PANDUANRAKYAT, BUTON- Kursi parlemen 2024 di Daerah Pemilihan (Dapil) 2 Kecamatan Lasalimu dan Kapontori bakal hiasi dua wajah baru di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR ) Kabupaten Buton.
Para pendatang baru ini menunjukkan tingkat keterpilihan yang tinggi dalam Pemilu yang berlangsung pada 14 Februari lalu, dengan perolehan suara yang signifikan dan unggul dari sejumlah incumbent.
Mereka pendatang baru yakni, Caleg dari Partai Demokrat, Rudin dan Caleg dari Partai Gerindra, Burhan Nudin SKM.
Saat ditemui Panduanrakyat.com, Rudin menjelaskan berdasarkan data yang himpun timnya. Dirinya meraih 905 suara. Sedangkan total seluruh suara partai mencapai 1.338 suara pada pemilu 2024 ini.
Berkat capaian itu ia mengucapkan rasa syukur dan mengucapkan banyak terima kasih kepada tim pemenangan yang telah bekerja keras. Selain itu ia juga mengucapkan rasa terima kasih kepada keluarga besar dan teman-teman yang telah mendukung hingga dirinya meraih suara dan mencapai satu kursi DPRD Kabupaten.
“Ucapan terima kasih banyak kepada seluruh masyarakat dapil II. Terkhusus keluarga besar Kecamatan Lasalimu dan Kecamatan Kapontori yang sudah menyumbangkan suara yang sangat signifikan untuk partai demokrat,” Ujar dia saat ditemui Panduanrakyat.com di kediamannya, Desa Togomangura, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, Minggu (18/2/2024).
Lanjut, ia berjanji dengan diberikan amanah menjadi perwakilan rakyat ini dirinya berharap akan membawa arah perubahan di Wilayah Kecamatan Lasalimu pada khususnya dan dapil II pada umumnya. Caranya dengan menargetkan tiga sudut program yang menyasar sektor pertanian, kelautan dan pendidikan.
“Ada arah perubahan untuk Lasalimu. Dengan adanya saya harapan besar ada perubahan untuk wilayah dapil II, ” Jelasnya.
“Target saya tiga sudut program. Yaitu pertanian kelautan dan pendidikan. Karena disektor itu yang bisa memajukan wilayah Kecamatan Lasalimu. Terutama kita sentuh wilayah pertaniannya itu. UMKM dan sarana prasarana jalan tani. Diluar itu mungkin kita di kelautan ini fasilitas nelayan kita. Dan kita ubah cara. Dari data pribadi itu yang tadinya KTP petani harus kita ubah jadi KTP nelayan. Karena kita tidak bisa jadikan program kalau tidak sinkron dengan data penduduk,” Tandasnya. (Gus)
