PANDUANRAKYAT, BUTON- PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen) membuat pabrik ekstraksi aspal Kecamatan Lasalimu menjadi produk aspal cair. Hal itu dilakukan untuk mengurangi porsi penggunaan aspal minyak yang sebelumnya dari enam persen menjadi tiga persen.
“Jadi memang tujuan utamanya secara nasional ya kita memang tahap awalnya itu kita mengurangi konsumsi aspal minyak impor,” Ujar Senior Geologis PT Wijaya Karya Bitumen, Tito Surya Giyantoro saat ditemui di kantornya di Desa Banabungi, Kecamatan Lasalimu, kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara belum lama ini.
Lanjut, ia menjelaskan PT Wika memiliki dua tambang aspal. Dua tambang ini memiliki karateristik berbeda. Di Pasarwajo tipe keras semantara di Lasalimu tipe lunak. Nah, tipe lunak aspal di Lasalimu dinilai cocok dikembangkan menjadi aspal cair. Pengekstrasian aspal di Lasalimu itu dilakukan di Kabungka dengan skala mini. Dengan target operasi 2 ribu ton pertahun.
“Jadi memang kita proyeksikan di Lawele itu produk akhirnya menjadi apal cair, aspal ekstraksi yang seperti yang dilakukan di pabrik besar disana di Desa Suandala itu, PT Karunia Alam Indonesia, jadi kita juga melakukan hal yang serupa, tetapi masi dalam skala mini, dengan target operasi 2 ribu ton pertahun. Diharapkan akhir tahun ini kita bisa produksi, produksi aspal cair di Kabungka sini, ada pabrik kita, produksinya sekitar 2 ribu ton pertahun,” jelasnya.
Lanjut, ia menjelaskan selain aspal cair, PT Wijaya Karya Bitumen juga akan melakukan produk-produk turunan lain, yakni Granular Filler Aspal (GFAS) Buton.
“Istilahnya kalau disini BGA. Jadi sitemnya itu dari aspal alam itu kita eksploitasi, kita gali, kita lakukan pengecilan ukuran butir, kita krasing, terus kita keringkan sehingga didapatkan kadar bitumen yang tinggi dan juga kadar air yang rendah, harapannya produk-produk ini bisa di ikutkan porsinya menjadi suatu produk aspal siap hampar.,” jelasnya.
“Tujuannya yang pertama, aspal-aspal BGA ini sebagai pengisi celah antara agregat itu dan juga yang kedua sebagai filler, itu namanya GFAS Buton, Granular filler aspal Buton. Granular itu dia kaya butiran-butiran kecil, filler itu pengisi antara celah-celah itu, jadi tujuannya dia itu cuma mengisi celah-celah antara agregat-agregat dan juga harapannya, mengisi ini apa bila dipanaskan dia akan mengeluarkan aspal secara mandri. Mengeluarkan aspal yang di kandung sama GFAS ini,” sambungnya.
Lanjut, ia berharap dengan adanya GFAS Buton ini ada sumbangsi komponen aspal dari granular filler ini mengurangi porsi penggunaan aspal minyak
“Perlahan-perlahan nanti setelah pabrik ekstraksi aspal ini sudah jadi kita bisa lakukan subtitusi aspal minyak secara keseluruhan. Jadi harapannya kita ngak lagi impor aspal minyak lagi ful bisa menggunakan aspal buton dari lawele atau buton secara umum,” tandasnya.(*)