Panduanrakyat
Buton

Pekan Imunisasi Dunia 2022, Dinkes Buton Tekankan Orang Tua Lengkapi Imunisasi Dasar Anak

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Syafaruddin

PANDUANRAKYAT, BUTON-Pemerintah Kabupaten Buton melalui Dinas Kesehatan menyampaikan agar para Puskesmas di wilayah kerjanya untuk mensosialisasikan kepada orang tua agar melengkapi imunisasi dasar anak pada pekan imunisasi dunia yang jatuh setiap tanggal 16-22 April.

“Untuk pelaksanaan di Kabupaten Buton kita sudah menyampaikan kepada seluruh puskesmas untuk mensosialisasikan kepada orang tua anak atau bayi yang berusia 0-9 bulan agar dalam masa pekan imunisasi dunia tanggal 16-22 April untuk melengkapi imunisasi dasar lengkapnya anak bayi tersebut,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Syafaruddin saat ditemui diruang kerjanya, Gedung B, Lantai I, Kompleks Perkantoran Pemkab Buton, Takawa, Pasarwajo, Rabu (6/4/2022).

“Jadi misalnya dia dulu di beri DPT difteri, pertusis, dan tetanus di pekan imunisasi itu dia bisa di berikan apa yang belum lengkap dalam status imunisasi bayinya. Misalnya dia belum campak, dia bawa di pekan imunisasi dunia di Puskesmas, bisa juga di posyandu,”sambungnya.

Lanjut, dalam persiapan pekan imunisasi dunia itu ia mengimbau setiap Puskesmas segera menentukan lokasi pelaksanaan imunisasi tersebut agar masyarakat tahu.

“Nanti, pihak puskesmas menyampaikan dalam tanggal 16-22 itu dimana tempat pelaksanaannya supaya masyarakat tahu, dengan harapan semua anak bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap itu mendapatkan pada saat pekan imunisasi dunia,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan imunisasi dasar lengkap itu diantaranya, imunisasi BCG, Hepatitis, difteri, pertusis, dan tetanus (DPT), Polio dan terakhir campak.

“Jadi dari usia 0-9 itu harus lengkap untuk mencegah penyakit yang dapat di cegah dari imunisasi dari penyakit-penyakit yang sudah diberi vaksin tadi. Kita harapkan sebenarnya semua desa itu, kelurahan itu sudah mendapatkan Universal Child Immunization (UCI). Artinya, seluruh bayi yang menjadi sasaran imunisasi dasar lengkap itu semuanya tervaksinasi,” jelasnya.

“Saya harapkan dengan pekan imunisasi dunia ini, maka ada sering informasi kepada seluruh masyarakat tentang manfaat imunisasi dasar lengkap bayi, sehingga kedepan bayi-bayi kita di Kabupaten Buton ini dapat tercegah dari penyat yang dapat di cegah dari imunisasi. Dan kesehatan itu merupakan invesatasi masa depan. Jadi kalau anak-anak sehat, maka dia akan belajar dengan bagus dan dia akan produktif dan dia akan sukses kedepan,” harapnya lagi.

Lebih jauh, ia menjelaskan pelaksanaan imunisasi lengkap itu sangat dibutuhkan untuk kekebalan tubuh bayi. Ia berharap semua orang tua dapat membawa anak untuk imunisasi lengkap agar peristiwa kejadian luar biasa yang terjadi di Desa Galanti dan Takimpo tidak terulang lagi.

“Kalau untuk di Kabupaten Buton, penyakit PD3 ini, kita ada penyakit difteri. Perna tahun lalu, kalau tidak salah di Desa Galanti, 2021. Di 2022 ini di Maret ini kita ada difteri satu orang di Takimpo,” jelasnya.

Beruntung, kata dia penyakit itu dapat teratasi dengan cepat. Ia menduga penyebaran difeteri tersebut disebebkan faktor lingkungan dan juga sang anak belum mendapatkan imunisasi lengkap.

“Dan itu kita sudah lakukan pengobatan dan alhamdulillah sembuh anak tersebut, kemudian kita laksanakan kalau ada KLB (Kejadian Luar Biasa) begitu kita sudah melakukan antisipasi supaya tidak menyabar Outbreak Response Immunization (ORI),” jelasnya.

“Jadi anak-anak yang usia 0-4 tahun. Karena anak ini kan yang terkena ini sekitar 3 tahun 11 bulan. Jadi anak-anak sampai 4 tahun itu lakukan imunisasi difteri. Kita difteri kembali. Penyebabnya itu ternyata dari lingkungan. Dia mungkin belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap,” tambahnya.

