Panduanrakyat
Wakatobi

Kemasan Produk UMKM Wakatobi Bakal Pakai Logo Cagar Biosfer

Keterangan: Kemasan Produksi Abon Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan (SPKP) Benteng Wacu Awa/ Foto: Panduanrakyat.com

PANDUANRAKYAT, WAKATOBI- Pemerintah Kabupaten Wakatobi bakal membrending seluruh produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayahnya dengan Logo Cagar Biosfer Taman Nasional Wakatobi sebagai langkah awal perluasan pasar produk lokal.

“Sehingga dalam rangka perluasan pasar kita di Kabupaten Wakatobi, dari produk-produk kita di Kabupaten Wakatobi maka logo tentang cagar biosfer di Wakatobi, saya sudah sampaikan sama kadis perindag kemudian kadis koperasi UMKM ini semua di arahkan, semua pemilik produk di masing masing packagingnya (kemasannya) itu harus mencantumkan logo cagar biosfer supaya dunia tau, pasar kita tau bahwa ini adalah dari daerah yang terlindungi, daerah-daerah terprotek,” ujar Bupati Wakatobi Haliana saat bertemui sejumlah awak media di Cafe Parame, Wakatobi Jum’at, 25-06-2022.

Lanjut, Haliana menjelaskan sebagai cagar biosfer, Pemerintah Wakatobi tanggal 13 Juni – 17 Juni 2022, telah mengikuti agenda evaluasi 10 tahun cagar biosfer bersama dengan daerah-daerah lain di Indonesia maupun mancanegara dalam sidang ke-34 International Coordinating Council (ICC) Man of Biosphere (MAB) programme, UNESCO yang diselenggarakan di HQ UNESCO Paris, Prancis

Menurut Haliana menyandang status sebagai cagar biosfer diyakini bisa berdampak kepada produk suatu daerah, karena dengan status itu, Wakatobi telah mendapat pengakuan dari negara-negara maju. Ditambah lagi, Wakatobi merupakan salah satu taman nasional di Indonesia

“Alhamdulillah Wakatobi kita memiliki 2 status itu taman nasional kemudian cagar biosfer yang tujuan sama yaitu konservasi yang sustainable. Ini betul betul harus kita manfaatkan karena pengembangan peserta kita, pengembangan perikanan kita yang usahakan supaya berjalan pararel maju dua duanya ini juga betul betul kita branding bahwa ini dari lokasi cagar biosfer. Tentu kita dengan pola, bukan berarti kita akan eksplorasi atau eksploitasi secara sembarangan. Tetapi, pada akhirnya, itu harus terukur”, tambahnya.

Lebih lanjut, Haliana menjelaskan sebagai daerah konservasi, ia mengharapkan dukungan masyarakat untuk saling membantu menjaga ekosistem Wakatobi.

“Nelayan ikan pun itu harus terukur. Intinya kita sebagai daerah konservasi kita menerapkan penangkapan yang ramah lingkungan dan sustainable. Dalam kaitan pengembangan ini Alhamdulillah negara atau Presiden sendiri sudah memberikan arahan kepada kementerian lembaga terkait dan mengakui produk produk Wakatobi. Cagar biosfer ini kemudian akan mendukung peluang pasar kita sehingga kepercayaan terhadap produk produk kita yang berimbas kepada omset UMKM dan peningkatan kapasitas UMKM akan bisa berjalan dengan baik. Kita sudah menuju ke sana sehingga cagar biosfer dulu hanya sebatas penyematan kepada kita belum ada manfaat secara ekonomi, ini kita sudah mulai”, harapnya.

Peliput: Ika Fitriani