PANDUANRAKYAT, BUTON-Pertamina Hulu Energi dalam waktu dekat akan melakukan Survei Seismik 2D Multizona Area Buton.
Bentuk keseriusan, perusahaan minyak itu mulai melakukan sosialisasi ditingkat Kabupaten. Seperti sosialisasi di aula kantor Bupati Buton, lantai II, Kompleks Perkantoran Pemkab Buton, Takawa Pasarwajo, Jumat (29/7/2022).
Bupati Buton La Bakry membuka sosialisasi itu. Hadir dalam giat tersebut Kapolres Buton, AKBP Rudi Silaen, Mewakili Dandim Buton, Letkol Arm Muhamad Faozan, Pasi Intel Kodim 1413 Buton, Kapten Inf Suherman dan Senior Manager New Venture Domestic Pertamina, Anton Darmawan.
Senior Manager New Venture Domestic Pertamina, Anton Darmawan menyampaikan gambaran pemahaman terkait survei minyak di Buton
Ia menjelaskan bahwa di tahun 2012 lalu, latar belakang Pertamina Hulu Energi sebagai bagian anak perusahaan dari perusahaan pertamina persero BUMN di bidang migas mendapatkan penugasan dari pemerintah dalam hal ini kementrian ESDM untuk melakukan beberapa survei bukan hanya sesmik di darat, namun ada juga sesmik di laut, serta sesmik di udara.
“Jadi ada tiga matra yang kami lakukan survei,” jelas dia
Lanjut, ia menjelaskan latar belakang Pertamina Hulu Energi mendapatkan tugas dari pemerintah untuk mendapatkan data permukaan terbaru untuk menarik kegiatan eksplorasi di Indonesia.
“Highlightnya adalah bahwa kami mendapatkan tugas untuk menambah data. Kemudian tujuan utamanya adalah untuk menarik investor dari asing maupun dari domestik agar bjsa menggairakan kembali kegiatan kembali minyak dan gas di Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan apa yang Pertamina Hulu Energi lakukan ini tentunya tegak lurus dengan tujuan pemerintah dimana tahun 2030 itu sudah dicanangkan oleh presiden, produksi minyak nasional itu harus bisa mencapai 1 juta barel per hari (bph) dan produksi gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) sebagai bagian untuk menjaga ketahanan energi nasioanal.
“Dan kami mendapatkan tugas ini dengan sangat berbangga mendapatkan amanah dari pemerintah pusat untuk melakukan kegiatan ini. Kemudian kegiatan-kegiatan yang kami lakukan ini tentunya mendapatkan arahan dari dalam halam ini skk migas maupun kementrian ESDM dibawah dirjen migas untuk apa saja yang kami lakukan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, ia menjelaskan di tahun 2019 Februari lalu, Pertamina dalam hal ini anak perusahaan, Subholding Upstream Pertamina Hulu Energi mendapatkan perpanjangan blok, selain di Jambi Merang, juga di tugaskan untuk menambah data di wilayah terbuka di seluruh Indonesia.
“Yang pertama sudah di lalukan survei sesmik di autsor tapi tidak sampai di Buton hanya di Laut Aru sampai di Natuna,” jelasnya.
Di tahun 2021, pihaknya melakukan survei di Jawa dan 2022 ini sudah disetujui untuk melakukan survei di Buton.
“Alhamdulillah suatu kehormatan untuk mendapatak kesempatan melakukan survei eksplorasi di Buton,”jelasnya.
Kegiatan ini pernah dibuka oleh bapak menteri ESDM bapak Arifin Tasrif dan kepala SKK migas Migas Dwi Soetjipto, saat itu pemerintah dan para stakeholder mendukungan penuh survei ini, dan ini menjadi modal utama bagi pertamina untuk melakukan survei maupun eksplorasi di dunia migas.
Ia menyebutkan survei yang sudah di lakukan di seluruh Indonesia antara lain, di Natuna, perairan Aru sudah di lakukan survei dengan kendaraan kapal.
