PANDUANRAKYAT, BUTON- Pelatihan yang dilakukan Balai Latihan Kerja (BLK) di Kabupaten Buton dinilai masih menoton. Itu-itu saja. Pelatihan yang sediakan hanya berkutat diseputaran pelatihan otomotif, latihan menjahit dan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta mengelas.
Besarnya potensi serapan tenaga kerja di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara maupun di Indonesia secara umum harus menjadi pertimbangan BLK Buton menyiapkan latihan khusus. Terlebih lagi di sektor pertambangan.
Bila itu dilakukan, akan sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Buton yang saat ini sedang gencar-gencarnya ingin mengembalikan kejayaan pertambangan aspal Buton.
Bila upaya itu terwujud, tentu akan banyak membutuhkan banyak tenaga kerja. Dalam konteks ini, pemerintah BLK Buton harus siap membekali kemampuan masyarakat agar dapat berdaya bersaing .
Fakta ini membuktikan belum adanya keserasian antara sisi pasokan dan permintaan tenaga kerja. Mulai dari kecocokan skill yang diperoleh, permintaan dunia kerja, link and match yang belum terbangun.
Menanggapi hal itu, Plt Kepala Dinas Tanaga Kerja Kabupaten Buton, Simiati menjelaskan tujuannya terbentuknya BLK di Kabupaten Buton untuk mempersiapkan tenaga kerja siap pakai. Terkhusus di sektor pertambangan.
Hanya saja, sajauh ini, BLK belum mendapat dukungan anggaran yang memadai.
“Itu sebenarnya mulai terbentuknya BLK itu, sudah itu yang utama kami prioritaskan pelatihan alat berat, tapi kan kendala dengan anggaran. Karena untuk mengikuti untuk mengadakan pelatihan alat berat itu dia anggaran besar. Minimal dia Rp 300 juta,” ujar dia di lobi aula kantor Bupati Buton, Lantai II, Kompleks Perkantoran Pemkab Buton, Takawa, Pasarwajo, belum lama ini.
“Karena kita sewa alat. Kemudian, instrukturnya kita harus kerja sama denga K3 Makassar dangan BLK Provinsi. Sementara kita belum ada inatruktuenya, jadi memang kita harus bayar dari luar. Kemudian kita alatnya tempat prkateknya belum ada. Tapi kita sebenarnya kedepannya itu kita mau kerjsama dengan perusahaan. Alatnya dari perusahaan, mungkin biaya-biaya lainnya dari kita,” sambungnya.
Lanjut, ia menjelaskan sejauh ini, BLK Buton baru sebetas memberikan pelatihan otomotif, latihan menjahit dan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
“Tahun ini pelatihan itu delapan kali. Sekarang kita itu masih ada tiga pelatihan. Otomotif, menjahit sama TIK. Rencana kedepannya sama las listrik,” jelasnya. (*)