Panduanrakyat
Sultra

Peringati HUT Kabupaten Muna Barat ke-8, Dr Bahri: Mari Bergandeng Tangan Dalam Satu Kebersamaan

ketgam: Pj Bupati Muna Barat, Dr Bahri pimpin upacara HUT Kabupaten Mubar ke-8 di Desa Marobea, Kecamatan Sawerigadi, Sabtu 23 Juli 2022/ Foto: Panduanrakyat.com

PANDUANRAKYAT, MUNA BARAT- Pemerintah kabupaten Muna Barat (Mubar) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke -8. Menyambut peringatan tersebut dilakukan upacara di Desa Marobea, Kecamatan Sawerigadi, Sabtu 23 Juli 2022.

Hadir dalam giat itu, dua mantan Bupati Muna Barat, Achmad Lamani dan Rony Yakob Laute. Ada juga, Mantan Bupati Muna dua periode , yang saat ini anggota DPR RI, Ir Ridwan Bae.

Selain itu hadir pula staf ahli Kemendagri, Laode Ahmad Pidana Bolombo, dan Mantan Wabup Muna La Bunga Baka. Kemudian Pimpinan DPRD dan anggota, seluruh pimpinan Forkopimda, Sekda Mubar, LM. Husein Tali, Ketua dan Anggota KPUD dan Bawaslu Mubar, pimpinan OPD, Camat dan Kades, tokoh-tokoh pemekaran, lembaga adat, organisasi kepemudaan, serta masyarakat turut serta menyaksikan peringatan HUT Mubar.

Dalam upacara memeringati HUT Mubar itu dibacakan pula garis besar sejarah terbentuknya Kabupaten Muna Barat. Itu bertujuan agar Pemerintah Kabupaten Muna Barat benar-benar menghargai semangat dan jasa para pejuang pemekaran secara keselurahan tanpa mengkultuskan seseorang.

Pj Bupati Muna Barat, Dr Bahri menyampaikan mulai tahun ini HUT Mubar akan diperingati setiap 23 Juli. Hal itu menyesuaikan dengan UU Nomor 14 Tahun 2014 tentang pembentukan Kabupaten Muna Barat yang ditetapkan dan disahkan pada 23 Juli 2014 lulu.

“Semangat perjuangan dan pengorbanan proses pemekaran menjadi renungan yang tak kenal padam di tengah perubahan zaman yang semakin modern. Semangat inilah yang harus kita jaga dan warisi dalam diri untuk melanjutkan pembangunan di Kabupaten Muna Barat,” ucap Bahri.

Bahri menyadari selama delapan tahun pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan Mubar masih banyak terdapat kekurangan yang harus dibenahi. Namun, sudah sepatutnya juga harus mensyukuri potensi SDA yang ada dan juga pembangunan yang sudah dicapai saat ini.

“Mubar bisa dikatakan sejajar dengan DOB lain yang ada dalam akses percepatan pembangunan. Akan tetapi, masih sedikit tertinggal dalam beberapa hal, terutama akses layanan publik, ketersediaan sarana prasarana perkantoran, daya saing infrastruktur, tingkat kesejahteraan masyarakat, dan kualitas SDM,” tuturnya.

Hal ini dapat dilihat dari capaian pembangunan Muna Barat yang umumnya hanya berada pada posisi 15 dari 17 kabupaten/kota yang ada di sultra. Olehnya itu, sangat diperlukan akselerasi percepatan pembangunandan inovasi pembangunan yang dapat menggerakkan roda perkebumian masyarakat dari seluruh sektor baik wilayah daratan maupun wilayah kepulauan.

Dr. Bahri berharap seluruh stakeholder pembangunan terus berupaya kerja keras dan bekerjasama serta bersinergi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam upaya meningkatkan keseteraan masyarakat dalam setiap tahunnya.

“Saya mengajak seluruh masyarakat dan seluruh jajaran pemerintah daerah untuk terus melakukan evaluasi refleksi terhadap pelaksanaan pembangunan. Yang baik kita tingkatkan dan hal-hal yang belum baik kita perbaiki. Marilah kita bergandengan tangan dalam satu kebersamaan yang saling menguatkan satu sama lain sehingga kita mampu menyelesaikan berbagai permasalahan pembangunan,” ajak Bahri.

Dr. Bahri juga dalam menyampaikan amanatnya kembali mempertegas penyebutan nama kawasan bumi praja yang sebelumnya disebut dengan Bumi Praja Laworo menjadi Bumi Praja LAWOROKU,

“sehingga diketahui bahwa arah pembangunan Muna Barat dipusatkan pada tiga wilayah besar yaitu Lawa, Tiworo dan Kusambi, tegasnya.

Peliput : Joni Rahim