“Sekedar informasi tahun 2019 ini kalau bapak ibu ingat kita sempat agak menghangat mengenai adanya nine desh line kita dengan Cina jadi kami langsung awalnya di Natuna itu tidak ada survei. surveinya di Aru tetapi karna ada kehangatan dengan tetangga kita diminta langsung survei di Natuna sebagai bagian dari geopolitik,” tandasnya.
Lalu, 2021- 2022, kegiatan survei dilakukan di daerah Jawa sampai saat ini berlangsung sudah sekitar 9%. Kemudian juga di Papua. Disana pihaknya menggunakan pesawat. Hal itu dengan pertimbangan akses dan medan serta keamanan yang belum memungkinkan.
Barulah di Tahun 2022 2003 ini, pihaknya akan melakukan lagi survei di Buton. Habis ini, kemudian menuju sekitar Kalimantan Timur.
“Itu kita akan lakukan sebagai bagian untuk mendukung IKN ibu kota negara yang baru itu juga akan menyiapkan survei survei disana untuk suplai energinya jadi kita juga mendapatkan penugasan untuk itu selain lagi itu di Papua yang saat ini masih dalam proses persiapan,”jelasnya.
Lanjut, ia menjelaskan untuk survei di Buton ini tentunya pihaknya sudah berkoordinasi dengan stakholder di pusat dan sudah mendapatkan persetujuan kalau teknis kita berkoordinasi dengan SKK Migas dan kementerian ESDM. Kemudian untuk izin yang lainnya seperti izin melakukan survei di luar wilayah kerja itu sudah dilakukan dengan Kementerian BPKM Kementerian berkoordinasi dengan penanaman modal untuk mendapatkan persetujuan tanggal 2 Juni kemudian izin lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga sudah diperoleh.
“Jadi Alhamdulillah hari ini semua izin yang harus kami lalui di pusat itu sudah sudah selesai dilakukan dan sebagainya telah kami melakukan sosialisasi di tingkat kabupaten ini,” jelasnya.
Ia menjelaskan maksud dan tujuan survei ini adalah pertama ingin mendapatkan data-data di daerah Buton. Sama halnya yang disampaikan Bupati Buton, bahwa sebelum ini, ada perusahaan Japek lebih dahulu melakukan survei.
“Dan mereka belum berhasil setelah kita lihat lagi bersama tim ternyata kita masih ada peluang untuk menambah data untuk membuka potensi yang lain dari sumber daya di Buton ini mudah-mudahan nanti kita bisa mendapatkan gambaran yang baik yang bagus di Buton ini sehingga tujuannya kondisi dipermukaan buton khususnya kondisi geologi dan geofisika itu bisa terpetakan dengan baik jadi harapannya ada tidaknya potensi Migas itu bisa lebih tergambarkan dari situ,” jelasnya.
Kemudian yang terakhir sebagai maksud dan tujuan yang telah ini masih survei awal setelah survei sesmik datanya harus kami olah Kemudian kami evaluasi kalau memang menarik biasanya nanti dari Kementerian ESDM akan menggandeng kami untuk melakukan kajian dan semacam Kavling erealah, ini apakah ada investor dari luar atau dari dalam yang tertarik untuk masuk ke area yang kita tawarkan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, ia menjelaskan Survei di Buton ini, panjang lintasan surveinya adalah 645 KM.
“Beda dengan Japek. kalau japek dulu fokusnya di darat,” Ujarnya.
Nah kalau Pertamina ini, di tiga area, di darat sepanjang 99 KM kemudian di pesisir itu sekitar 16 KM dan yang paling banyak yang di perairan atau laut itu sekitar 530 KM. Area survei itu secara administrasi semuanya masuk di wilayah Kabupaten Buton.
Ketiga area itu, masuk di tiga Kecamatan. Masing-masing, kecamatan Lasalimu, Lasalimu Selatan dan Siotapina.
“Kemudian untuk program surveinya sendiri nanti akan kami programkan berakhir di akhir tahun ini. Mudah-mudahan atas dukungan ibu bapak sekalian bisa terlaksana dan bisa tepat waktu kemarin-kemarin sebelum kami ke sini kami juga sudah ada tim yang kesini untuk melakukan koordinasi awal untuk memetakan kondisi di lapangan,” jelasnya.
