PANDUANRAKYAT, BUTON- La Lodi resmi menjabat Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buton setelah dilantik dan di ambil sumpah jabatan oleh Bupati Buton La Bakry bersama sejumlah pejabat lainnya di Gedung Wakakaa, Pasarwajo, Jumat (31/12/2021).
La Lodi bukan orang asing di Dinas Ketahanan Pangan. Dia cukup lama menjadi sekretaris dinas, setelah Kepala Dinas pensiun. Dia ditunjuk menjadi pelaksana tugas. Lolos tiga besar, lelang jabatan. Kini dilantik menjadi kepala dinas definitif.
Berbekal segudang pengalaman, La Lodi optimis dapat mengembangkan ketahanan pangan di Buton. Sejumlah program telah di kantongi yang akan dijadikan sebagai program prioritas. Namun yang paling prinsip, setelah menjabat, La Lodi berjanji akan meningkatkan etos dan disiplin kerja.
“Setelah di kukuhkan ini, maka saya akan meningkatkan saya punya kinerja lagi. Terutama memperkuat program yang sudah ada. Bagaimana menegakkan kedisiplinan. Meningkatkan etos kerja. Tentu pelayanan kita tingkatkan lagi,” ujar La Lodi pada Panduanrakyat.com di Gedung Wakakaa, Sabtu (31/12/202).
Lanjut, La Lodi menjelaskan di kepemimpinannya, dirinya akan menjadikan program unggulan, pemanfaatan pekarangan melalui Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
P2L ini adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan lahan pekarangan atau lahan kosong yang tidak produktif untuk dimanfaatkan sebagai tempat bertanam sehingga program ini dapat secara berkelanjutan menyediakan sumber pangan.
Program tersebut akan terus dikembangkan seperti halnya di Desa Sumber Sari, Kecamatan Siotapina.
“Kita tetap pemanfaatan pekarangan itu merupakan program unggulan. Ada beberapa program P2L yang akan kita kembangkan seperti Sumber Sari,” ujarnya.
Lebih lanjut, La Lodi mengaku di kepemimpinannya progran P2L bukan lagi hanya sebatas ketahanan pangan semata, melainkan lebih pada orientasi bisnis.
“Kita akan jadikan P2L pengembangan. Tentu kita menjadikan dia sebagai, bukan hanya katahanan pangan keluarga tetapi sudah progres pasar yang berorintasi bisnis,” jelasnya.
Untuk mencapai itu, di tahun 2022 ini, pengelolaan P2L akan didukung dengan alat dan mesin pertanian.
“Di usahakan dengan alsintan untuk mengolah pekarangan. Kesana kita akan usahakan luas lahan itu kita akan tambah. Mungkin kita siapkan juga mesin pengolah lahan pekarangan dengan demikian maka kita akan tetapkan pertanian terpadu. Disitu, ada segala macam buah, segala macam sayur, yang nilai tambahnya itu kita akan gunakan organik,” tandasnya.
Lebih jauh, La Lodi yakin menjadi program P2L beriorintasi bisnis sangat terbuka lebar. Sebab, pasaran diyakini sangat menjamin.
“Sehingga nanti tidak hanya meningkatkan gizi keluarga tetapi juga dapat melayani atau berorientasi pasar. Pasarnya nanti setelah kami berkomunikasi dengan petani disana, itu disamping konsumsi lokal di sekitar Kabupaten Buton, juga sudah menyebrang ke Wakatobi dan Kota Baubau. Dan ternyata, P2L ini sangat di minati oleh masyarakat, kenapa disamping menggunakan organik, itu sayurnya jelas. Jelas dari pekarangan. Di tahu asal usulnya,” ujarnya.
“Kami dari ketahanan pangan siap mendukung untuk meningkatkan ketahanan pangan, memastikan pangan Kabupaten Buton ada. Pembinaannya kami sudah ada juga pendaping kami yang pendamping dilapangan, kemudian kami aktif monitor, kemudian kami aktif mendapingi setiap saat,” jelasnya. (*)