Tidak hanya itu, ia menjelaskan pelaksanaan pekan imunisasi dunia ini berdasarkan surat Kementrian Kesehatan RI nomor SR.02.06/11/ 180/2022 tentang Pelaksanaan Pekan Imunisasi Dunia (PID) Tahun 2022.

Dalam surat itu, kata dia program imunisasi merupakan salah upaya intervensi kesehatan masyarakat terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD31) dan di nilai sangat cost effective.

Pemerintah bersama masyarakat telah melaksanakan program imunisasi selama lebih dari lima dasawarsa yang lalu. Sehubungan dengan pelaksanaan program imunisasi di Indonesia, dengan ini kami sampaikan hal sebagai berikut :

  1. Indonesia turut berkontribusi dalam mewujudkan kesehatan masyarakat dunia dengan keberhasilan program imunisasi melalui Eradikasi Cacar tahun 1974, Bebas Polio tahun 2014 serta Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNT) tahun 2016.
  2. Meskipun program imunisasi di Indonesia telah berhasil meraih berbagai sukses, namun saat ini masih ada anak Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) terdapat hampir 20 juta anak di dunia yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap) bahkan ada yang belum mendapatkan imunisasi sama sekali,
  3. Berbagai tantangan masih kita hadapi baik dari aspek ketersediaan vaksin, manajemen rantai dingin, layanan imunisasi yang bermutu, adanya isu negatif. tentang vaksin dan kurangnya pengetahuan masyarakat akan manfaat imunisasi. Tantangan-tantangan ini harus kita sikapi dengan tepat oleh seluruh jajaran Pemerintah di Pusat dan Daerah bersama seluruh lapisan masyarakat agar segenap Rakyat Indonesia terlindung dari Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD31).
  4. Sejak tahun 2012, Pekan Imunisasi Dunia dilaksanakan setiap tahunnya pada minggu ke-empat Bulan April setiap tahunnya sebagai salah satu hasil World Health Assembly (WHA). Pekan Imunisasi Dunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan melaksanakan imunisasi sebagai upaya untuk mencegah PD31. Tema global Pekan Imunisasi Dunia tahun 2022 “Long Life for All”.
  5. Pelaksanaan Pekan Imunisasi Dunia (PID), diharapkan dapat memberdayagunakan peran Lembaga Swadaya Masyarakat, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Jurnalis/Media Masa, Kalangan Swasta dan Dunia Usaha, untuk bersama-sama:

a. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya dan manfaat imunisasi rutin lengkap sebagai dasar sistim kesehatan yang kuat dan tangguh.

b. Meluruskan informasi yang tidak benar di masyarakat tentang imunisasi dengan memobilisasi semua sumber daya yang ada untuk mensosialisasikan manfaat vaksin dan imunisasi.

c. Meningkatkan jangkauan pelayanan imunisasi yang bermutu dan merata d. Mempertimbangkan perkembangan kasus Corona Virus (COVID-19), maka bentuk kegiatan PID untuk butir a dan b dapat dilaksanakan melalui media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) baik elektronik maupun cetak seperti talkshow di televisi dan radio, Iklan Layanan Masyarakat (ILM), videotron tentang imunisasi atau media sosial lainnya serta dengan pemasangan media cetak informasi dan edukasi lainnya tentang Pekan Imunisasi Dunia (PID)di tempat tempat strategis.

  1. Sebagai tema pelaksanaan Pekan Imunisasi Dunia Tahun 2022, Indonesia mengambil tema “Sehatkan Keluarga Lewati Pandemi dengan Imunisasi Lengkap”, dengan 4 (empat) Subtema:

i. Sehat kini dan nanti, bersama kita imunisasi

ii. Keluarga sehat berkualitas sepanjang usia

iii. Wujudkan Masa depan gemilang dengan imunisasi lengkap

iv. Raih hidup berkualitas sepanjang usia, Ayo lengkapi Imunisasi

  1. Untuk menjamin agar seluruh anak Indonesia mendapatkan Imunisasi Rutin Lengkap melalui pelaksanaan program imunisasi yang bermutu dengan cakupan tinggi, merata dan berkualitas di seluruh wilayah Indonesia, kami mengimbau kepada para kepala dinas kesehatan provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia untuk menyelenggarakan kegiatan Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2022 (minggu ke-4 April 2022: 16 s.d. 22 April 2022) di wilayah kerja masing-masing dengan memobilisasi sumber daya yang ada sesuai dengan aturan yang berlaku. Panduan kegiatan PID 2022 terlampir. (*)