Panduanrakyat
Buton

La Bakry Pidato, Umumkan Masa Akhir Jabatan Bupati dan Wakil Bupati Buton periode 2017-2022

Ketgam: Bupati Buton La Bakry saat berpidato pengumuman masa akhir jabatan bupati dan Wakil Bupati Buton periode 2017-2022 diruang sidang DPRD Buton, Kamis (30/6/2022) / Foto: Istimewa

PANUANRAKYAT, BUTON- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kabupaten Buton menggelar sidang paripurna guna pengumuman masa akhir jabatan bupati dan wakil bupati Buton periode 2017-2022 diruang sidang DPRD Buton, Kamis (30/6/2022).

Rapat yang dipimpin Ketua DPRD Buton, Hariasi Salad itu, Bupati Buton La Bakry berpidato mengumumkan akhir masa jabatannya. Berikut kutipannya:

Bismillahirohmanirohim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat ketua wakil ketua dan para anggota DPR Kabupaten Buton.

Yang terhormat wakil bupati Buton.

Yang terhormat unsur Forum Komunikasi pimpinan daerah Kabupaten Buton.

Yang terhormat Sekretaris Daerah beserta para kepala pemerintah Kabupaten Buton.

Hadirin yang berbahagia.

Pertama-tama sebagai umat yang beragama marilah senantiasa mengucapkan syukur kepada Sang Pencipta Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga dapat menghadiri sidang paripurna DPRD Kabupaten Buton guna pengumuman masa akhir jabatan Bupati dan Wakil Bupati Buton periode 2017-2022.

Pelaksanaan kegiatan hari ini merupakan amanah undang-undang yang menyatakan bahwa pemberhentian kepala daerah dan atau wakil kepala daerah dalam hal ini berakhir masa jabatan harus diumumkan oleh pimpinan DPRD dalam rapat paripurna.

Ketua, Wakil Ketua dan anggota dewan yang terhormat serta hadirin berbahagia…

Pada kesempatan yang berbahagia ini merupakan minggu-minggu Penghujung Muara perjalanan panjang ke pimpinan kami pada awal kepemimpinan yang kedua pada Agustus 2017 saya bersama Samsu Umar Abdul Samiun menjalankan amanah rakyat bekerja dalam format dan kerangka sistem yang tertuang dalam RPJMD 2017-2022 sebagai patron pembangunan yang kami jalankan.

Dalam perjalanan waktu jalannya pemerintah Kami lanjutkan bersama wakil bupati Buton Iis Elianti tentu dengan visi yang sama bekerja berdasarkan indikator yang ingin dicapai merupakan tantangan tersendiri dan tentunya ada riak gelombang yang datang silih berganti demikian hal ini tidak menyurutkan kami mengawal agenda pembangunan Daerah hingga batas waktu yang ditentukan.

Ibarat pepatah tua “Sekali layar berkembang pantang hidup surut kembali” itulah Spirit kami dengan niat yang tulus menahkodai bahtera mengurangi Samudra pembangunan ini.

Atas dasar hal tersebut, Izinkan saya merefleksikan perjalanan pembangunan dan capaian secara makro dalam masa waktu kurang lebih 4 tahun 10 bulan ini.

Menjalankan roda pembangunan tentunya membutuhkan bekal dan dukungan pengangaran yang mantap dukungan penganggaran yang bersumber dari pendapatan daerah, dana transfer dan penerimaan pembiayaan menjadi modal dalam menjalankan pembangunan ini. Namun demikian apa yang diharapkan dari dana yang didapatkan sangat tidak sesuai dengan besarnya tuntutan kebutuhan masyarakat setiap tahunnya

Untuk itu berbagai strategi telah dilaksanakan guna menjawab kebutuhan masyarakat tersebut pemilihan Prioritas pembangunan dan skema pinjaman merupakan salah satu strategi menjawab permasalahan tersebut. Tentunya semua itu telah dikaji dan diproses sesuai dengan norma standar prosedur yang berlaku dan semoga dengan strategi tersebut minimal dapat menjawab tuntutan kebutuhan masyarakat. Pembiayaan pembangunan tersebut diarahkan menyelesaikan permasalahan pembangunan dan hasilnya dapat diuraikan pada capaian makro atau Sentral pembangunan.