Lebih jauh, ia berharap tahapan awal dari eksplorasi minyak dan gas bumi ini dimudah-mudahkan. Sehingga pihanya medapatkam data yang terbaik untuk disajikan dan diserahkan ke negara.
Kemudian untuk pelaksanaan kata dia, nanti sebagai pemerakarsa atau pengusung dari kami pihak Pertamina Hulu Energi kemudian pelaksana di lapangan nanti akan dilakukan oleh PT Elnusa jadi nanti mungkin yang Wira Wiri adalah teman-teman dari Elnusa yah kesini tentunya dari kami juga akan ada satu dua orang perwakilan yang akan standbye di Buton ini,” jelasnya.
“Kemudian yang terakhir tentunya kami mengaharapkan dukungan supurt dari bapak ibu sekalian dari semua pemangku kebijakan pemanguku kepentingan yang ada di Buton ini mudah-mudahan survei ini bisa terlaksana dengan baik dengan tidak ada arah melintang dan pada akhirnya kita dapat hasil yang terbaik untuk kita serahkan ke negara dan mudah-mudahan memberikan manfaat sebesar-besarnya bukan hanya untuk masyrakat Buton tapi juga untuk negara Indonesia yang kita cintai,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Buton La Bakry menjelaskan sudah di jelaskan, tujuan survei ini dalam rangka melihat ulang potensi minyak di kabupaten Buton setelah perusahaan Japek mmengatakan mundur dari kegiatan kontrak pengeboran di Wilayah Malaoge, Kecamatan Lasalimu Selatan.
Dalam surveinya, kata bupati, Jepek Sebenarnya mendapatkan titik minyak, hanya saja dinilai kurang ekonomis. Oleh karena itu, survei dihentikan.
Namun, ada hal menarik dalam survei itu, terkuat Buton di 1 KM di bawah permukaan tanah masih di selimuti kekayaan aspal.
“Pak wakil ini daerah kaya sekali dia bilang kita bor kedalaman 1 KM, 1000 Meter itu masih aspal beliau bilang begitu”. jadi sampai melihat itu gak bisa mutar katanya dan beliau bilang begitu. Banyak ini tapi dimana posisinya banyak sekali kata beliau,” jelasnya.
“Dia cerita sampe dengan kedalaman 3800 M itu pada kedalaman itu ketemu, tapi menurut beliau entah saya nggak ngerti tapi beliau kurang ekonomis katanya. mungkin agak dangkal yah dan kurang banyak. Dikedalaman 3800 M dihentikan karena masih hangat-hangatnya Lapindo berantas pada saat itu ia khawatir jangan sampai di Buton kejadian lagi,”jelasnya.
Saat memutuskan tidak lagi survei, kata bupati semua aset Japek diserahkan ke Pemda Buton. Termasuk pelabuhan dan beberapa aset yang bergerak diserahkan kepada pemerintah daerah, selebihnya dikembalikan kepada negara.
Nah, usai Japek, hari ini Buton kedatangan dari PT Pertamina Hulu Energi yang diberi tugas untuk melakukan survei seismic.
Mudah-mudahan ini berkah bagi kita semua kabupaten Buton dan juga Indonesia, untuk apa untuk mencapai apa yang ditargetkan bapak presiden 2030 kita harus bisa 1 JT barel perhari mudah- mudah Buton sudah bisa menyumbang disitu, kalau Buton sudah bisa menyumbangkan lumayan juga,”jelasnya.
Lebih lanjut, bupati berpesan nantinya ketika melakukan survei agar libatkan warga sekitar, seperti lembaga adat.
“Hanya saja memang apa yang disampaikan pak manager waktu itu ini negeri ini kayak wali-wali kayak susah begitu dia ada juga sedikit terawangan-terawangan indera ke enamnya. Oleh karena itu nanti sosialisasi di kecamatan, di desa nanti diminta doakan juga di orang-orang tua toko adat disana karena kita berharap memang yah tidak sekedar potensial tetapi segera membawa kesejahteraan bagi Buton, Sulawesi tenggara dan juga Indonesia. Apa yang ada di Buton ini bisa juga menjadi support kesejahteraan bagi kita semua diseluruh Indonesia,” jelasnya. (*)