PANDUANRAKYAT, BUTON-Desa Wagari, Kecamatan Lasalimu terpililih mewakili Kabupaten Buton mengukuti lomba desa tematik tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara.
Desa Wagari mewakili Buton karena dinilai sebagai desa terbaik administrasi dari 85 desa yang ada di Buton, selain itu, Desa Wagari juga memiliki banyak potensi yang bagus untuk dikembangkan.
Sebagai perwakilan, Desa Wagari mendapat giliran penilaian oleh Ketua tim lomba desa tematik Dinas Pemberdayan Masyarakat dan Desa Provinsi Sultra.
Kunjungan tim ini disambut langsung oleh Pj Bupati Buton, Drs Basiran M.Si melalui Kepala Dinas Pemberdayan Masyarakat dan Desa Kabupaten Buton, Drs Murtaba Muru, M.A di Aula Sanggar Baca Desa Wagari, Selasa (22/11/2022).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Buton, Drs Murtaba Muru, M.A menyampakan permohonan maaf seyogyanya penilaian ini dihadiri oleh Bapak Pj Bupati Buton Drs, Basiran, M.Si namun karena sedang tugas luar di Kota Kendari.
Menurut Murtaba, terpenting dalam kegiatan ini, bukan sebuah lomba semata, melainkan bimbingan agar kedepannya dapat ditahu arah pembangunan Desa Wagari kedepan, dan ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Desa Wagari.
“Dan yang menjadi istimewa di Wagari ini sudah di tata dari awal dibuktikan dengan kesiapan lahan desa untuk membangun fasilitas umum bahkan untuk universitas pun mereka siap kan untuk membangun di sini,” ucapnya di halaman sanggar baca Desa Wagari.
Sementara itu, Ketua Tim Penilai Lomba Desa Tematik, Candra Alam, S.Sos,. M.P.A menjelaskan kegiatan penilain lomba desa Tematik Desa Wagari ini merupakan desa yang terakhir dalam penilain bersama desa yang ada di Kabupaten Buton Selatan dan Bombana.
“Saya sangat salut dengan cara penyambutan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Wagari sangat luar biasa karena menunjukan yang apa adanya,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, lomba desa tematik ini merupakan salah satu bagian dari inovasi Dinas PMD Provinsi di akhir tahun 2022. Giat ini dilaksakan secara matang, tidak ada kesan dilakukan terburu-buru.
Ia menjelaskan lomba tematik ini sesuai dengan Undang-undang desa No 6 tahun 2014 yang sudah berjalan 8 tahun, dimana desa diberikan kewenangan untuk mengatur desa sendiri dan kewenangan lokal desa yang dimana dulu diatur oleh pemerintahan kabupaten.
“Setelah melakukan evaluasi masih ada beberapa desa yang belum mengenal potensi yang ada di desanya itu sendiri jadi kami ingin menunjukan bahwa desa itu punya potensi yang bisa meningkatkan pendapatkan desa tersebut,” tuturnya di aulah sanggar baca Desa Wagari.
“Desa tematik ini kami fokus ditata pengelolaan potensi desa yang dikelola oleh desa itu sendiri agar desa yang maju, mandiri, dan sejahtera bisa tercapai,” sambungnya
Di tempat yang berbeda Camat Lasalimu, La Ode Zahaba, menjelaskan diantara 14 desa yang ada di Lasalimu, Desa Wagari sangat kompak dalam mengikuti kegiatan yang diadakan oleh kecamatan. Ini dibuktikan dengan menunjukan keunggulan pada lomba inovasi desa yang terbuat dari daur ulang limbah rumah tangga yang di adakan oleh pemerintah kecamatan
“Sebenarnya potensi di Buton tidak kalah dengan daerah lainnya tetapi kita masih kurang dibidang promosinya jadi saya berharap desa yang ada di Kecamatan Lasalimu ini harus melakukan promosi agar lebih banyak lagi yang melihat keunggulan dan juga ke unikannya,” ucapnya pada saat di temui di kantor Desa Wagari.
Sementara itu, Kepala Desa Wagari, Hafilun mewakili seluruh masyarakat mengucapkan selamat datang tim penilai lomba desa tematik.
Ia berharap semoga kegiatan mendapakan nilai tambah dalam peningkatan kinerja aparatur desa.
Ia menjelaskan gambaran umum Desa Wagari merupakan salah satu desa dari 14 desa dan satu kelurahan yang ada di Kecamatan Lasalimu.
Jarak tempuh Desa Wagari menuju ibu kota kecamatan kurang lebih 25 kilometer, sedangkan untuk jarak ke ibu kota kabupaten sekitar 100 kilometer.
Sedangkan kondisi tanah, kata dia sangat subur untuk masyarakat bercocok tanam.
“Kepedulian masyarakat sangat bagus dibuktikan dengan perencanaan pembangunan sampai pengawasannya betul-betul dikawal,” ujar dia pada tim penilai lomba desa tematik di aulah sanggar baca Desa Wagari.
“Saya berharap dengan lombah ini bisa menjadi nila tambah buat kami di pemerintahan terutama dalam penatan admistrasi,” tandasnya.
Peliput: Toni Armin Syah

