PANDUANRAKYAT, BUTON-Kepolisian Resor Buton kini memiliki Kantor Pelayanan Hukum untuk pelayanan konsultasi hukum sebagai bentuk pelayanan terbaik pada masyarakat.
Sekretaris Daerah Asnawi Jamaluddin, S.Pd., M.Si. meresmikan Kantor Pelayanan Hukum Polres Buton, di Halaman Gedung Pelayanan Polres Buton, pada Jumat, 24 November 2023.
Turut hadir dalam acara tersebut Kapolres Buton, AKBP Rudy Silaen, S.I.K., S.H., M.I.Kom., Kajari Buton, Ledrik V.M Takaendengan, S.H., M.H., Kepala Pengadilan Pasarwajo Ari Gunawan, S.H., M.H., Perwakilan dari Pemkab Buton Selatan, Kepala BPKAD Pemkab Buton, Sunardi Dani, S.E., dan Kepala Bappeda Pemkab. Buton, Drs. Awaluddin.
Dalam sambutannya Sekda Buton menyampaikan atas nama Pemerintah Kabupaten Buton mengharapkan bahwa dengan adanya gedung ini bisa memberikan kenyamanan dan pelayanan khususnya di bidang hukum kepada masyarakat. Dengan adanya gedung ini sebagai bukti kolaborasi antara Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dengan Pemerintah Kabupaten Buton.
“Yang kita lihat selama ini dan yang nampak hanya pelayanan dan penyuluhan hukum seperti kerja sama Kejaksaan dan Polres, namun pak Kapolres dan kita semua berharap banyak hal yang bisa kita lakukan dengan Forkopimda utamanya isu nasional seperti inflasi, kemudian kemiskinan ekstrem, dan stunting kalau tiga isu ini bisa kita sama-sama berjalan antar Forkopimda dan Pemda Insyaa Allah target yang dibebankan pemerintah pusat kepada Kabupaten Buton bisa kita selesaikan,” ungkapnya.
Kapolres Buton, AKBP Rudy Silaen, S.I.K., S.H., M.I.Kom. dalam sambutannya menyampaikan bahwa seremoni tersebut sekaligus dimanfaatkan dalam meningkatkan pelayanan kepolisian di tengah-tengah masyarakat khususnya dibidang hukum.
Selanjutnya Ia berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Buton yang telah memberikan Gedung tersebut untuk kita manfaatkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Dan menurutnya yang utama adalah bagaimana anggota Polres Buton bisa menunjukan peningkatan pelayanan.
“Yang sering kita lupakan kalaupun masalah masyarakat yang dilaporkan belum kita bisa selesaikan minimal masyarakat itu merasa dilayani dan merasa nyaman, itu dimulai dari mana mulai dari tata cara kita ngomong, penerimaan kita, kita bisa menunjukan empati, salah satu bagian indikator komunikasi efektif bagaimana kita dalam berkomunikasi kita menunjukan empati apa itu empati kita merasakan kesusahan orang. Lebih kita kasih lagi hati kita sehingga masyarakat merasa puas dan dilayani,” jelasnya. (*)