PANDUANRAKYAT, BUTON- Kementerian Koordinasi (Kemenko) bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) bersama operator telekomunikasi seluler (Telkomsel, Indosat dan Xl) melakukan kunjungan kerja di Kabupten Buton, Kamis (16/6/2022).
Kedatangan Kemenko Polhukam itu di sambut hangat pemerintah setempat dan melakukan rapat koordinasi di Ruang Rapat Kantor Bupati Buton guna membahas pengentasan daerah blank spot komunikasi yang ada di Kabupaten Buton.
Asisten Deputi (Asdep) Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika pada Kemenko Polhukam, Marsma TNI Penny Radjendra mengatakan, kedatangan timnya sebagai respons atas persoalan yang disampaikan langsung oleh pemerintah Kabupaten Buton mengenai blank spot.
Kata dia permasalahan blank spot kerap kali dibahas oleh perintah Pusat, seperti yang dilakukan dalam pertemuan pada halal bihalal mastel.
Dalam acara itu, dibahas tentang masalah transformasi digital. Dimana skop besarnya, pada tahun 2023 diharapkan semua hal yang berkaitan dengan transformasi digital di Indonesai sudah tergerak dengan baik. Namun, yang menjadi kendala, persoalan digital divide atau kesenjangan digital yang di sebabkan adanya blank spot.
Lanjut, ia berharap dengan kunjungan ini, wilayah Kabupaten Buton segera terbebas dari blank spot.
“Dari surat yang kami terima dan juga disposisi dari bapak Menko dan untuk ditindaklanjuti ini berkaitan khususnya dengan Buton salah satunya. ini kunjungan pertama kami berharap dengan kunjungan ini merupakan sebuah triger awal untuk dapat memastikan bahwa wilayah yang kita kunjungi nanti sudah dapat terisi artinya menjadi tidak blank spot harapan kami,” Ujar dia dalam pertemuannya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan ia berharap kunjungan ini dapat menjawab masalah jaringan telekomunikasi di Buton. Olehnya itu, diharapkan kunjungan ini merupakan yang pertama dan terakhir.
“Kami tidak lagi berkunjung lagi kedua kalau kedua, nanti teguran,” tandasnya.
Tidak hanya itu, dalam kunjugan ini, Penny mengaku menemukan fakta bahwa di Kabupaten Buton masih terkendala masalah jaringan telekomunikasi. Olehnya itu, ia berharap agar operator telekomunikasi seluler baik itu, Telkomsel, Indosat dan Xl sekiranya melakukan koordinasi dan sinkronisasi untuk mengatasi permasalahan blank spot di Buton. Sebab, secara teknis operator telekomunikasi seluler yang lebih mengetahui.
“Sebagai fakta awal kami tadi berjalan dengan Pak Kadis di tengah ini sudah lemah sinyalnya tapi pakai Indosat. dan juga Telkomsel. Telkomsel tidak ada masalah jadi sekaligus kami disini ingin menyampaikan mungkin bisa disenergikan tugas kami di Polhukam ini koordinasi sinkronisasi dan pengendalian kami berharap ada sinergi antar operator sendiri dalam pergelaran kemampuan kemampuan kapabilitas sinyal ini agar tidak terjadi blank spot .secara teknik Bapak Ibu yang lebih tahu untuk masalah itu seperti bagaimana caranya,” jelasnya.
“Saya dulu bekerja di bidang Radar mungkin sistemnya hampir mirip dengan radar dengan masalah Sinar elektromagnetik. Radar itu tidak boleh ada sisi yang blank nah, kalau blank dia harus overlapping,” ujarnya.
Lanjut, ia berharap mungkin sinyal radio maupun elektromagnetik yang berkaitan dengan masalah digital ini bisa saling Overlay. Meski demikian, ia memahami, pertimbangan overlay adalah persoalan komersil dengan operator. Olehnya itu ia berharap para operator telekomunikasi dapat mengkomunikasi hal ini kepada para pimpinan masing-masing menyumbangkan antara private dan public interest kepentingan publik dan kepentingan private atau bisnis atau swasta.
“Dan kita di negara yang seperti ini saya kira dengan pulau yang terdistribusi seperti ini Buton contohnya ini kita membutuhkan kesatuan, salah satunya adalah lewat masalah komunikasi dan Informatika sehingga ini kami mohon ada jaminan Bapak Ibu dari opsel khususnya ya karena ini bukan wilayah non tiga T. silahkan di sinergikan di koordinasikan bagaimana cara yang terbaik untuk dapat menghilangkan blank spot ini tahun depan ini 2023 semua transformasi digital diharapkan dari pusat sudah tergalang salah satu wilayah,” jelasnya.
Labih jauh, ia menjelaskan untuk masalah blank spot ini, Kabupaten Buton perlu menjadi perhatian, sebab sangat potensial, memiliki kekayaan alam Aspal terbesar di dunia. Bahkan tambang aspal di Bumi hanya ada dua. Salah satunya di Buton.
