PANDUANRAKYAT, BUTON SELATAN- Seorang anak angkat di Kabupaten Buton Selatan harus menelan kenyataan pahit diusir dari rumah karena perbedaan pilihan dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak di Buton Selatan, Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu.
Anak tersebut tinggal di rumah ayah angkatnya. Namun, gara-gara tidak memilih calon kepala desa yang sama, ia akhirnya diusir.
Kapolres Buton, AKBP Gunarko menyayangkan kejadian tersebut. Ia pun tidak ingin kejadian serupa terjadi pada pilkades serentak di Kabupaten Buton.
“Ada seorang anak angkat yang beda pilihan dengan bapak angkatnya terpaksa dia di usir dari rumah tersebut jadi seperti itu jangan terjadi di Buton,” ujar dia saat deklarasi damai Pilkades Buton di Aula Kantor Bupati Buton, Kompleks Perkantoran Takawa, Pasarwajo, Kamis (2/12/2021).
Sayangnya Kapolres Buton tidak menyebut secara gamblang siapa dan di desa mana insiden itu. Hanya ia berpesan agar para calon kepala desa dan masyarakat dapat melaksanakan pilkades dengan aman penuh semangat serta mempedomani aturan perundang-undangan yang sudah di sepakati bersama.
Sebab, ini merupakan demokarasi yang sangat bersentuhan dengan masyarakat di bandingkan dengan Pilkada atau pemilihan Presiden dan Legislatif.
Tidak hanya itu, Kapolres juga berharap semua para calon untuk siap kalah. Sebab diyakini semuanya calon sudah siap menang. Namun, bagi yang kalah ada mekanismenya dan aturan yang harus dipedomani dan jika ada hal-hal yang tidak sesuai ada jalur.
“Untuk itu saya selaku Kapolres Buton beserta pihak TNI mengingatkan jangan sampai ada konflik kepentingan yang justru mengganggu kantibmas yang kita harapkan jadi masalah sengketa hasil sudah ada jalurnya masing-masing jika ada tindakan pidana kami dari keamanan akan siap tindaki karena pilkades ini lebih hangat dari pilkada, pilpres dan legislatif,” jelasnya.
Peliput: Toni Armin Syah