Perkembangan pembangunan yang utama biasanya dilihat dari perkembangan pertumbuhan ekonomi suatu daerah.Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buton selalu mengalami pertumbuhan yang fluktuatif dari tahun ke tahun sesuai kondisi saat ini.

Banyak faktor dapat berpengaruh baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal misalnya kondisi keamanan daerah kenyamanan berusaha, kenyamanan berinvestasi di suatu daerah dan faktor lainnya. Selanjutnya faktor eksternal berpengaruh misalnya kebijakan nasional kondisi pandemi, atau kondisi perekonomian Global yang dapat berpengaruh pada daerah. Pada tahun 2017 pertumbuhan ekonomi mencapai 4,93%, dan mengalami perkembangan menjadi 5,04% pada tahun 2018. Pada tahun 2019 mengalami perlambatan menjadi 4,93% dan pada tahun 2020 menjadi -0,49% kemudian kembali naik menjadi 2,6 2% di tahun 2021. Hal ini terjadi dikarenakan adanya dampak masalah pandemi covid 19, kebijakan pengelolaan tambang berpengaruh pada kontribusi sektor pertambangan.

Ketika sektor-sektor yang berkontribusi terbesar terdapat perekonomian terganggu maka dapat dipastikan perekonomian daerah akan berkontraksi sehingga yang memberikan kontribusi pertumbuhan dan mengalami pertumbuhan yaitu adalah sektor pertanian Kehutanan dan Perikanan, sektor pertambangan, konstruksi perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor, jasa keuangan dan asuransi , jasa pendidikan dan jasa keuangan dan jasa lainnya.

Untuk mendorong pertumbuhan sektoral juga telah diinisiasi berbagai peluang pengembangan sumber daya alam seperti persiapan pengolahan sentra kelautan perikanan terpadu atau industri perikanan Kawasan Industri aspal di Lasalimu, kawasan industri Buton park di Kapontori, kawasan pariwisata Kecamatan Wabula pantai Koguna di Lasalimu Selatan, Teluk Pasarwajo, pengelolaan rumput laut di Kapontori, pengembangan pala dan kelapa merupakan investasi jangka panjang bagi masyarakat guna diverifikasi sektor pertanian agar pertumbuhan sektor tersebut tidak stagnan. Semua itu perlu dilanjutkan dan dikembangkan agar apa yang sudah ada, dapat berlanjut.

Salah satu indikator tingkat kemakmuran penduduk di suatu daerah dapat dilihat dari nilai PDRB per kapita. PDRB perkapita Kabupaten Buton dalam kurun waktu 2017 hingga tahun 2021 mengalami kenaikan setiap tahun. Pada tahun 2017, tercatat sebesar 32,72 juta, secara terus-menerus mengalami kenaikan hingga tahun 2019 sebesar 37,70 juta Kemudian pada tahun 2020 menurun sebesar 33,26 juta rupiah sebagai dampak dari pandemi covid 19 . namun kembali meningkat pada tahun 2021 sebesar 33,84 juta semakin membaiknya kondisi pandemi covid-19 pertumbuhan pendapatan perkapita juga mengalami koreksi menuju ke arah pertumbuhan positif dan diharapkan Di Akhir Tahun 2022 juga akan positif.

Di samping pendapatan, juga ada pengeluaran per kapita yang merupakan salah satu pembentuk dalam pencapaian IPM dari sisi standar hidup yang layak. Pengeluaran perkapita Kabupaten Buton dari tahun 2017 hingga 2021. Pengeluaran perkapita Kabupaten Buton selama 5 tahun cenderung mengalami fluktuasi. Tahun 2017 pengeluaran perkapita Kabupaten Buton berada pada nilai Rp 7.117.000 per jiwa selama setahun, dan pada tahun 2021 sebesar Rp 7.324.000 per jiwa selama setahun.