“Yang menurut saya sangat potensial karena dari pak kadis sudah bilang dari negara di dunia yang penghasil aspal itu ada dua trinidat sama Buton berarti memiliki nilai strategis. ada rencana Bapak Jokowi akan melihat aspal, bukan tidak mungkin setelah kunjungan kami ke sini Bapak Jokowi akan hadir melihat ini karena ini potensi atau emas hitam yang belum dikelola dengan lebih besar lagi lebih pontesial untuk kepentingan bangsa. sehingga harapannya adalah tidak ada jaringan komunikasi yang kosong selama dalam masa-masa pembangunan ini .semua rakyat itu harus dapat menikmati haknya,” tandasnya.
Menanggapi Asisten Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika pada Kemenko Polhukam, Marsma TNI Penny Radjendra, perwakilan XL, Arifin Torinding sangat mendukung apa yang mendi program pemerintah. Untuk itu,apa yang menjadi hasil pembahasan dari pertemuan ini akan disampaikan ke engineering pusat.
“Untuk kalau dari XL ini sangat support kalau untuk itu dan akan menyampaikan dari engineeringnya di pusat,” tujarnya.
sedangkan, PIC Indosat Ooredoo Kendari, Hamka menilai ada sejumlah kendala yang di hadapi operator terkait permasalahan yang ada di Kabupaten Buton.
“Terkait masalah kendala jika kami operator mungkin masalah itu adalah masalah akses seperti jembatan jalan kendala kedua dari PLN apakah tersedia,” tandasnya.
Semenyara itu, Supervicor Distric Operation Telkomsel Baubau, Ihsan dalam kesempatan itu memaparkan aplikasi telkomsel, Kej As. Aplikasi ini kata dia memudahkan pemerintah untuk memasukan data potensial yang ada di suatu wilayah.
“Sebenarnya juga sekarang Saya akan memaparkan ada aplikasinya kita namanya kej as. Kej as itu teman-teman Pemda atau dalam hal ini kominfo mungkin ya nanti kita krimkan user nanti disitu dia bisa memasukkan data-data potensi yang ada di situ jadi data disitu akan ter record, nanti kita bisa tracking pak darimana dan sejauh mana progresnya ada semua live chat juga,” jelasnya.
“Jadi ketika teman-teman di situ ada titiknya nama desanya masukkan titiknya nanti ada potensi-potensi ada di bisa dimasukkan foto-foto sekolah jumlah penduduk berapa untuk sebagai asisment awal lah kita di Telkomsel. Jadi kita bekerja sama berkolaborasi dengan pemda dalam hal ini mungkin Kominfo pegawai kecamatan atau desa bisa mengakses tapi usernya kita kirimkan untuk 1 saja pemda nanti di submit nanti dari Telkomsel akan mentracking sejauh mana bagaimana dia bisa memungkinkan untuk dipasang atau bagaimana kendalanya apa saja jadi ada feedback di tempat itu,” tambahnya.
Atas pertemuan ini, mewakili Pemerintah Kabupaten Buton, Asisten Administrasi Umum, Drs. La Ode Muhiddin Mahmud mengucapkan terima kasih dan juga mengapresia pertemuan ini.
Ia berharap mudah-mudahan dengan kedatangan Kementerian Koordinasi (Kemenko) bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) bersama operator telekomunikasi seluler (Telkomsel, Indosat dan Xl) bisa menjawab apa yang di inginkan masyarakat di bidang telekomunikasi. Utamnya di wilayah Kecamatan Lasalimu Selatan, Lasalimu dan Kapontori.
“Tiga tersebut memang belum sama sekali ada signal,” tandasnya.
Tidak hany itu ia berharap dengan kedatangan tim ini, dapat membuka keterisolasian sejumlah desa di tiga kecamatan itu di sisi telekomunikasi.
“Mudah mudahan kedepan kalau bisa satu dua bulan ini karena cukup lama menderita dengan keadaan ini.mereka atau masyarakat mau berkomunikasi dengan keluarga jauh nanti di tempat yang ada signal seperti perjalanan mau belanja ke Baubau masyarakat memanfaatkan untuk menelpon apalagi di Wajah Jaya ini banyak Jawa dan Bali dan saya kebetulan pernah camat disana makanya saya tahu betul kondisinya,” ujarnya.
“Terus di Lasembangi itu ada juga Jawa dan masyarakat di sana mayoritas dia berkebun nilam
Dan juga di Bukit Asri sebagian Jawa Bali dan campuran yang lain,” tambahnya.
Tidak hanya pertemuan, usai rapat tim Kementerian Koordinasi (Kemenko) bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) bersama operator telekomunikasi seluler (Telkomsel, Indosat dan Xl) selanjutnya menijau lokasi-lokasi blank spot.
“Jadi 3 titik itu pertama wajah Jaya yang kedua lasembangi dan ketiga Bukit Asri yang mau dikunjungi,” jelasnya. (*).