PANDUANRAKYAT, BUTON-Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pariwisata melakukan pelatihan pemandu ekowisata. Giat ini dilaksanakan di rumah makan transit, Pasarwajo selama empat hari. Dimulai 25-28 Juli 2022.
Pelatihan ini dibuka oleh Bupati Buton, La Bakry melalui Plh Sekda Buton, Ali Mani.

Ali Mani yang menjabat Asisten I Sekab Buton ini menjelaskan mencermati apa yang telah gagas dinas pariwisata dan dikaitkan dengan strategi pembangunan di Kabupaten Buton salah satunya yang dipacu pariwisata. Seperti pelatihan ini.
“Maka kegiatan hari ini adalah suatu hal yang sangat penting untuk dapat mendorong dan sekaligus menjawab tantangan kebutuhan ekowisata yang sama-sama kita banggakan ini,” ujar dia.
Lanjut, ia berharap para peserta dapat menyerap ilmu yang disampaikan para pemateri agar kemudian diterapkan di desa masing-masing.

“Oleh karena itu, hari ini jauh-jauh datang, kita punya pemateri ini sesungguhnya sangat berharga, maka selama kegiatan ini dilaksanakan kalau adik-adik, saudara-saudara sekalian tidak memanfaatkan ilmu yang dibawa ini, kemudian tidak membekas, terus dibawa pulang lagi. Sayang seribu sayang,” jelasnya.
“Nah, oleh karena itu saya berharap dan sangat, betul-betul yakin dan percaya, adik-adik ini, artinya sekarang sudah harus mulai berpikir mengulang imajinasi setiap saat, setiap hari suadar-saudar di desa masing-masing, kemudian dikaitkan dengan pelatihan ini, pulang sudah harus bisa menciptakan sesuatu hal yang terbaik dan inovasi dan kaitannya dengan wisata kita di daerah ini, tinggal nanti di formulasi dinas yang bersangkutan untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Sehingga dengan demikian maka apa yang menjadi impian kita, menjadi Buton ini cantik, indah, molek, akan menjadi kenyataan,” sambungnya.

Lebih lanjut, mewakili Bupati, ia berterima kasih kepada dinas pariwisata dan seluruh staf yang terus melakukan upaya-upaya program untuk bagimana kesiapan Buton, khususnya para generasi dan masyarakat didalam menghadapi tantangan, atau peluang-peluang kepariwisataan di daerah sesuai dengan kondisi alam Kabupaten Buton yang menjadi salah satu kebanggaan kedepannya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buton, Rusdi Nudi menjelaskan para peserta pelatihan ini berasal dari Jadesta, jejaring desa wisata nasional.
“Tahun 2022 perlu kami laporkan, ada 25 desa wisata yang semula tahun 2019 itu hanya lima, kita coba dorong di 2021 dan 2022 itu menjadi 25. Yang kemudian kemarin ada program kementrian yang di canangkan se indonesia itu disebut jadesta. Jejaring desa wisata. Kita dari 25 itu ada 17 yang mengisi aplikasi jadesta itu. Kemudian juga ada enam yang ikut anugera desa wisata indonesia yang kemarin kita setelah di angka 500 besar, itu dua desa, Wabula dan Wasuemba dan untuk mengarah ke 50 besar, kita sudah tidak lolos lagi,” jelasnya.

Lanjut, Ia menjelaskan pelatihan semacam ini merupakan yang keempat setelah sebelumnya dilakukan pelatihan desa wisata, home stay dan terakhir pelatihan pamandu wisata.
“Terkait pemandu wisata, saya berbagi pengalam sama teman-teman, Pemandu wisata atau guide, itu adalah sebuah profesi hari ini cukup bergengsi, pemandu wisata itu akan menjadi corong kita di desa maupun di daerah karena kita akan menyampaikan informasi terkait potensi atau keunikan atau daya tarik desa kita, kemampuannya adalah kemampuan kita membangun narasi dengan kita menginterview orang tua-tua kita apa nilai filosofi sebuah tempat atau apa keunikan dari sebuah daya tarik dari sebuah destinasi,” jelasnya.
“Pemandu wisata itu, satu langkah lagi kita sudah menjadi diploma. Karena kita menceritakan keadaan Indonesia, keadaan daerah kita kepada orang-orang barat. Kita diplomat,” sambungnya. (*)