Panduanrakyat
Buton

Rekrutmen CASN 2024, Dinkes Buton Butuh 350 Formasi

PANDUANRAKYAT, BUTON- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buton melakukan analisis kebutuhan pegawai. Hal ini menyusul Pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan untuk melakukan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baik untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan fresh graduate di seluruh Indonesia tahun 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Syafaruddin, SKM.,M.Kes menjelaskan berdasarkan analis rencana kebutuhan, kebutuhan aparatur sipil negara (ASN) yang dibutuhkan Dinas Kesehatan yakni sebanyak 350 orang.

“350 lagi untuk 2024. Ini menyebar di seluruh puskesmas. Mulai dari Dinas Kesehatan kemudian gudang farmasi . Laboratorium kesehatan,” Ujar dia saat ditemui di ruang kerjanya, Gedung B, Lantai I, Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Buton,Takawa, Pasarwajo, Kamis (11/1/2023).

Lanjut, ia menjelaskan saat ini dinas kesehatan banyak membutuhkan tenaga kesehatan untuk memenuhi kebutuhan di puskesmas.

“Sembilan tenaga wajib yang ada di puskesmas yang menjadi prioritas yang menjadi penerimaan di tahun 2024. Seperti doker. Dokter gigi. Bidan. Analisis. Farmasi. Dan tenaga kesehatan lainnya. Jadi kita masih sekitar 350 lagi,” Jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan hasil analisis ini rencananya akan di usulkan ke Kementerian Kesehatan RI awal Februari mendatang.

“Mudah-mudahan bisa diterima. Kalau ada formasinya kita buka lagi,” Harapnya.

Ia menjelaskan pegawai yang paling kurang kata dia ada di daerah yang paling jauh dari ibu kota Kabupaten Buton. Seperti Kecamatan Lasalimu, Puskesmas Waoleona. Serta Kecamatan Kapuntori, puskesmas Tuangila. Dan puskesmas di daerah padat penduduk yang ada di Kecamatan Pasarwajo.

“Yang paling kurang, kalau kita melihat di daerah yang paling jauh. Seperti di Lasalimu. Puskesmas Waoleona. Tuangila. Mungkin juga di daerah yang padat penduduk seperti di Pasarwajo,” Jelasnya.

“Dan itu kan kita lakukan menurut analis rencana kebutuhan. Berdasarkan tenaga yang tersedia tahun sebelumnya tahun 2023 itu berapa yang tersedia dengan tenaga P3K baru, baru kita analisis lagi dalam bentuk renbuk. Rencana kebutuhan, kita analisis di Januari ini kemudian itu kita usulkan di Pemerintahan Pusat melalui kementerian kesehatan,” Tandasnya. (Gus)