Pada iklim investasi sebagai bagian dari yang mendukung pertumbuhan ekonomi juga menjadi perhatian dalam mendongkrak pertumbuhan. Perizinan dari tahun ke tahun mengalami perubahan dalam pelayanan, hal ini diwujudkan dalam bentuk dukungan kebijakan peraturan daerah dan lama pelayanan yang awal-awalnya selama 7 hari dapat menjadi dua hari, karena adanya dukungan dari sistem yang sudah teratur.

Untuk mendukung iklim investasi tentunya dibutuhkan kondisi yang aman dengan dukungan aparat kepolisian. Kerjasama yang baik yang berjalan selama ini meningkatkan kinerja penyelesaian kasus dari 62,69% menjadi 76,32%. Tentunya hal ini perlu diapresiasi atas kerja keras kepolisian dan dukungan semua masyarakat dan pemerintah daerah. Kondisi tersebut sangat mendukung capai investasi dan pertumbuhan ekonomi yang sehat.

Pertumbuhan ekonomi yang sehat haruslah sejalan dengan semakin baiknya sumber daya manusia. Salah satu indikator SDM adalah tingkat kesejahteraan sosial. Di mana Kemiskinan merupakan salah satu indikator Kesejahteraan Sosial.

Perkembangan penduduk miskin Kabupaten Buton menunjukkan trend yang fluktuatif setiap tahunnya. Pada tahun eksisting tercatat Angka kemiskinan penduduk Kabupaten Buton sebesar 13,46%. Kemudian untuk tahun 2020, jumlah penduduk miskin Mengalami penurunan walaupun tidak signifikan sebesar 13,21%. Namun kembali meningkat pada tahun 2021 menjadi 13,92%. Hal ini tentunya sangat dipengaruhi oleh kondisi beberapa tahun terakhir dan diproyeksikan pada Tahun 2022 nanti akan mengalami koreksi penurunan.

Selain Angka kemiskinan, indikator Kesejahteraan Sosial juga dapat dilihat pada capaian indeks pembangunan manusia IPM. Secara umum nilai IPM Kabupaten Buton selama 5 tahun terakhir Belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Angka IPM pada tahun 2017 mencapai 64,47, dan pada tahun 2021 IPM Kabupaten Buton mencapai 66,32. Meskipun peningkatannya tidak terlalu signifikan namun secara konsisten angka IPM Kabupaten Buton terus meningkat selama 5 tahun terakhir. Angka ini merupakan indikator keberhasilan pada semakin baiknya pembangunan manusia pada aspek pendidikan kesehatan dan daya beli masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Buton perlu terus mendorong peningkatan IPM. Peningkatan IPM merupakan hasil pencapaian dengan mengukur capaian indeks pendidikan indeks kesehatan dan perekonomian untuk jangka waktu tertentu.

Substansi peningkatan IPM perlu diupayakan melalui perubahan pola pikir manusia yaitu perubahan untuk semakin berperilaku hidup bersih dan sehat pola pikir dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuan dan berpikir yang produktif agar dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam yang karuniai oleh Yang Maha Kuasa pada daerah yang kita cintai.

Perubahan pola pikir tersebut sangat mendongkrak capaian IPM baik pada indeks pendidikan indeks kesehatan maupun perekonomian masyarakat.

Indeks kesehatan yang terdiri atas angka harapan hidup merupakan indikator derajat kesehatan masyarakat yang tinggi dan dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi.

Perkembangan angka harapan hidup Kabupaten Buton selama beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan dari kondisi eksisting 67,92 tahun menjadi 68, 2 tahun. Capekan angka ini diproyeksikan terus meningkat di tahun 2020 seiring meningkatnya ketersediaan sarana kesehatan yang memadai petugas kesehatan yang kompeten dan kesadaran masyarakat, serta peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.

