Panduanrakyat
Buton

Laskar Rempah Jejaki Kebudayaan Buton

ketgam: Sekretaris Kabupaten Buton, Ir. La Ode Zilfar Jafar MSi baju putih salaman sambut peserta jalur rempah di Halaman Kantor Bupati Buton, Kamis (9/6/2022) / Foto: Panduanrakyat.com

PANDUANRAKAYAT, BUTON- Puluhan peserta laskar rempah napak tilas jalur rempah nusantara tahun 2022 tiba di Pulau Buton. Dengan menggunakan armada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewa Ruci laskar rempah sampai dititik muhibah budaya jalur rempah di Pelabuhan Murhum Kota Baubau, Rabu (8/6/2022).

Pulau Buton menjadi salah satu titik napak tilas dalam muhibah budaya jalur rempah sebagai lalu lintas perdagangan komoditas rempah Nusantara di masa lampau. Adapun titik awal pelayaran ini dimulai dari, Surabaya, Makassar, Baubau dan Buton, Tidore dan Ternate, Banda Neira dan Kupang.

Kapal yang muat laskar rempah sebanyak 67 orang perwakilan 34 provinsi itu tiba di Pulau Buton setelah melanjutkan perjalannya dari Kota Makassar.

Di Baubau para laskar di sambut pemerintah setempat. Sejumlah kegiatan budaya memanjakan para laskar, mulai dari pameran UMKM, mengunjungi situs cagar budayan kesultanan Buton hingga penanaman pohon rempah.

Sehari di Baubau, Besoknya, Kamis (9/6/2022) para laskar melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Buton, tak jauh beda dengan penyambutan daerah lainnya, para laskar di sambut hangat oleh pemerintah setempat di aulah Kantor Bupati Buton Lantai II, Kamis (9/6/2022)

Disini para laskar di sambut oleh Bupati Buton, La Bakry melalui Sekretaris Kabupaten Buton, Ir. La Ode Zilfar Jafar MSi didampingi Forkopimda Buton, dan Kepala OPD, tokoh adat dan masyarakat Kabupaten Buton.

Dalam kesempatan itu, sekda menyampaikan amanat Bupati Buton dengan mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah Nusantara di Kabupaten Buton.

Tidak hanya itu, Sekda juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim laskar rempah nusantara yang telah menetapkan Kabupaten Buton sebagai salah satu daerah dari jalur yang dilewati oleh seluruh peserta.Ini membanggakan buat kami karena sekaligus akan menjadi promosi budaya, potensi sejarah Kabupaten Buton sebagai ikon destinasi wisata budaya dan sejarah kedepannya karena tak dapat dipungkiri Buton dikenal sebagai daerah Eks Kerajaan dan Kesultanan, yang mana pada masa lalu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari jalur perdagangan Rempah Nusantara yang berjaya pada masanya.

Dalam kesempatan itu, Zilfar juga menyampaikan visi misi Kabupaten Buton tahun 2017-2022 dibawah kepemimpinan Bakry dan lis Elianti yaitu Menjadikan Kabupaten Buton sebagai kawasan bisnis dan budaya terdepan.

Buton lanjut Sekda sejak lama dikenal sebagai daerah penghasil aspal alam terbesar di dunia, selain Trinidad and Tobago dengan cadangan deposit aspal alam mencapai 677 juta ton.

“Pemda Buton meyakini dengan nasionalisasi aspal Buton akan mengembalikan kejayaan aspal Buton di masa lalu dengan menjadi primadona di negerinya sendiri. Pemanfaatan aspal Buton akan mengurangi ketergantungan impor aspal minyak yang banyak menyedot devisa negara,” katanya.

Selain itu, Kabupaten Buton juga kaya dengan potensi pariwisata yang terus dikembangkan, mulai dari wisata alam seperti wisata pantai dan pesona bawah laut, wisata budaya, kuliner hingga eko forest tourism dan paru-paru dunia yang terletak di hutan Lambusango.

La Ode Zilfar Djafar juga memaparkan pontensi pertanian, perkebunan dan perikanan yang sangat melimpah melalui program palanisasi dan pemberian bantuan pohon kelapa menjadi salah satu program terobosan Pemda Buton beberapa waktu terakhir untuk mewujudkan ketahanan pangan.

“Saya mengucapkan selamat menikmati kunjungan di Buton. Mudah-mudahan seluruh rombongan bisa menikmati kunjungan yang relatif singkat ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kemendikbud Ristek, Yudi Wahyudi, SH M.Hum mengapresiasi dan berterimakasih atas sambutan dari Pemerintah Kabupaten Buton yang sangat luar biasa.

“Mewakili pimpinan kami Direktur Jenderal Kebudayaan menyampaikan apresiasi dan terima kasih dari lubuk hati yang terdalam atas keramahtamahannya dan sambutannya yang sangat luar biasa,” ujarnya.

Menurutnya, Buton merupakan salah satu titik wilayah strategis untuk kunjungan rombongan muhibah budaya jalur rempah. Pasalnya zaman dulu pelabuhan Baubau merupakan tempat efisien bertemunya para saudagar karena biayanya yang murah, sehingga saat ini Buton dijadikan salah satu titik yang dikunjungi tim Laskar Rempah.

“Dari situlah yang menyebabkan pimpinan kami sepakat untuk menjadikan Buton menjadi salah satu titik kunjungan Muhibah Budaya Jalur Rempah,” katanya.

Ia mengatakan bahwa sejak masa SD melalui buku himpunan pengetahuan umum pihaknya sudah mengetahui nama Buton sebagai daerah penghasil aspal terbanyak di dunia.

“Mengingat itu dan kata-kata Buton itu sampai sekarang jadi meresap bahwa betul Bumi Buton sangat kaya dengan aspal dan kontribusinya sangat luar biasa untuk pembangunan dalam negeri dan luar negeri,” tandasnya.

Usai diterima di kantor Bupati Buton, Rombongan Laskar Rempa Untuk mengunjungi PT. Wika Bitumem di Desa Mantowu, Kecamatan Pasarwajo.

Di tambang aspal itu, laskar rempah dan awak KRI Dewa Ruci berkeliling melihat proses produksi Aspal dari penambangan hinga produksi menjadi aspal siap pakai.

Selanjutnya, rombongan laskar rempah mengunjungi Desa Bajo Bahari, Kecamatan Wabula. Di desa tersebut, rombongan disambut tari Manca dan disuguhkan Soradendang dan berbalas pantun.

Malam harinya, Laskar rempah disuguhkan Tari Badendang oleh Sanggar Seni Lahunduru. laskar rempah pun juga menyuguhkan Tari Nusantara dalam acara Gala Dinner Malam Rama Tamah Rombongan Muhibah Budaya Laskar Rempah bersama Pemkab Buton di Rujab Bupati Buton, di Pasarwajo.(*)