PANDUANRAKYAT, BUTON-PS Konawe memilih mundur di menit ke-3 dibabak pertama pada laga final pekan olahraga provinsi (Porprov) ke-14 Sulawesi Tenggara melawan PS Kota Kendari di Lapangan Sepak Bola DPRD Buton, Pasarwajo, Sabtu (3/12/2022).
Saat pemunduran itu,skor imbang, 0-0 dan PS Kendari disematkan juara 1.
Para pemain PS Konawe memilih meninggalkan lapangan setelah usulan mengganti wasit pada laga pamungkas itu tidak disahuti panitia penyelenggara. Sebab, wasit yang memimpin jalannya pertandingan dinilai pernah bermasalah ketika memimpin sepak bola pada pekan olahraga provinsi di Kabupaten Buton Utara kala itu.
“Dari sebelum dimulai pertandingan saya sudah mengingatkan pada ketua komisi pertandingan bahwa wasit yang akan memimpin pertandingan kalau bisa diganti karena wasit tersebut pernah bermasalah di Porpov Buton Utara,” ujar Ketua Askab Konawe, Rusdianto.
Dikalah itu, kata dia saat memimpin pertandingan di Porprov Sultra di Buton Utara keputusannya dinilai kontroversial.
“Saya meminta pada Asprov untuk tidak lagi memakai wasit seperti itu karena orang-orang serti itu yang akan merusak tatanan sepak bola di Sultra ini,” tagasnya.
Di tempat yang sama, manejer PS Konawe, Azwar Razak mengaku kalah demi keselamatan para pemain, sebab ia menilai jika permainan dilanjutkan akan menimbulkan konflik.
“Kenapa kami mundur karena PS Kota Kendari di sponsori oleh Ketua Asprov itu di lihat dari baju bertulisan MZF, seharusnya jika dia ingin mendukung jangan hanya PS Kota Kendari tetapi semua tim sepak bola yang ada di Sultra,” ucapnya pada awak media di lapangam Banabungi.
Lanjut, Ia berharap, Asprov tidak lagi memakai wasit yang sudah pernah bermasalah, sebab jika diberdayakan dengan keputusan yang selalu kontroversial, tentu akan menimbulkan konflik berkepanjangan.
Ditempat berbeda, Ketua Asisosiasi Sepak Bola Provinsi (Asprov) Sulawesi Tenggara, Muh Zamrun mengaku, dirinya hadir untuk memastikan pertandingan final berjalan sesuai dengan harapan.
Soal protes, ia menyebutkan wasit yang diturun untuk memimpin pertandingan telah diingatkan untuk memimpin pertandingan dengan benar sesuai aturan yang berlaku.
“Apa lagi mereka semua wasit yang berlisensi kecuali mereka wasit yang kita ambil dari sembarang wasit,” jelasnya.
Peliput: Toni Armin Syah