Panduanrakyat
Advertorial Buton

Sekda Buton Buka Lokakarya 7 Tingkat Kabupaten Buton

PANDUANRAKYAT, BUTON- Sekretaris Daerah Kabupaten Buton Asnawi Jamaluddin S.Pd,.M.Si mewakili Pj. Bupati Buton membuka Festival Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan ke-9 Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara, di Aula SKB, Pasarwajo, Kamis 25 April 2024.

Turut hadir Kepala Kejaksaan Negeri Buton, Ledrik Viktor Mesak Takaendengan, SH, MH, Kepala OPD, para Kepala Sekolah Penggerak dan guru penggerak di kabupaten Buton.

Dalam laporannya Plt. Kepala Dinas Kabupaten Buton, Drs. Harmin, MEng mengucapkan terimakasih kepada Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Tenggara atas didikan dan binaan sehingga program kegiatan guru penggerak di Kabupaten Buton dapat terlaksana dengan baik.

“Saya juga berterimakasih kepada guru penggerak yang ada di Kabupaten Buton karena menjadi peserta guru penggerak itu tidak mudah karena membutuhkan proses seleksi yang luar biasa,” katanya.

Ia menyampaikan kepada seluruh guru penggerak untuk menjadi garda terdepan dan biaskanlah ilmu serta pemahaman sehingga guru-guru yang belum sempat bergabung di guru penggerak bisa mendapat panggilan dari ilmu dan pengetahuan dalam mengikuti sekolah penggerak.

Kepala BGP Provinsi Sulawesi Tenggara Awaludin Keala, S.Pd,.M.Pd menyampaikan bahwa lokakarya festival hasil karya guru penggerak angkatan ke-9 ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru penggerak angkatan 9 dari proses yang dilakukan lebih awal tentang program yang apa saja mereka lakukan selama mengikuti pendidikan guru penggerak.

Ia mengatakan untuk Kabupaten Buton guru penggeraknya sudah 2 angkatan, angkatan pertama yaitu yaitu angkata 5 yang masih didampingi dan difasilitasi.

“Bahwa di Kabupaten Buton saya sudah banyak terlibat karena pada tahun 2019 saya adalah pengajar diklat calon kepala sekolah Kabupaten Buton,” katanya.

Di program lanjut Awaluddin guru penggerak juga ada program mandiri artinya Pemda bisa mengalokasikan anggaran agar pelaksanaan program guru penggerak itu bisa diadakan di daerahnya namun proses seleksi tetap mengikuti seleksi yang telah diatur oleh Direktorat Jendral guru tenaga pendidikan.

“Kemendikbud ristek nomor 40 tahun 2001 tentang penugasan kepala sekolah disyaratkan bahwa yang menjadi kepala sekolah atau yang diangkat menjadi kepala sekolah harus memiliki sertifikat cakep dan sertifikat guru penggerak,” katanya.

Jika daerah belum memiliki guru penggerak atau tidak memiliki guru yang dipersiapkan melalui calon pelatih kepala sekolah maka dapat mengangkat namanya sebagai Plt.

Guru penggerak dipersiapkan untuk menjadi guru pengawas, untuk lingkup Sulawesi Tenggara hanya ada 2 daerah yang mengikuti ujian pengawas yaitu Kota Kendari dan Kabupaten Buton.

Hampir setiap daerah di Indonesia kekurangan pengawasan dikarenakan rekrutmen pengawas diberi persyaratan salah satunya mempunyai sertifikat guru penggerak hal terserah guru penggerak memiliki peran penting dan ruang yang cukup luas.

Olehnya itu Kepala Balai mengajak kepada seluruh guru untuk mendaftarkan diri ke dinas yang insyaallah akan dibuka lagi penerimaan pada bulan juni mendatang untuk peralihan guru menjadi pengawas.

Dalam sambutannya Sekretaris Daerah Kabupaten Buton Asnawi Jamaluddin S.Pd ,.M.Si menyambut baik kegiatan tersebut. Jenderal ASN ini memberikan apresiasi, dan ke depan kegiatan serupa kiranya diselenggarakan secara meriah ditempat lebih besar lagi karena kegiatan guru penggerak ini merupakan program untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Buton.

Sekda mengatakan mengenai pendidikan kita perlu meningkatkan SDM dan mutu pengajaran perlu diperhatikan.

“Kedepannya kepada guru penggerak untuk mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dalam dilklat Guru penggerak,” katanya. (*)