PANDUANRAKYAT, BUTON-Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kabupaten Buton tahun 2022 bakal digelar di Kecamatan Wabula. Rencananya MTQ itu akan dilaksanakan pada Maret mendatang.
“Maret, antara tanggal 12 Maret pelaksanaannya, kalau bukan tanggal 19. Tapi kemungkinan 12 Maret,” ujar Kepala Bagian Kesra Sekab Buton, Wa Ode Kiana Fardiah saat ditemui diruang kerjanya, gedung D, lantai II, Kompleks Perkantoran Pemkab Buton, Takawa, Pasarwajo, Kamis (24/2/2022).
Kiana menjelaskan dalam rangka persiapan pelaksanaan MTQ itu, dalam waktu dekat pihaknya segera melaksanakan rapat panitia.
“Rapatnya nanti kita Selasa, rapat panitia. Atau Rabu. Kepanitiannya sudah ada. Tinggal di tandatangani bupati,” ujarnya.
Lanjut, Kiana menyebutkan nantinya dalam MTQ ada tujuh cabang yang akan di perlombakan.
“Di lombakan kalau sesuai juknis itu, ada berapa cabang lomba, ada Cabang Tilawah, Lomba seni baca Al-qur’an. Lomba qiraah. Hafalan, tafsir. Hafal Al-qur’an. Seni kaligrafi. Tujuh lomba,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kiana menjelaskan terkait pelaksanaan MTQ ini, sebagai tuan rumah, respon masyarakat Wabula sangat bagus.
“Persiapan di Wabula, sudah. Kami kemarin sudah rapat dengan masyarakat Wabula. Responnya mereka bagus. Sudah mereka persiapkan. Tinggal mereka kemarin, tinggal mereka persiapkan jadwal kegiatannya itu,” jelasnya.
Kiana berharap pelaksanaan MTQ itu nantinya dapat berjalan dengan sukses. Ia ingin pelaksanaan MTQ kali ini sebagai syiar Islam yang memotivasi kawula muda. Hal itu dilakukan, swbab berdasarkan kaca mata penilaiannya, kebanyakan anak-anak muda saat ini terlihat belum mengakrabkan diri kepada kegiatan-kegiatan keagamaan.
“Saya cuma berharap, MTQ bisa pelaksanaannya bisa sukses. Kita jadi MTQ sebagai syiar islam yang memotivasi semua masyarakat untuk bisa menggiatkan lagi kegiatan-kegiatan keagamaan, jadi kita mamaksimalkan, membudayakan kegiatan agama ketimbang kegiatan-kegiatan yang lain. Karena itu adalah satu kegiatan yang penting. Sebagai bekal kita untuk bermal jariyah. Menimba amal ibada kita sebagai seorang muslim,” ujarnya.
“Kalau saya, acara-acara ke agamaan ini lebih kepada memotivasi kawula muda yang tadi mungkin tidak akrab dengan kegiatan keagamaan yang berada di luar masjid untuk bisa menggiring mereka untuk berkegiatan masuk dalam masjid,”tambahnya. (*)