Peningkatan indeks kesehatan juga seiring dengan semakin baiknya kualitas pada indeks pendidikan. Indikator pencapaian tersebut adalah pada angka harapan lama sekolah (HLS). Angka HLS Kabupaten Buton selama periode 2016-2020 menunjukkan peningkatan Meskipun tidak terlalu besar. Pada tahun 2017 angka HLS Kabupaten Buton hanya sebesar 13,52 dan terus meningkat hingga tahun 2021 menjadi 13,76. Hal ini menunjukkan semakin besarnya harapan anak dapat bersekolah karena dukungan sarana dan prasarana sekolah yang ada di masyarakat. Dengan meningkatnya sarana dan prasarana sekolah serta dukungan kebijakan berupa bantuan fasilitas anak sekolah juga berpengaruh pada angka rata-rata lama sekolah.

Angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Buton mengalami kenaikan setiap tahunnya. Di awal pada tahun 2017 berada pada angka 7,22 tahun, terus meningkat di tahun 2018 menjadi 7,5 tahun dan pada tahun 2021 sesuai dengan data terbaru melonjak hingga angka 7,92 tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa minat dan tingkat kemauan untuk bersekolah cukup tinggi dan Tahun 2022 diharapkan terus meningkat.

Untuk meningkatkan iklim pendidikan yang baik di daerah kita telah banyak berdiri Universitas atau sekolah tinggi. Hal ini merupakan modal bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah kita.

Untuk mendukung tercapainya generasi emas 2045 pemerintah juga terus berupaya untuk menurunkan stunting di daerah. Sunting menjadi isu strategis untuk diselesaikan secara konvergensi atau bersama agar pencapaiannya lebih cepat. Sunting adalah kondisi gagal tubuh kembang anak balita terutama pada rumah tangga seribu hari pertama kehidupan . Usia 1000 HPK merupakan masa emas yang sangat penting mendapatkan perhatian baik dari aspek nutrisi maupun kesehatan lingkungan sekitar rumah tangga.

Perkembangan prevalensi stunting di Kabupaten Buton berdasarkan data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat dengan pengukuran pada semua wilayah kabupaten Buton menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun. Dimana pada kondisi eksisting mencapai 31,4% dan pada tahun 2021 telah mencapai 21,32%. Capaian ini tentu harus terus diturunkan. capaian ini disebabkan oleh kerja bersama pada semua aspek dukungan dari masyarakat. Peran OPD terkait keagamaan, tokoh budaya, PKK, peran perempuan, dan semua pihak dapat mempercepat pencapaian tersebut.

Peran perempuan dalam pembangunan yang terus meningkat tersebut berdampak pada peningkatan indeks pembangunan gender yang terus mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari indeks pembangunan gender Kabupaten Buton menunjukkan peningkatan dari 78,39 menjadi 79,82 . Meskipun peningkatannya tidak terlalu signifikan namun hal ini mengindikasikan bahwa kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan di Kabupaten Buton terkurung baik.

Masalah lain dalam pembangunan selain peningkatan peran perempuan juga adalah bagaimana mengelola angka pengangguran yang ada di daerah.

Tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Buton dari tahun 2017 sampai 2021 Cenderung fluktuatif tiap tahunnya. Tahun 2017 mencapai 2,47%, kemudian turun menjadi 1,60 pada tahun 2018 dan kembali turun menjadi 1,29% tahun 2019.

Seiring dengan semakin berdampaknya pandemi covid-19 pada sektor usaha, maka pada Tahun 2022 mengalami peningkatan mencapai 4,78% dan kembali menurun pada posisi 4,74% dan diproyeksikan di Tahun 2022 akan mengalami penurunan kembali seiring dengan bergeraknya kembali sektor usaha.

