PANDUANRAKYAT,BUTON- Pemerintah Kabupaten Buton bersama para pelaku usaha yang ada di Pasar Kaloko, Kelurahan Takimpo, Kecamatan Pasarwajo menggelar pertemuan di Aula Kantor Bupati Buton, Lantai II, Kompleks perkantoran Pemkab Buton,Takawa, Pasarwajo, Senin, 8 Desember 2023.
Pertemuan yang dipimpin Penjabat (Pj) Bupati Buton, Drs. La Ode Mustari, MSi ini guna membahas pemindahan pedagang pasar Kaloko ke Pasar Sore Ompu yang lokasinya tak jauh dari wilayah itu.
Dalam kesempatan itu, Pj. Bupati Buton, Drs. La Ode Mustari, MSi memutuskan untuk menunda relokasi pedang pasar Kaloko ke Pasar Ompu.
Penundaan ini merespon berbagai keluhan para pelaku usaha Pasar Kaloko tentang minimnya fasilitas seperti Toilet, sarana air bersih, drainase termasuk keamanan pasar.
Penundaan dan pemenuhan fasilitas pasar Ompu itu, disambut antusias para pelau usaha.
“Kita akan menunda pemindahan para pedagang ke Pasar Sore Ompu. Pemerintah kabupaten Buton bakal akan melengkapi fasilitas pasar Ompu sebelum para pedagang dipindahkan,” kata Pj. Bupati Buton.
Lanjut, Mustari mengaku dibawa kepemimpinannya akan memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
“Pemerintah akan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat untuk kepentingan masyarakat. Pemerintah menginginkan rakyatnya itu untuk tidak sengsara dan akan berusaha memberikan yang terbaik kepada Masyarakat,” katanya.
Turut Hadir pada pertemuan itu, Ketua DPRD Kabupaten Buton, Sekda Buton, Unsur Perwakilan Forkopimda, Para Kepala OPD Lingkup Pemkab Buton, Kabag Setda Buton, Camat Pasarwajo, Lurah Takimpo, Lurah Holimombo, parabola Takimpo, Parabela Holimombo dan para Pelaku usaha.
Diketahui, pencabutan lot penempatan pasar Sore Ompu, Kelurahan Holimombo, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, telah dilakukan pada Minggu 14 Agustus 2022 silam.
Pencabutan lot itu disaksikan lansung Bupati Buton La Bakry kala itu.
Pencabutan lot dilakukan, agar tercipta transparansi antara pedagang. Sehingga merata dan tidak terkesan pilih kasih. Penempatan tiap pedagang di pasar itu dilakukan dengan cara pengundian dengan sistem cabut lot.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Buton saat itu masih dijabat oleh Safaruddin, SIP, MSi.
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan pembangunan pasar tersebut telah mencapai 100 persen.
Pasar tersebut telah ditinjau langsung pihak Kementerian Perdagangan yang memastikan pasar tersebut telah dimanfaatkan oleh Pemerintahan Daerah.
Selain itu, kata dia dinas perdagangan juga telah melakukan pendataan secara riil di lapangan untuk menghindari kekeliruan data.
“Sehingga pada beberapa minggu yang lalu kami telah melakukan rapat dengan para perwakilan pedagang yang ada di pasar Kaloko. Rapat kedua untuk memastikan bahwa para pedagang-pedagang yang akan pindah ini bersungguh-sungguh untuk melakukan transaksi jual beli di Pasar Sore Ompu. Kebanyakan para pedagang berasal dari Pasar Kaloko dan pasar sore,” kata Kadis Perdagangan.
Pihaknya juga berharap pembangunan pasar ini bukan hanya berhenti sampai di sini.
“Tim Kemendag menilai pasar Ompu memiliki prospek ke depan yang lebih cerah dengan luas lahan kurang lebih 4 hekter,” katanya.
Sementara itu, Bupati Buton, La Bakry pada kesempatan itu mengatakan Pasar Rakyat Ompu sudah bisa beroperasi mulai saat ini.
“Oleh karena itu Dinas Perdagangan Kabupaten Buton menggelar Pencabutan Lot Kios Pasar Rakyat Ompu agar para pedagang dapat menempatkan kios dengan adil. Sehingga dapat berjalan dengan lancar dalam mewujudkan pengembangan pasar induk,” kata Bupati.
Orang nomor satu di Buton ini juga mengatakan Pasar Ompu ini akan dijadikan pasar induk dengan luas tanah sekitar 4 hekter dapat mendukung pengembangan pasar. Untuk itu kiranya masyarakat dapat memanfatkan peluang tersebut.
“Pembangunan yang semakin hari semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk. Oleh karena itu jika tidak dipersiapkan dari sekarang 5 sampai 10 tahun yang akan datang lahan akan sulit didapatkan,” kata Bupati.
Bupati Buton berharap kepada masyarakat untuk dapat bersama-sama mendukung Pemerintah Daerah dan memanfaatkan pasar dengan baik dalam mewujudkan pengembangan pasar sehingga kedepannya area ini dapat menjadi pusat perdagangan pada masa yang akan datang. (*)