PANDUANRAKYAT, KENDARI- Meskipun memiliki pemandangan yang menakjubkan, jembatan Teluk Kendari nampaknya acapkali menjadi tempat mengakhiri hidup warga yang dilanda sejumlah masalah.
Setelah beberapa waktu lalu, tepatnya Minggu (27/4/2025) terjadi insiden wanita muda berusia 19 tahun dilaporkan loncat dari jembatan teluk kendari hingga akhirnya ditemukan tewas.
Saat ini kembali aksi percobaan bunuh diri kembali terjadi, seorang pria berusia 23 tahun Warga Kecamatan Mandonga, Kota Kendari berinisial EG dilaporkan melompat di jembatan teluk Kendari, pada Senin (26/5/2025).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Amiruddin A.S menjelaskan kronologis peristiwa itu bermula pada Senin 26 Mei 2025 sekitar pukul 19.10 Wita korban terlihat turun dari motor dengan nomer plat DT 5085 RF sambil menangis dan langsung melompat dari jembatan Teluk kendari, warga yang berada disekitar lokasi kejadian menghubungi pihak Basarnas Kendari untuk dilakukan pertolongan.
Mengetahui peristiwa itu, Tim Rescue KPP Kendari langsung melakukan pencarian dengan menggunakan aquaeye di lokasi tempat korban terjatuh hingga pukul 22.30 Wita Ops SAR dihentikan sementara dan akan dilanjutkan kembali besok pagi pada pukul 07.00 Wita.
Keesokan harinya,Selasa (27/5/2025) sekira pukul 07.00 Wita, Tim SAR Gabungan melanjutkan Ops SAR, Pencarian dilakukan dengan membagi 2 Tim.
Tim 1 melakukan penyelaman dikedalaman 25 hingga 30 meter dimana visibility 1 s/d 3 meter.
Metode penyelaman 1 dilaksanakan secara berbanjar dengan jarak antar penyelam 5 s/d 10 meter menuju ke arah arus sejauh 100 meter dan dilaksanakan berulang ke daerah yang belum tersapu.
Metode penyelaman 2 menjatuhkan titik poin penyelaman dengan metode cycle mengelilingi angkor poin yang ditentukan di area penyelaman dimana penyelam minimal 2 orang dan jarak antara penyelam 5 s/d 10 meter atau sesuai visibility.
Sementara itu, im 2 melaksanakan Pencarian di pesisir
Seringnya warga memilih jembatan teluk Kendari menjadi lokasi percobaan bunuh diri sekiranya sudah menjadi atensi pemerintah setempat memikirkan hal ini. (*)