Kondisi pengangguran ini tentunya menjadi bagian dari peningkatan angka ketergantungan pada usia produktif yang bekerja namun kondisi ini berbanding terbalik dengan angka ketergantungan penduduk.

Rasio ketergantungan penduduk Kabupaten Buton menunjukkan trend penurunan mencapai 40, 92 dibandingkan kondisi eksisting 69,52 tahun. Angka ini menunjukkan bahwa setiap penduduk menabung 40,92 orang usia produktif.

Tahun 2022 diproyeksikan akan mengalami penurunan seiring dengan semakin intensnya umur produktif mendapat peningkatan pelatihan dan bantuan sarana usaha dalam membiayai kehidupan sehari-harinya.

Untuk mendukung kinerja sektoral maka infrastruktur merupakan suatu keniscayaan bagi suatu daerah mandatori infrastruktur menjadi target yang harus dicapai pada setiap tahunnya. Selama kepemimpinan kami kegiatan peningkatan infrastruktur menjadi prioritas. Berdasarkan data SK Jalan, total panjang jalan yang terbangun selama 4 tahun terakhir sebesar 482.270 km, dengan total panjang jalan transfer dengan kondisi baik mantap sebesar 175.705 KM atau 36,5% kondisi sedang sebesar 36,891 KM atau 70,59% kondisi rusak ringan sebesar 143.354 KM atau 29,72%, dan kondisi rusak berat sebesar 126, 320 KM atau 26,19% . Capaian tersebut tentunya terus ditingkatkan dalam rangka konektivitas untuk mendukung pergerakan ekonomi.

Jalan Tembus Lawe-Mantowuyang mencapai kurang lebih 29 KM memotong panjang jalan mengitari Kabupaten Buton dari Lasalimu ke pasar wajo yang mencapai kurang lebih 103 KM. Tentunya hal ini dalam rangka mendukung pergerakan ekonomi dan peningkatan aksesibilitas pada pusat pemerintahan dan ekonomi dan hal ini belum maksimal dan masih perlu berkelanjutan agar apa yang diinginkan bersama dapat tercapai.

Untuk mendukung peningkatan produksi sektor pertanian perbaikan irigasi juga menjadi perhatian di mana capaian persentase irigasi dalam kondisi baik dari 66,28% meningkat menjadi 66,64%. Persentase kondisi saluran drainase kondisi baik menunjukkan perkembangan yang meningkat setiap tahunnya. Tahun 2018 sebesar 13,78%, meningkat menjadi 21,05%.

capaian infrastruktur tersebut tak lengkap jika pemenuhan air bersih di masyarakat tidak diperhatikan. Ketersediaan air bersih menjadi persyaratan mutlak untuk menciptakan sanitasi permukiman yang sehat.

Berdasarkan data, persentase rumah tangga pengguna air bersih juga mengalami pertumbuhan dari kondisi eksisting 76,85% menjadi 92,7% saat ini. Hal ini terus akan digenjot dengan memanfaatkan dana-dana dari Kementerian untuk mendukung ketersediaan air bersih pada masyarakat miskin.

Persentase penanganan rumah tidak layak huni di Kabupaten Buton menunjukkan perkembangan cenderung meningkat. Kondisi eksistensi persentase rumah tidak layak huni sebesar 39,836%, menurun pada tahun 2021 menjadi 30,82% dan di Tahun 2022 diproyeksikan akan mengalami penurunan.

Ketersediaan rumah layak huni menunjukkan peningkatan, kondisi eksisting sebanyak 12.619 unit, meningkat menjadi 17.205 unit di tahun 2021. Di samping itu, untuk mendukung Perumahan tersebut juga diperhatikan kondisi elektrifikasi. Berdasarkan data rasio elektrifikasi, eksisting 70, 23% menjadi 88,07% dan di Tahun 2022 diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan mencapai 90 sampai 95%

Apa yang dicapai di atas tidak terlepas dari peran serta masyarakat dalam pembangunan, semangat kegotongroyongan dalam melaksanakan dan menerima manfaat pembangunan menjadi Trigger dalam pembangunan ,semangat inilah yang menjadi substansi atau inti dari pelestarian aset budaya baik nilai maupun benda budaya. Pelestarian nilai budaya menjadi perekat, dan dapat pula bernilai ekonomi jika dikelola dengan baik, berdasarkan hal tersebut pemerintah terus meningkatkan pelestarian nilai dan Aset budaya baik berupa benda maupun tak benda.

