Panduanrakyat
Buton

Bupati La Bakry Resmikan Baruga Watumotobe Kapontori

PANDUANRAKYAT, BUTON- Bupati Buton La Bakry meresmikan Baruga Watumotobe, Kecamatan Kapontori, Minggu 19 Desember 2021. Peresmian ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Buton, Delia Montolalu La Bakry yang ikut mendampingi bupati.

Dalam sambutannya, Bupati Buton, Drs. La Bakry, M.Si mengatakan meskipun dalam suasana pandemi Covid-19. Hari ini saya terima laporan dari pelaksana, nol kasus Covid-19 di Buton. Menurut orang nomor satu di Buton, itu semua adalah kerja keras semua pihak, mudah-mudahan Covid-19 bisa segera berakhir.

“Alhamdulillah, Kapontori sudah mencapai 60 persen sudah divaksin, untuk dapat ditingkatkan lagi agar target 70 persen Kabupaten Buton di akhir bulan segera tercapai. Sesungguhnya sasaran vaksinasi antara 25-35 persen banyak yang merantau di luar daerah. Dan bapak Menteri Dalam Negeri mengatakan agar datanya bisa direvisi, kalau tidak kita nanti dicap tidak bekerja untuk hal vaksinasi.

“Saya meneruskan visi misi Bupati senior Bapak Samsu Umar Abdul Samiun, SH., yaitu menjadikan Buton sebagai Kawasan Bisnis dan Budaya terdepan. Dua-duanya, kita boleh maju secara ekonomi, tetapi tidak boleh tercerabut dari akar budaya kita,” tegas Ketua Bapera Sultra.

Sejak Umar Bakry, lanjut Bupati, kita kedepankan yang namanya budaya dengan terus menggenjot sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, bidang kesehatan, pendidikan, semuanya di dorong, dengan tetap tidak melupakan akar budaya Buton.

“Dulu sebelum kita selenggarakan festival budaya tua, tidak ada yang percaya diri memakai simbol-simbol budaya kita, orang semua sudah pakai yang macam-macam, tercerabut kita paling tidak dari aspek busana kita. Hari ini setelah tujuh tahun berturut-turut kita selenggarakan Festival Budaya Tua Buton, bahkan se-Sulawesi Tenggara saat ini muncul semangat itu, terutama kita di Kepulauan Buton yang namanya”Padhamalala, kampurui” hari ini sudah menjadi accessories bahkan di event-event nasional di Sultra itu dibagikan kampurui ini”, jelas Bupati.

La Bakry bersyukur, sejak dilantik, secara bertahap, pemerintah secara bertahap membangun baruga. Misalnya di Kapontori. Meski baruga yang dibaut ini terbilang kecil, mamun patut disyukuri, mudah-mudahan ke depan bisa diperluas.

Putera daerah ini berharap kedepannya, Kabupaten Buton akan menjadi pusat pengembangan aspal nasional. Persiapan pabrik hingga infrastruktur penunjang secara bertahap telah dilakukan. Dengan demikian akan meningkatkan pendapatan daerah hingga kesejahteraan masyarakat di eks Kesultanan Buton dapat terwujud.

“Ke depan itu, Kabupaten Buton akan menjadi pusat pengembangan aspal nasional. Tahun depan akan diperluas Pelabuhan Aspal Nambo. Jalan kabungka- