PANDUANRAKYAT, BUTON-Asosiasi Sepak Bola Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sulawesi Tenggara (Sultra) akan memberikan sanksi berat kepada pemain yang terlibat dalam pemukulan wasit La Baisu di laga delapan besar dalam lanjutan cabang sepak bola pekan olahraga provinsi (Porprov) ke-14 Sultra.
Wasit La Baisu yang memimpin laga Ps Buton vs Ps Baubau di Lapangan Wasuemba, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton mendapatkan tindakan kekerasan, Selasa (29/11/2022).
Pada laga itu, pemain Ps Baubau yang kalah 1-0 memukuli wasit karena tak puas dengan keputusan sang pengadil lapangan.
Aksi ini menjadi awal mula kericuhan terjadi. Beberapa pemain PS Baubau dan tim Ofisial malah ikut mencoba mengeroyok wasit La Baisu yang sudah tersungkur. Seakan belum puas, tendangan juga terus dilepaskan ke tubuh wasit La Baisu yang sudah tak berdaya.
Aparat keamanan mencoba melerai, tetapi kericuhan telanjur melebar sehingga pertandingan pun dihentikan.
Sementara itu, La Baisu lalu dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Menanggapi insiden tersebut, Ketua Asisosiasi Sepak Bola Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Muh Zamrun mengatakan bahwa federasi akan memberikan hukuman berat bagi seluruh pihak yang terlibat.
“Dengan segala hiruk pikuknya yang ada ini saya yang bertanggung jawab apa lagi dengan kejadian di Wasuemba itu sangat di sayangkan dalam pertandingan resmi bisa ada insiden seperti itu,” tegas dia saat ditemui awak media di Lapangan Banabungi, Pasarwajo, Sabtu (3/12/2022).
Lanjut, Ia menjelaskan Asisosiasi Sepak Bola Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sulawesi Tenggara sudah meminta keterangan dari pengawas pertandingan.
Setelah Porpov ini, kata dia, pihaknya akan mengevaluasi semua Asisosiasi Sepak Bola mulai dari ketua Askab, ketua Askot, manejer sampai ke pemain, jika ditemukan pelanggaran yang tidak bisa ditoleransi akan di berikan sanksi dilarang beraktivitas dilagara resmi selama 4 tahun.
“Sanksi yang akan diberikan pada manejer dilarang untuk menjadi manejer dipertandingan resmi yang di bawah naungan PSSI, sedangkan untuk pemain tidak diperboleh main juga di turnamen resmi selama 4 tahun,” tegasnya.
“Adapun Asosianya sendiri nanti menunggu hasil sidang komite PSSI Provinsi,” tandasnya.
Peliput: Toni Armin Syah



