PANDUANRAKYAT, BUTON- Pemerintah Kabupaten Buton melalui Dinas Pariwisata menggelar Pelatihan Inovasi dan Higienitas Kuliner di Destinasi Wisata. Tujuannya untuk meningkatkan sektor pariwisata di wilayah kerjanya.
Dalam pelatihan ini, Dinas Pariwisat menghadirkan tutor, chef berstandar internasional dari Batam Tourism Politeknik (BTP) dan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung. Giat berlangsung di Lapasarwajo Home Stay, Senin pagi, 23 Agustus 2021.
Dalam kesempatan itu, Bupati Buton, Drs. La Bakry, M.Si mengapresiasi terobosan yang dilakukan Plt. Kadis Pariwisata Kabupaten Buton dan juga Kementerian Pariwisata RI dalam pengembangan sektor pariwisata di daerah penghasil aspal alam terbesar di dunia ini.
“Saya menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Plt. Kadis Pariwisata dan seluruh jajaran, tentu saja dengan Kementerian Pariwisata RI yang terus mensupport dan mendukung Kabupaten Buton dalam mengembangkan sektor pariwisatanya,” tutur Ketua Bapera Sultra ini.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan meski saat ini masih dalam suasana Pandemi Covid-19, tetapi kita tidak boleh menunggu hingga selesai Covid-19 baru kita mulai berbuat dalam melakukan pengembangan sumber daya manusia.
Menurut suami Delta Montolalu ini, jika konsumen sudah terwakili terhadap rasa yang diinginkan, maka konsumen itu akan bercerita kepada teman-teman lainnya tentang cita rasa kuliner yang dikunjunginya.
“Di Kabupaten Buton memang sudah ada kuliner-kuliner khas, tapi parende saja dalam satu tempat dengan tempat lain masih beda-beda rasa sehingga kegiatan ini dilakukan agar menjaga konsistensi rasa dan cita rasa dari kuliner itu,” ujar Ketua DPD Golkar Buton ini.
Di tempat yang sama, Plt. Kadis Pariwisata Rusdi Nudi, S.Pd., M.Pd. mengatakan pelatihan ini akan dilaksanakan selama tiga hari dan diikuti oleh 40 pelaku usaha kecil yang tersebar di Kecamatan Pasarwajo dan Kecamatan Wabula.
“Pelatihan bagi pelaku usaha kuliner ini sangat penting untuk memahami standar sajian dan higienis kuliner di tempat usahanya karena kuliner merupakan pendukung utama layanan destinasi wisata,” katanya.
Lanjut, Ia mengatakan, pada 2020 lalu pihaknya sudah menggelar pelatihan dengan tema “Kuliner”, membahas terkait konsep mengenai cara mengelola kuliner dengan baik.
“Kegiatan ini adalah yang kedua kali. Pelatihan yang lalu itu temanya hanya kuliner saja, kita bicara secara materinya itu, waktu itu belum ada praktek jadi kita masih menanamkan konsep-konsep bagaimana mengelola kuliner yang baik, bagaimana membuka usaha kuliner yang baik,” ungkapnya.
Sementara pelatihan kali ini, menurut Rusdi, difokuskan pada praktek membuat makanan khas Indonesia dan makanan orang asing, kemudian akan dibentuk perwakilan masing-masing kelompok masakan.
Rusdi Nudi berharap kepada peserta pelatihan untuk fokus dalam mengikuti kegiatan agar dapat memahami standar sajian dan higienis makanan yang telah diajarkan dan mampu mengimplementasikannya di tempat usahanya masing-masing. (Adm)