Panduanrakyat
Advertorial Buton

Pj. Bupati dan Sekda Buton Hadiri Upacara Peringatan HUT ke-60 Sultra

PANDUANRAKYAT, BUTON- Pj. Bupati Buton, Drs. La Ode Mustari, M.Si. dan Sekretaris Daerah Kab. Buton, Asnawi Jamaluddin, S.Pd., M.Si. menghadiri Upacara Peringatan HUT ke-60 Sulawesi Tenggara (Sultra) di Lapangan Upacara Kantor Gubernur, Kendari, pada Sabtu, 27 April 2024.

Dalam Upacara tersebut Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara, Komjen Pol. (Purn.) Dr. (H.C.) Andap Budhi Revianto, S.I.K., M.H. bertindak sebagai Inspektur Upacara dan Pemimpin Upacara adalah Kasatpol PP Kabupaten Buton, L.M. Muharram, S.E., M.M.

Mengawali sambutan Pj. Gubernur Sultra memohon kepada semua untuk mengheningkan cipta sejenak untuk mendoakan para pahlawan kusuma bangsa, gubernur/wakil gubernur, pimpinan dan anggota dprd, dan segenap aparatur sipil negara yang telah mendahului kita dan telah berjasa bagi provinsi sultra tercinta. Alfatihah.

Kamudian Pj. Gubernur Sultra menuturkan sepenggal perjalanan sejarah bangsa dimulai dari setelah kemerdekaan 17 agustus 1945, hingga tahun 1957 melalui deklarasi juanda, indonesia menyatakan diri sebagai negara kepulauan.

“Sejarah juga mencatat, pada tahun 1958 dibentuk dewan perancang nasional (sekarang menjadi Bappenas), yang bertugas membuat cetak biru (blueprint) pertama indonesia. Pembangunan roadmap pembangunan tersebut dijalankan dalam sistem ketatanegaraan melalui konsep otonomi daerah. otonomi daerah dalam bingkai nkri. Perlu diketahui salah satu konseptornya adalah salah satu putra terbaik dari Sultra yakni almarhum bapak H. Jakub Silondae,” jelasnya.

Menurut Pj. Gubernur arsip sejarah baginya bukan hanya menyimpan catatan belaka. Arsip sejarah merupakan kumpulan spirit perjuangan dan semangat perjuangan yang disertai pengorbanan jiwa dan raga para pendahulu kita, khususnya para pahlawan pendiri Provinsi Sultra.

“Apabila kita hayati dengan seksama, para pendahulu kita untuk terbentuk dan berdirinta provinsi ini mendedikasikan bukan hanya dirinya saja, namun semua hal yang mereka miliki, baik materi, maupun jiwa dan raga. Hanya satu tujuan mereka, Provinsi slSultra didirikan untuk menjadi bagian terwujudnya indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Povinsi Sultra harus dijalankan oleh pemerintahan yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah, memajukan mencerdaskan kehidupan tersebut sebagai kesejahteraan umum, bangsa, visi dan misi konsekuensi indonesia pada UUD NKRI tahun 1945,” ucapnya.

Pada perayaan usia Provinsi Sultra yang ke-60 tahun ini, Ia berharap pada semua pelayan publik untuk berani melakukan kritik diri. Kritik untuk lebih mampu membangun diri, membangun diri menjadi pribadi yang sadar, menjadi pelayan publik yang memiliki kesadaran bahwa kita adalah manusia-manusia yang diberi kesempatan berharga oleh Allah Swt tuhan yang maha kuasa telah memilih kita sebagai pekerja dan sudah seharusnya abdi negara, kita mendedikasikan hidup untuk kehidupan yang lebih bermakna baik.

“Dirgahayu ke-60 Tahun Sulawesi Tenggara teruslah bergerak untuk mewujudkan sultra yang semakin maju, modern dan sejahtera!”tutupnya.

Setelah Upacara kegiatan dilanjutkan dengan Lomba Makanan Khas Daerah oleh 17 TP PKK kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara di Aula Bahteramas, Kantor Gubernur Sultra. (*)