjadi Camat di karenakan respon masyarakat terhadap program pemerintah cukup tinggi sehinggah tidak ada kata bosan, kata lelah serta jenuh di seluruh pergerakan masyarakat setiap kegiatan pemerintah daerah untuk membangun semangat masyarakat bagaimana mencapai pendapatan mereka di sektor pertanian, perkebunan, peternakan maupun di sektor perikanan,” ujar dia.

“Dalam enam tahun di masa jabatan saya ini ada yang begitu istimewah utamanya di tahun 2020 yang lalu bukan hanya Bupati, Gubernur yang menghargai ritual adat Labuandiri tetapi Bapak Presiden kita juga yang di buktikan dengan pemberian gelar salah satu tokoh kita Yaitu Oputa Yi Koo yang ada di Siotapina menjadi salah satu pahlawan Nasional,” imbuhnya.

Menurutnya, apa yang di pertahankan masyarakat adat Labuandiri sampai saat ini tidak sia-sia. Karena telah di hargai oleh oleh pemerintah pusat berdasarkan usulan Bupati dan Gubernur untuk dikaji secara nasional dari tahap demi tahap pada akhirnya di tahun 2020, La Karambau di nobatkan sebagai Pahlawan Nasioanal.

“Semoga di tahun depan bukan hanya acara Kalawate ini tetapi juga di rangkaikan dengan acara napaktilas Oputa Yi Koo sebagai pahlawan nasional,” harapnya.

“Di acara napaktilas nanti bisa kita undang Gubernur bahkan Mentripun kita hadirkan di Labuandiri karna nama Labuandiri sudah tercatat di museum Nasiaonal secara otomatis setelah Oputa Yi Koo di nobatkan jadi Pahlawan Nasional,” tambahnya.

Tidak hanya itu, ia menginformasikan bahwa untuk memudahkan berkunjung ke Gunung Siotapona. Camat bilang, Gubernur akan membuat jalan menuju tempat keramat itu melalui dua jalur yaitu dari Labuandiri dan Wasamba. Jalur itu akan di lengkapi dengan 150 titik penerangan.

Peliput: Toni Armin Syah