Panduanrakyat
Buton

Apresiasi Pemprov Sultra, Bupati Buton La Bakry Sarankan Ini Lomba Tapak Tilas Oputa Yi Koo Tahun Depan

Keterangan: Bupati Buton, La Bakry saat malam cara pelepasan peserta Tapak Tilas Oputa Yi Koo tahun 2022 di Lapangan Banabungi, Pasarwajo, Senin (24/5/2022)/ Foto: Istimewa Panduanrakyat.com

PANDUANRAKYAT, BUTON-Bupati Buton, La Bakry memberikan saran agar tata tertib penyelenggaraan Lomba Tapak Tilas Oputa Yi Koo di tahun yang akan datang di perketat.

Terutama mengenai peserta lomba, harus betul-betul yang memiliki ketahanan fisik dan backgraund pencinta alam.

“Dan saya minta Event Organizer kalau dalam evaluasi nanti itu tatat tertibnya harus ketat,” Jelas La Bakry kepada sejumlah wartawan usai membuka pelatihan pengelolaan desa wisata di rumah makan transit Pasarwajo, Sabtu (28/5/2022).

Lanjut, ia menjelaskan nantinya di setiap etape, disetiap pemberhentian, bila ada peserta cedera atau tidak sanggup berjalan harus diskualifikasi.

“Karena itu membebani, namanya baru pertama kali. Jadi syarat-syarat jadi peserta itu harus ketat, misalnya dia titik star masuk ke posko satu, apa bila dia cedera, lecet dan dia tidak bisa jalan. Dia langsung disk. Tidak boleh lagi ikut di tahap berikutnya,” ujarnya.

“Hanya yang fiit yang masih punya energi, stamina yang boleh melanjutkan, karena ini akan menjadi beban bagi dirinya dan orang lain. Dan satu lagi kalau dalam persyaratan, masing-masing bawa bekal sendiri,” tambahnya.

Tidak hanya itu, secara keseluruhan, Bupati La Bakry mengapresiasi dan memberikan pengharagaan setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) karena telah menginisiasi event tersebut.

“Tapak tilas yang pertama kali di selenggarakan kemarin tentu saja kita memberi apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tinggi kepada pemerintah provinsi maupun gubernur yang telah mendorong menginisasi ini untuk pertama kalinya diselenggarakan,” jelasnya.

La Bakry memaklumi, sebagai event yang pertama kali dilakukan di Buton, tentu dalam penyelangaraan itu mungkin di sani sini ada hal-hal yang harus di perbaiki.

“Saya kira itu wajar. Insyaallah pada tahun-tahun berikutnya itu akan lebih baik. Yang berikut, dari aspek event organizer memang harus terkoordinasi rapi. Selain itu, tentu juga dari kesiapan para peserta. Harus orang yang terbiasa mengikuti kegiatan-kegiatan lintas alam. Seperti pencinta alam,” tandasnya (*)