Kemasan event-event budaya sudah menjadi terdepan dalam Jazirah Sulawesi Tenggara. Festival budaya tua Buton menggantung nilai yang sangat kaya dan strategis bagi generasi muda sebagai penerus estafet Pembangunan Daerah.

Westernisasi pengaruh budaya barat haruslah di filter oleh budaya lokal yang sudah harus tertanam dalam jiwa generasi penerus. Event Festival budaya tua bukanlah seremonial belakang, kita tidak hanya berharap berapa rupiah yang masuk sebagai PAD dari event tersebut, namun kerangka berpikir logis dari event tersebut adalah merupakan investasi jangka panjang yang dapat membentuk karakter diri setiap warga Buton yang bangga akan budayanya. Investasi bukan hanya uang yang dicapai, bangga akan budaya dan mengenal tentang budaya adalah manusia-manusia yang beradab dan akan eksis di tengah perubahan zaman yang begitu cepat berubah seperti saat ini.

Untuk itu bukanlah hal yang muluk-muluk, jika efek ini dapat dilembagakan dalam bentuk peraturan daerah agar tetap ada setiap saat. Kekurangan-kekurangan yang dapat dari hasil evaluasi dapat menjadi bahan penyempurnaan guna mendapatkan format event yang Paripurna. Kegiatan setiap desa setiap tahun juga merupakan kekayaan Khasanah budaya yang harus dilestarikan, dan jangan tergerus oleh budaya luar yang tidak sesuai dengan norma kita sehari-hari.

Ketua, Wakil Ketua dan anggota dewan yang terhormat serta hadir yang berbahagia.

Kerja keras yang dicapai bersama semua komponen pembangunan mendapat apresiasi dari berbagai lembaga baik pusat maupun daerah , apresiasi tersebut tidak dapat kami jelaskan secara lengkap namun hanya beberapa penghargaan pada tahun terakhir yaitu:

1. Penghargaan pencapaian predikat WTP berturut-turut 9 kali.

2.Mendapat penghargaan Indonesia Award 2019 dari inews Sebagai penyelenggara festival internasional pendukung pariwisata dan penghargaan awal kebudayaan PWI tahun 2021.

3. Penghargaan daerah peduli HAM 5 kali berturut-turut sejak tahun 2016 hingga 2020.

4. Berhasil masuk 10 daerah terbaik dalam pengelolaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum atau JDIH yang diberikan oleh badan Pembina hukum nasional Kemenkumham RI. Ttrofi JDIH Award 2020 diserahkan langsung oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

5.Penghargaan sebagai the best Innovation government of the year 2020 dari Seven media Asia. Inovasi yang dimaksud meliputi implementasi website pemerintah aplikasi e-government dan konsistensi dalam penerapannya, terobosan dalam membangun daerah, tingkat kepuasan masyarakat, hingga upaya serius dalam memutus mata rantai penyebaran covid 19 di tahun 2021.

6. Kembali dianugerahi penghargaan oleh Seven media Asia untuk kategori the best Regent of the Year 2021 Indonesia golden Award atau bupati terbaik tahun ini Indonesia golden Award.

7. Penghargaan tokoh inspiratif Pembangunan Daerah dari Kendari pos pada tahun 2021.

8. Ppenghargaan di bidang perencanaan pembangunan sebagai 15 besar tingkat nasional dan mendapat penghargaan Pagripta nasional pada tahun 2017 sekaligus terbaik tingkat provinsi Sulawesi Tenggara.

