BAUBAU, PANDUANRAKYAT.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau orang tua dan guru agar menyampaikan ke anak-anaknya agar tidak berbuat hal nekat di bulan ramadan seperti perang sarung yang kerap dilakukan anak-anak setelah salat Tarawih dan salat Subuh.
Kepala DPPPA Kota Baubau, Abdul Rahman mengatakan kelakukan anak yang melakukan perang sarung dapat membahayakan keselamatan anak. Misalnya saja, bila perang sarung sudah ditambahkan dengan benda keras seperti batu atau kayu. Hal itu tentu saja dapat memberi luka serius seperti pecah kepala. Pihaknya berharap tidak ada kejadian dimaksud terjadi di Kota Baubau ini.
“Kita selaku orang tua harus selalu mengingatkan anak-anak agar tidak melakukan perang sarung. Selain itu, kita juga bisa mengimbau mereka untuk mengenakan celana panjang atau celana sarung agar bisa meminimalkan aksi tersebut,” ungkap Rahman dalam keterangannya ditulis Senin, 10 Maret 2025.
Ia menyarankan dalam rangka mewujudkam Baubau sebagai kota layak anak perlu peran dan keterlibatan semua pihak untuk menjaga lingkungan yang kondusif bagi anak.
Menurutnya, dengan upaya bersama, potensi konflik atau tindakan berbahaya seperti tawuran dan perang sarung dapat dicegah, sehingga anak-anak dapat menjalani Ramadan dengan aman dan nyaman.
Reporter : Ardilan