PANDUANRAKYAT, MUNA BARAT– Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat Bahri meninjau tapal batas yang menjadi sengketa antara Desa Lakanaha, Kecamatan Wadaga dengan Desa Lawada Jaya, Kecamatan Sawergadi pada Minggu (26/06/2022)
Dua desa tersebut, mempersoalkan tapal batas antara desa, karena di desa tersebut akan dijadikan untuk percontohan sawah.
Saat melakukan peninjauan lokasi tapal batas, Pj Bupati Muna Barat berjalan kaki sekitar sepuluh kilo meter bahkan dalam perjalannya harus melewati lumpur dan air setinggi lutut orang dewasa.
Sayangnya dalam peninjauan itu, Camat Sawerigadi dan Kepala Desa Lawada Jaya tidak hadir. Hal itu kemudian membuat Pj Bupati belum bisa membuat keputusan.
“Saya belum bisa memberikan penjelasan, karena Camat Sawerigadi dengan Kepala Desa Lawada Jaya, tidak hadir di lokasi peninjauan”, ungkapnya Minggu (26/06/2022)
Meski demikian, bupati berjanji akan memanggil keduanya bersama tokoh untuk membicaraka persoalan tersebut.
“Kita jadwalkam nanti hari Kamis 30 Juni akan saya panggil Camat Sawergadi dengan camat Wadaga, dan kepala desa. Serta para toko masyarakat yang ada di desa Lakanaha dan Desa Lawada Jaya, untuk menyelesaikan persoalan tapal batas desa tersebut”, tuturnya.
“Setelah selesai persoalan tapal batas desa dan di sepakati bersama antara dua desa, maka kita akan memutuskan bersama sesuai dengan titik koordinatnya,” sambungnya.
Penulis ( S ).
