PANDUANRAKYAT, WAKATOBI-Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI menggelar temu pelaku usaha hasil perikanan dan pemberian bantuan fasiltas kepada kelompok pengolahan dan pemasar Kabupaten Wakatobi. Giat itu berlangsung di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Wakatobi, Kamis (6/10/2022).
Bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan ini diserahkan langsung oleh Bupati Wakatobi, Haliana berupa Coolbox dan Chest Freezer.
Haliana menjelaskan pemanfaatan sumber daya laut ini untuk mendukung visi dan misi daerah. Dimana salah satu leading sektor Kabupaten Wakatobi adalah perikanan.
“Leading sektor kita saat ini ada 3. Leading sektor itu artinya sektor andalan pertama pariwisata kemudian perikanan dan ketahanan pangan. Saat ini fokus kita bukan hanya pariwisata tetapi tiga-tiganya harus jalan, berjalan ini harus beriringan tidak harus mematikan tapi justru saling mendukung ,”ungkap Haliana saat memberikan sambutan.
Lanjut, ia menjelaskan bantuan Peningkatan Desa (PDS) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia ini merupakan berkah saat Presiden Jokowi berkunjung di Kabupaten Wakatobi beberapa waktu lalu.
“Liya Raya di tetapkan sebagai Kampung Budidaya kemudian Mola sekarang kita sudah usulkan menjadi kampung Nelayan Maju. Harapan kita kedepan bantuan ini, di sertai dengan bantuan alat tangkap dan sebagainya termasuk bibit rumput laut dan juga bibit ikan. Alhamdulillah yang menjadi kendala kita untuk pengadaan bibit, di Liya Raya juga sudah ada kebun bibit dan di sana nelayan-nelayan khusus petani rumput laut sudah merasakan,” jelasnya.
Kata dia, ini adalah hal-hal yang dilakukan dalam semua sektor kehidupan masyarakat bukan semata-mata mengandalkan sektor Pariwisata. Apa lagi berkaca pada peristiwa pandimi covid-19, sekor pariwisata sangat terdampak.
“Sekarang, pandemi membuktikan bahwa salah satu sektor yang bertahan itu adalah perikanan kita punya potensi 1.390.000 ha (satu juta tiga ratus sembilan puluh ribu hektar) Wakatobi ini, wilayah Wakatobi itu 95,4 persen nya itu adalah laut, sehingga kita manfaatkan,” katanya.
Ditempat berbeda, Hardin Kepala Bidang Penguatan Daya Saing dan Pemasaran Hasil Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Wakatobi menjelaskan dalam penyerahan bantuan ini, untuk bantuan dari Direktorat Jendral Penguatan Daya Saing Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk Tahun 2022 sebanyak 40 unit coolbox dan 4 unit chest freezer.
Ia menjelaskan tujuan dari pemberian bantuan ini untuk meningkatkan daya saing para nelayan.
“Coolbox 40 unit di bagi ke 7 kelompok pengolah dan pemasar. 5 kelompok di Pulau Wangi-Wangi, 2 kelompok di Pulau Kaledupa. Untuk cheft Prizer ada 4 unit, 2 unit untuk 2 kelompok di Pulau Wangi-Wangi 2 kelompoknya di Pulau Tomia”, jelas dia saat di temui Panduanrakyat.com usai kegiatan.
“Jadi kami penuhi secara juknis proposal dari kelompok, kami flow up ke Kementerian Kelautan dan Perikanan kelompok-kelompok ini akhirnya kelompok ini masuk di data base dengan syarat tertentu di kementerian kelautan. Akhirnya, 7 kelompok ini mendapat Coolbox dan Chest Freezer”, ungkap Hardin.
Lanjut, Hardin berharap di tahun-tahun yang akan datang, pihaknya berharap dapat menerima bantuan serupa yang lebih banyak lagi. Olehnya itu tentu teknis pembuatan proposal dan juknis dari tiap kelompok di dampingi oleh penyuluh perikanan.
“Di dampingi sama penyuluh perikanan masing-masing daerah pendamping dari 7 kelompok itu dengan dari chest Freezer itu penerimanya di dampingi penyuluh perikanan dan komunikasi dengan bidang penguatan daya saing di dinas perikanan. Kemudian kami verifikasi kita teruskan ke kementerian kelautan, fainal kelulusan itu di kementerian kelautan dengan dasar dari dinas perikanan”, jelas Hardin.
Lebih lanjut, Hardin menjelaskan bahwa unyuk kelompok penerima coolbox dan chest freezer sesuai dengan kebutuhan pada kelompok tersebut. Kalau yang chest freezer itu rata-rata pengolah, olahan ikan seperti keripik, bakso.
“Coolbox pemasar ikan, usaha mikro kecil di pasar atau di bawa kelaut, panah-panah, nelayan, baru di jual sama istri-istrinya,”tutur Hardin.
Peliput: Ika Fitriani
