PANDUANRAKYAT, BUTON- Antrean panjang kendaraan yang akan menyeberangi lintasan pelabuhan penyebrangan Feri Kamaru-Wanci menjelang kedatang Presiden Jokowi di Kabupaten Waktobi, Sulawesi Tenggara menunjukkan ketidaksiapan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).Cabang Baubau.
Antrean panjang itu terjadi diduga karena PT ASDP tidak segera menambah sejumlah armda feri untuk mengantisipasi jumlah penumpang yang ada di lintasan tersebut. Padahal Jadwal kedangan orang satu di Indonesia Itu tinggal menghitung hari. Rencananya, presiden akan sampai di Wakatobi besok, Rabu (8 /6./2022)
Salah seorang pengguna jasa penyeberangan Feri Kamru-Wanci yang membawa alat pameran di Kabupaten Wakatobi, Mudin Kamaru mengaku sudah antre selama 22 jam.
Ia menjelaskan melihat situasi dan kondisi penyeberangan ini, pengaturan pemberangkatan terlihat carut marut. Tidak tepat pada aturan. Hal itu membuat masyarakat pengguna jasa merasa kesal. Meski begitu ia memaklumi, kekesal itu merupakan bentuk manusiawi.
Lanjut, ia menjelaskan daftar antrean makin diperparah saat hadirnya rombongan pengamanan TNI-Polri. Bahkan dengan hadirnya aparat itu jadwal pengguna jasa feri lainnya harus ditundah.
‘’Saya ini saya sudah antri sudah 22 jam. Tadi malam kita sudah bermalam, tiba-tiba tadi subuh datang rombongan dari TNI-Polri. Kita sudah pegang tiket dari semalam. Katanya kita menyeberang subuh, tapi ternyata kita masyarakat di cancel lagi. Padahal kitakan sebenarnya membawa materi pameran di Wakatobi. Tapi ya begitu lah ke adaan,’’ ujar dia pada Panduanrakyat.com dengan nada kesal, Selasa (7/6/2022).
Ia menyebutkan patut diduga kondisi ini dikerenakan antisipasi dari pemerintah dalam hal ini dinas perhubungan atau ASDP kurang cepat bertindak. “Karena kan, menurut jadwal bahwa tanggal 6-7 itu sudah ada dua kapal, tapi ternyata sampai hari ini, jam ini ( pukul 09.30 WITA) kapal bantuan itu, kapal yang ditentukan untuk menambah rute penyeberangan itu sampai saat ini belum sampai di pelabuhan. Jadi kami ini berharap-harap cemas ini, mudah-mudahan kapal bantuan itu bisa melayani kami supaya kita juga bisa menyebrang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mudin mengaku melihat kondisi ini, para pengguna jasa merasa harap-harap cemas. bisa menyeberang tepat jadwal atau tidak.? sebab, armada feri yang melayani jasa angkutan menuju Wakatobi hanya ada satu. Sementara kendaraan telah antre berhari-hari.
“ Tadi setelah saya konfirmasi kepada KUPTD, Pak Usman, sepertinya ini kapal yang masuk ini entah itu. Mana yang deluan sih, kapal bantuan itu atau kapal balik dari Wakatobi lagi yang jelas yang di utamakan lagi rombongan PAM RI 1 ini,’’ujarnya.
“Jadi kami berharap secepatnya bisa menyeberang, tapi apapun itu hasilnya kita sama-sama ini saja lah. Artinya pihak kepolisian yang akan mengamankan nanti Presiden itu, tidak kalah penting lah. Walaupun kita ini yang membawa materi pameran ini juga sama-sama penting, tetapi. Sudah la nanti kita lihat bagaimana aturan siapa yang akan didahulukan nanti tentu ada kebijakan-kebijakan mana yang prioritas Kami berharap mungkin trip yang akan datang ini kami bisa ikut menyeberang,’’ tambahnya.
Hingga berita ini diterbitkan, General Manajer ASDP Baubau, Supriyadi belum bisa di konfrimasi. (*)