9. Tahun 2018, meraih Juara ketiga perencanaan daerah terbaik tingkat provinsi Sulawesi Tenggara.

11. Tahun dari 2021, meraih juara pertama perencanaan daerah terbaik tingkat provinsi Sulawesi Tenggara.

10. Pada Tahun 2022, kembali meraih Juara kedua perencanaan daerah terbaik tingkat provinsi Sulawesi Tenggara.

12. Tahun 2022, kembali untuk meraih Juara kedua perencanaan daerah terbaik tingkat provinsi Sulawesi Tenggara.

13. Penghargaan dari Kementerian pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi birokrasi atas pencapaian nilai SAKIP Kabupaten Buton tahun 2021 dari predikat CC menjadi B

14. Penghargaan dalam penanganan stunting Kabupaten Buton mendapat predikat kedua tingkat provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2019.

15 Pada tahun 2020, Kabupaten Buton kembali mendapat penghargaan sebagai juara pertama dalam pencegahan stunting tingkat provinsi Sulawesi Tenggara dan kabupaten paling inspiratif dalam penanganan stunting.

16. Tahun 2021 penghargaan dari Kementerian informasi dan komunikasi sebagai salah satu kabupaten yang akan menerapkan pola smart city.

17. Tahun 2021, kembali menerima penghargaan Kabupaten peduli HAM oleh Kementerian Hukum dan HAM.

18. Tahun 2022 menerima Anugerah kebudayaan PWI.

Alhamdulillah semua prestasi dan penghargaan itu merupakan upaya bersama dan tidak membuat kita jumawa dan lupa diri, karena di depan kita masih banyak pekerjaan yang membutuhkan sentuhan pikiran-pikiran strategis dan bijaksana agar semua tantangan yang belum terselesaikan dapat diselesaikan di masa-masa yang akan datang, tantangan yang mesti harus dikerjakan ke depan secara garis besar adalah:

1. Tingkat kemiskinan yang belum optimal dibanding target nasional di bawah satu digit

2. Angka stunting yang masih belum maksimal dan dibawa target nasional di bawah satu digit.

3. Infrastruktur daerah yang masih sangat banyak membutuhkan sentuhan pada semua Daerah atau wilayah.

4.Angka indeks pembangunan manusia yang masih bisa dimaksimalkan Semuanya pada peningkatan indeks kesehatan dan indeks pendidikan.

5.Pertumbuhan ekonomi yang stabil dengan dukungan investasi baik dalam negeri maupun luar negeri.

6.Peningkatan pelayanan publik

7.Kesiapan daerah dalam mensukseskan pesta demokrasi di tahun 2024.

Kiranya kami berharap siapapun dia memimpin Buton ke depan harus tetap menjalankan apa yang belum maksimal agar terjadi kesinambungan pembangunan menuju masyarakat yang sejahtera

Kami berdua bersama wakil bupati Iis Eliyanti adalah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan, “tiada gading yang tak retak,” Kami yakin apa yang kami jalankan tidaklah sempurna, masih banyak yang harus dilakukan dan perbaiki ke depan oleh karena itu kami berharap semua dapat dimaklumi dan semoga kerja ikhlas kerja bersama yang terjalin selama ini dapat terus terjalin.

Terima kasih kepada ketua, Wakil Ketua dan anggota DPRD Kabupaten Buton.

Terima kasih kepada unsur Forkopimda.

Terima kasih kepada unsur pemerintah.

Terima kasih kepada insan Pers dan seluruh komponen masyarakat yang telah bersama-sama menjalin kerjasama dan mengawal jalannya pembangunan selama ini.

Semoga semua usaha kita mendapat balasan yang setimpal dari Allah subhanahu wa ta’ala, amin

Demikian wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang salam sejahtera bagi kita semua.

Pasar Wajo, Kamis 30 Juni 2022

Bupati Buton

Drs. La Bakry, M.Si