PANDUANRAKYAT, BUTON-Pemerintah Kabupaten Buton melalui Dinas Perhubungan sedang melakukan permohonan Addendum Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) Kerjasama Pola Pembibitan Politeknik Transportasi Darat Indonesia (PTDI)- Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buton, La Rahadi menjelaskan berdasarkan adanya penerimaan calon taruna/taruni Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) dengan pola pembibitan tahun akademik 2022/2023, bersama itu, pihaknya menyampaikan bahwa berdasarkan kesepakatan bersama Nomor X HK.201/1/24/PTDI-STTD-2020 dan Nomor X 706/KB/1/2020 serta Perjanjian Kerjasama Nomor X HK.201/1/251 PTDI-STTD-2020 dan Nomor X 739/PK/1/2020 antara Pemerintah Kabupaten Buton dengan Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD tanggal 16 Januari 2020 akan dilakukan beberapa perubahan pada dokumen kerjasama tersebut.
“Kerjasama antara pemda Buton yang ditandatangani langsung Bupati Drs.La Bakry, M.Si pada tahun 2020 dan berakhir tahun 2025 mendatang,” ujar dia saat ditemui Panduanrakyat.com diruang kerjanya, gedung C, lantai III, Kompleks Perkantoran Pemkab Buton,Takawa, Pasarwajo, belum lama ini.
Lanjut, ia menjelaskan adapun perubahan yang disampaikan terkait jumlah kebutuhan SDM penempatan Kabupaten Buton sebagai berikut:
Klasifikasi pendidikan yang dibutuhkan, Diploma IV Transportasi Darat, sebanyak lima orang. Diploma III Manajemen Transportasi Jalan, mulanya kebutuhan dua orang, terpenuhi satu orang, seiring waktu berjalan, saat ini Pemkab Buton membutuhkan tambahan sebanyak lima orang.
Diploma IV Teknologi Rekayasa Otomotif dan Diploma IV Rekayasa Sistem Transportasi Jalan, jumlah kebutuhan satu orang.
Transportasi Jalan Diploma III Teknologi Otomotif, dibutuhkan sebanyak tiga orang. Sedangakan untuk Diploma II Pengujian Kendaraan Bermotor, Pemkab Buton membutuhkan dua orang.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pada penerimaan tahun lalu, diketahui warga Kabupaten Buton pada kesempatan itu belum berhasil mengikuti program sekolah kedinasan tersebut.
“Itu di Buton itu tidak ada yang lulus di isi oleh daerah lain. Satu orang. Kita upayakan tahun ini harus putra daerah yang masuk,” jelasnya.
Lanjut, ia menjelaskan untuk masuk di sekolah perhubungan itu, para peserta lebih dulu mendaftaran lewat online. Adapun proses perekrutan calon taruna/taruni ini melalui kepegawaian daerah.
Ia menjelaskan syarat pendaftaran, tamatan SMA jurusan IPA, bila belum memiliki ijazah, cukup dengan surat keterangan dari sekolah. Nah, bila lulus di sekolah ini, para peserta langsung menjadi aparatur sipil negara (ASN)
“Begitu selesai langsung, kasi surat keterangan, inikan pendaftaran sampai 30 April,” jelasnya.
“Harapan kita kedepan tenaga-tenaga handal dengan pola pembibitan di STTD ini itu bisa memacu kinerja aparatur sipil negara karena mereka dilatih disiplin. Disamping itu target-target daerah itu dapat kita capaian.Syaratnya itu, tamatan SMA jurusan IPA,” jelasnya. (*)