PANDUANRAKYAT, BUTON- Gempa tektonik berkekuatan Magnitudo (M) 4,7 mengguncang Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (9/11/2021) sekitar pukul 10:19:10 WITA.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat setempat tidak panik dan tetap tenang.
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin dalam keterangan rilisnya.
Tidak hanya itu, ia juga menghibau agar masyarakat setempat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali kedalam rumah.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg,” tandasnya.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin menjelaskan hasil analisis BMKG menunjukkan informasi gempabumi ini berkekuatan M=4.7. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5.32 LS, 123.16 BT, atau tepatnya berlokasi di Darat pada jarak 0.6 km, BaratDaya Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 13 km.
Ia menyebutkan jenis dan mekanisme gempabumi, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Lokal di Barat Daya Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton.
Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di Lasalimu Selatan III-IV MMI, Pasarwajo III MMI, Bau-Bau II-III MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
“Hingga pukul 10.50 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempabumi susulan,” ujarnya. (Adm)