Panduanrakyat
Buton

Dapat Hibah Tanah, Dandim Buton Apresiasi Masyarakat Gunung Jaya

Bupati dan Dandim Buton saat tinjau tanah hibah masyarakat dan Pemerintah Desa Gunung Jaya kepada TNI-AD seluas 50 hektare. Tanah Hibah tersebut terletak di Kaboku, Desa Gunung Jaya. (Foto Ist)
Bupati dan Dandim Buton saat tinjau tanah hibah masyarakat dan Pemerintah Desa Gunung Jaya kepada TNI-AD seluas 50 hektare. Tanah Hibah tersebut terletak di Kaboku, Desa Gunung Jaya. (Foto Ist)

PANDUANRAKYAT, BUTON- Bupati Buton, La Bakry bersama Dandim 1413 Buton, Letkol Ardmed Muhamad Faozan melakukan tatap muka bersama Pemerintah dan Masyarakat Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina. Tatap muka berlangsung di desa setempat, Selasa, 22 September 2021.

Tatap muka ini sehubungan dengan hibah tanah untuk pengembangan gelar satuan TNI-AD wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara di Kabupaten Buton.

Selain tatap muka, Bupati dan Dandim meninjau langsung lokasi tanah yang dihibahkan masyarakat dan Pemerintah Desa Gunung Jaya kepada TNI-AD seluas 50 hektare. Tanah Hibah tersebut terletak di Kaboku, Desa Gunung Jaya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Buton sangat menyambut baik rencana tersebut. Sebab, berdasarkan letak geografis Buton terbilang sangat cocok untuk di bangun pengembangan gelar satuan TNI-AD di Kabupaten. Untuk mewujudkan ini, La Bakry mengaku kerap kali menyuarakan hal tersebut.

“Pada hari ini kita bisa ketemu dalam suatu proses panjang berawal dari kunjungan Pangdam Hasanuddin beberapa waktu yang lalu. Saya paparkan kepada panglima tentang posisi geografis Sultra khususnya Kabupaten Buton. Dari diskusi-diskusi itu dalam aspek pertahanan, kita butuh di wilayah ini. Karena yang paling cocok di wilayah Kepulauan Buton, dari aspek geografis harus dibangun gelar satuan TNI-AD dalam bentuk Korem,” kata Bupati Buton.

Saat kunjungan Pangdam Hasanuddin di Buton, La Bakry juga menyuarakan hal itu. Usulan Bupati mendapat respon positif. Dengan catatan disediakan lahan. Nah, setelah ada dasar surat dari TNI-AD, Ketua DPD Golkar Buton memerintahkan Sekab, Asisten I dan Kabag Tapem untuk melakukan koordinasi. Tujuannya agar tanah yang dihibahkan disertifikatkan lalu di serahkan kepada TNI-AD sebagai penerima hibah tanah.

“Tanah harus legal, hibahnya ke Pemda lalu setelah itu dibuat sertifikat dan diserahkan ke TNI. Kita mendukung apa yang diharapkan masyarakat. Seperti kata Pak Dandim bagi putera daerah setempat yang akan mendaftar sebagai anggota TNI angkatan darat sepanjang memenuhi syarat akan dibantu,” katanya.

Bupati yakin dengan hadirnya gelar satuan TNI-AD dalam bentuk Korem, Buton bisa lebih ramai dan dapat mendokrat perekonomian masyarakat.

Dari sisi infrastruktur jalan menjadi lebar hinngga 12 meter lebih besar dari jalan nasional. La Bakry janji akan membuka jalan tersebut sepanjang 5 kilo meter.

“Kalau sudah ada batalion di daerah ini, jadi lebih ramai. 12 meter lebar jalannya lebih besar dari jalan nasional. Insya Allah akan kita buka dengan panjang hampir 5 km,” katanya.

“Sama juga dengan di sini (Gunung Jaya). Sehingga kalau listrik sudah masuk, ada air, maka sudah tidak ada kendala. Kami punya harapan Korem bisa segera hadir di Kepulauan Buton. Ini harapan kami semua Pak Dandim. Mudah-mudahan harapan dari masyarakat Kabupaten Buton secara umum, khususnya masyarakat Desa. Gunung Jaya, Desa Sampoabalo Kecamatan Siotapina dengan kehadiran gelar pasukan di sini, tentu tensi ekonomi akan berkembang,” imbuhnya.

Lanjut, La Bakry bilang jika legalitas lahan sudah ada, maka pihak TNI-AD sudah bisa menyusun perencanaan anggaran. Karena dari aspek kebutuhan, daerah sangat membutuhkan sebab posisi strategis Buton yang berdekatan dengan negara lain seperti Australia dan Timor Leste.

Dengan adanya satuan-satuan, diyakini akan merangsang satuan lain, seperti angkatan laut dan lainnya. Dengan begitu, kata La Bakry Buton akan lebih percaya diri, merasa lebih aman dan tenang sebagai daerah yang berada di tengah Indonesia.

Terlepas dari itu, Bupati Buton tidak luput menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, pemerintah desa Gunung Jaya. Serta anggota DPRD atas dukungan yang diberikan. Karena memang pembangunan yang direncanakan pemerintah tanpa dukungan masyarakat tidak akan bisa berjalan dengan baik.

Begitu juga sebaliknya, masyarakat tanpa adanya dukungan pemerintah tidak bisa berjalan. Jika masyarakat dan pemerintah saling kompak, pembangunan akan lancar dan bisa dinikmati hingga hari depan yang lebih baik.

“Oleh karena sekali lagi terima kasih atas dukungannya, bukan hanya kita di sini, Kelurahan Awainulu, Desa Koholimombono, lahan di Kondowa dari masyarakat untuk pembangunan perkantoran juga masih ada sisa, dua hektar diperuntukkan untuk pembangunan markas yang berada di ketinggian, supaya Ibukota Pasarwajo sebagai ibukota Kabupaten Buton bisa terlihat,” katanya.

Ditempat yang sama, Dandim 1413 Buton, Letkol Armed Muhammad Faozan, S.Pd., M.I.Pol. menjelaskan ada beberapa proses pengembangan gelar satuan yang akan dibangun di Kabupaten Buton dengan tanah yang telah dihibahkan masyarakat.

Meski begitu, dengan hibah tanah ini, menggambarkan bukti nyata peran masyarakat dalam membantu pemerintah untuk mempercepat pembangunan.

“Hibah tanah seluas 50 hektar di Desa Gunung Jaya ini merupakan bukti nyata peran serta masyarakat dalam membantu pemerintah dalam rangka proses pembangunan. Hal ini perlu diapresiasi, meskipun perjalannnya masih sangat panjang tapi langkah awal sudah dimulai,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Buton, Tageli Lase, S.SiT., menegaskan hibah ini hanya merupakan dasar dalam proses penerbitan sertifikat atas tanah. Setelah itu harus ditandaklanjuti dengan penyempurnaan adminsitrasi.

“Mohon bantuanya pak Dandim agar segera dipasang tapal batas. Karena sudah ada ketentuan terbaru bahwa tapal batas harus dipasang sebelum tanah disertifikatkan,” tandasnya. (Adm)