PANDUANRAKYAT, BUTON-Bupati Buton, La Bakry meresmikan pemanfaatan Pasar Rakyat Desa Waoleona di Kecamatan Lasalimu, Jumat, 01 April 2022.
Peresmian pasar tersebut ditandai dengan pengguntingan pita oleh istri Bupati Buton, Delia Montolalu La Bakry
Pasar itu diharapkan dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
Camat Lasalimu, La Ode Zahaba menjelaskan berdirinya pasar rakyat tersebut terjadi semanjak dirinya dipercaya menjabat sebagai Plt Kepala Desa Waoleona pada 5 Mei 2020 lalu.
“Saya bersama BPD Waoleona, serta beberapa orang masyarakat berdiskusi tentang potensi yang ada di Desa Waoleona ini seyogianya harus ada pasar, dan tidak berselang beberapa hari ada warga yang menghibakan kayanya untuk di jadikan pasar yang bernama pak Mansur,” ujar dia menceritakan awal terbentuknya pasar Desa Waoleona.
“Pada saat di temui oleh Plt kepala Desa, ketua BPD, serta tokoh masyarakat pemilik lahan yang bernama pak Mansyur mengatakan bahwa jika itu untuk kepentingan umum silahkan pak desa dan berkat ke ikhlasannya pasar ini berdiri,” tambahnya.
Lanjut, La Ode Zahaba pembangunan pasar itu tidak semudah yang di bayangkan. Banyak tantangan yang harus di dituntaskan.
“Sebelum pasar ini berdiri masih ada juga tantangan yang di hadapi terutama pada lahan yang berbukit dan tantangan lainnya adalah pasar dibagun di Waoleona atau di Bukit Asri dan alhamdulillah bapak Bupati Buton La Bakry melihat potensi yang ada di Desa Waoleona ini yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Buton Utara ada sekitar 6 desa yang punya pasar dan dekat dari desa Waoleona itulah yang menjadi pertimbangan Bupati Buton mendirikan pasar di Desa Waoleona di bandingkan desa Bukit Asri,” jelasnya.
Lebih lanjut, menurut Zahaba, Bupati Buton sangat peduli terhadap masayarakat yang ada di perbatasan Kabupaten. Hal itu dapat dilihat dengan mendirikanmya Pasar Rakyat Waoleona serta baru-baru ini juga, Bupati Buton baru saja meresmikan Puskesmas di Desa Waoleona.
“Itu semua di lakukan atas kepedulian beliau terhadap Desa Waoleona,” jelasnya.
Meski demikan, Zahaba berharap agar aktivitas perekonomian pasar itu berjalan lancar, sekiranya pemerintah dapat membangun tambatan perahu, agar masyarakat Bajo dapat dengan mudah berlabuh untuk melakukan aktivitas di pasar Waoleona. Selain itu, jadwal pasar harus di sesuaikan, tidak tumpang tindih dengan jadwal pasar terdekat, seperti di Desa Lawele.
“Berharap agar di buatkan juga tambatan perahu di depan pasar agar masyarakat bajo yang ada di Desa Benteng bisa datang menjual hasil tangkapannya juga di pasar ini untuk masalah jadwal nanti di sesuaikan dengan pasar terdekat yaitu pasar Desa Lawele yang pelaksanaan nya hari Selasa, hari Kamis, dan hari Minggu, jadi di pasar Waoleona itu kan di ambil di sela-sela dari hari itu sehingga tidak terjadi tumpang tindih jadwal pasar bertujuan untuk meningkatkan perekonomian di Kecamatan Lasalimu dan terkhusu di Waoleona ini sendiri,” jelasnya.
Senada dengan Camat Lasalimu, Kepala Dinas Perdagangan, Safaruddin menjelaskan pembangunan pasar di Desa Waoleona tidak mudah. Banyak lika-liku yang harus dituntaskan.
“Dan ini juga semua tidak terlepas dari perjuangan Bupati Buton La Bakry di Kementrian Perdagangan sehingga Pasar Desa Waoleona ini bisa terwujud,” jelasnya.
Lanjut, Safaruddin menjelaskan dana pembangunan pasar ini bersumber dari Kementrian Perdagangan tahun anggaran 2021.
“Dan alhamdulillah penyelesaian pembangunannya tepat waktu pada Desember 2021 dan pasar ini juga memiliki 7 kios, 84 los lapak, 2 toilet, ruangan kantor pengelola pasar, serta 1 ruangan Cold Stories ( ruangan pendingin) dan untuk air bersih sudah bekerja sama langsung dengan air bersih desa, serta listrik, dan bangunan ini siap pakai,” jelasnya.
Tidak hanya itu, ia berencana, selain memanfatkan pasar sebagai tempat penjualan, area pasar itu juga akan di jadikan sebagai Rest Area atau tempat peristirahatan bagi para pengguna jasa angkutan antara Kabupaten Buton dan Kabupaten Buton Utara.
Safaruddin menyakini, jika pasar Waoleona dapat dikelola dengan baik, maka akan sangat menjajanjikan untuk pertumbuhan ekonomi bagi Desa Waoleona.
“Dan kedepannya kami dari dinas perdagangan akan bermohon pada Kementrian Perdagangan bahwa setelah di gunakan dari Kementrian Perdagangan kepada Pemda dan akan di usulkan juga untuk di gunakan pada Desa Waoleona ini demi meningkatkan PAD Desa Waoleona,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Bupati Buton, La Bakri menjelaskan terbentuknya pasar itu berkat kerja sama semua pihak.
“Ini juga merupakan bukti apa yang telah di sampaikan sebelumnya bahwa partisipasi masyarakat itu penting dalam pembangunan karena tidak bisa hanya mengharapkan pemerintah daerah saja dan di Waoleona ini merupakan contoh jika kita mau membangun tetapi kesulitan lahan,” jelasnya.
“Karena lahan itu sudah ada yang punya olehnya itu karena ada salah satu orang warga di Desa Waoleona ini ada yang mau menggunakan lahannya, seperti inilah tentu yang akan sangat membantu rencana program pemerintah daerah dalam rangka peningkatan kesejahtraan di masyarakat maka dengan hibah lahan itulah bisa di jadikan dasar untuk pengajuan di Kementrian Perdagangan agar di bantu pembangunan Pasar,” imbuhnya.
La Bakry meminta agar penempatan para pedagang yang akan berjualan di pasar itu harus di undi, tujuannya agar tidak ada yang memilih-milih tempat.
“Dan harus menerima sebagai nasib, dan yang terpenting adalah ada tempat dan untuk di luar mohon di atur dan dimatangkan atau pembuatan pagar karena ini juga merupakan aset,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Ketua Bapera Sultra itu juga berharap, agar tercipta susana yang nyaman, sekiranya tempat sampah di area pasar harus di kelola dengan baik.
“Karena akan menjadi sumber pencemaran, bau, lalat karena bekas dari potongan sayur, ikan maupun yang lainnya dan itu akan menjadi kita tidak nyaman, olehnya itu segera mungkin di angkut dari tempat sampah,” tandasnya.
Hadir pada peresmian Pasar Pakyat Waoleona itu, Bupati Buton, kepala BAPEDA, Kepala Keuangan, Kadis Perdagangan dan Kepala BPMD Kabupaten Buton. Serta Camat, Kapolsek Lasalimu, Kepala Desa se-Kecamatan Lasalimu, dan juga sejumlah tokoh adat.
Peliput: Toni Armin Syah