Panduanrakyat
Sultra

Kantor Bahasa Petakan 9 Bahasa Asli di Sultra, Berikut Daftarnya

PANDUANRAKYAT, KENDARI- Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara telah memetakan dan memverifikasi sembilan bahasa asli daerah di Sulawesi Tenggara.

Penghitungan jumlah itu diperoleh dari hasil verifikasi dan validasi data di 17 Kabupaten/kota daerah pengamatan.

Bahasa-bahasa itu diantaranya, Bahasa Culambacu, Bahasa Cia-Cia, Bahasa Kulisusu, Bahasa Lasalimu-Kamaru, Bahasa Moronene, Bahasa Muna, Bahasa Pulo, Bahasa Tolaki dan Bahasa Wolio.

Penyuluh Bahasa, Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara, Untung Kustoro menjelaskan untuk mengidentifikasi suatu bahasa daerah, pihaknya melakukan penelitian terlebih dahulu.

“Kami datang teliti serta kita bina agar bahasa daerah itu bisa di hidupkan kembali dengan melakukan wawancara kepada masyarakat,” ujar dia saat ditemui panduanrakyat.com di stan Kantor Bahasa Sultra pada pameran Hari Pers Nasional di Kota Kendari, 7 Februari 2022 malam.

Lanjut, ia berharap agar bahasa daerah ini terus dilestarikan agar menghindari kepunahan, caranya dengan membantu suatu komunitas atau daerah untuk membuat kamus bahasa daerah.

“Kami bisa membantu agar menghindari kepunahan dan di kantor kami sendiri ada kelompok kepakaran untuk kerja sama untuk di kantor basa ada sekitar delapan kelompok kepakaran,” ujarnya.

Selain dokumentasi bahasa melalui kamus, dalam pemeran hari pers nasional, Kantor Bahasa Sultra mengedukasi dan mengenalkan bahasa lokal kemasyarakat dengan menggunakan permainan dadu.

“Di stand ini juga memiliki cara untuk mengenalkan basah dan penulisan yang benar yaitu dengan permainan monopoli, jadi setiap dadu di lempar maka setiap kotak pemberhentian maka para pemain akan memilih kata mana yang benar penulisan dan pengucapan yang benar,” jelasnya.

Terlepas dari itu, Untung Kustoro juga menjelaskan, dalam rangka mengembankan bahasa lokal, Kantor Bahasa Sultra juga memiliki kelompok kepakaran dan layanan profesional (KKLP).

Ada pun tujuan dari kelompok kepakaran dan layanan profesional (KKLP) itu adalah untuk penyedia produk penerjemah dan penjuru bahasa yang berkualitas demi mendukung interaksi ilmiah dan kultur antara komunitas dalam lingkup nasional dan internasional.

“Waktu di tahun 2021 lalu kami di kantor bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara melalaui KKLP telah menghasilkan sekitar empat produk penerjemahan (daerah – Indonesia ) berupa cerita anak berbasis budaya lokal,” ujarnya.

Selain itu, dalam mendukung program pemerintah, kata dia pihaknya juga memiliki suatu program Gerakan Literasi Nasional ( GLN ) yang di canangkan oleh Mentri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dan Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara untuk selalu mengadakan kegiatan pembinaan komunitas literasi

“Kegiatan ini di harapkan memperluas literasi serta menumbuh kembangkan rasa kepekaan akal dan budi bagi masyarakat,” jelasnya.

Peliput: Toni Armin Syah