PANDUANRAKYAT, BUTON-Kejaksaan Negeri Buton terus melakukan pendalaman terkait dengan dugaan kasus korupsi PDAM di Kabupaten Buton Tengah.
Kepala Kejaksaan Negeri Buton, Ledrik Viktor Mesak Takaendengan, S.H., M.H mengatakan, dalam proses ini tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru dan penambahan kerugian negera.
“Kemudian untuk perkara yang sedang ditangani PDAM untuk Buton Tengah saat ini perhitungan kerugian negara sudah hampir rampung, kemungkinan minggu depan sudah ada dan progres untuk, memang ada perkembangan-perkembangan dalam pemeriksaan, dimana ada penambahan-penambahan kerugian negara. Karena memang dari hasil perhitungan pemeriksaan kita terhadap auditor ternyata banyak. Ada juga tambahan-tambahan bukti dokumen yang memang belum bisa di pertanggungjawabankan oleh para tersangka,” jelas dia saat Konferensi pers di kantornya, Jumat (22/7/2022).
Lanjut, ia menjelaskan sejauh ini sudah ada beberapa tersangka. Masing-masing, untuk tersangka W diduga rugikan negara sekitar Rp 200 lebih.
“Dan sampai hari ini yang bersangkutan tetap kooperatif untuk pengembalian dalam usaha pengembalian,” jelasnya.
Untuk tersangka T, sebelumnya diduga merugikan negara sebanyak Rp 500 Juta. Namun, tersangka T telah melakukan pengembalian Rp 50 juta, sehingga menyusut menjadi Rp 395 juta.
“Karena ada yang dipindah tangankan ke tersangka W. Sehingga tadi Rp 500 juta menjadi menyusut menjadi Rp 395 juta,” jelasnya
Lanjut, ia menjelaskan sebelumnya dugaan korupsi terasangka W merugikan negera dengan total Rp 200 juta. Namun, hasil audit ternyata terdapat selisi yang teranyata tidak mampu dipertanggungjawabkan oleh tersangka M.
“Jadi kemungkinan ada penambahan tersangka. Nanti kita lihat hasil auditnya,” jelasnya.
Meski begitu, Kajari Buton mengaku, dalam pemeriksaannya, secara keseluruhan para tersangka kooperatif.
“Dan kita berharap, seperti kata, pesan pak Jaksa Agung tadi, tentunya kita konsen untuk perkara-perkara yang menyangkut hajat hidup orang banyak itu merupakan salah satu upaya kita dalam rangka memulihkan kondisi di Buteng dan hari ini kita sudah mendengar keluhan, banyak keluhan karena kalau ini terus kita tidak selesaikan maka masyarakat yang membutuhkan air minum di Buteng itu akan sangat mengalami kesulitan untuk itu kita juga sudah memfasilitasi pemerintah daerah terkait dengan bagaimana upaya supaya operasional PDAM itu bisa jalan,” jelasnya.
“Jadi pak Bupati sudah mengutus beberapa timnya, yang pak Sekda,Plt direktur dan inspektorat dan juga keuangan dan kita sudah memberikan masukan terkait dengan langkah-langkah penyehatan kembali PDAM. Dan itu sudah ketahui bupati dan dalam waktu dekat PDAM Buteng akan memilki direktur baru kemudian dengan perampingan-perampingan itu, mengenai gaji jumlah kariawan itu semua akan dipanggkas, sehingga kedepan itu tidak over budget,” jelasanya. (*)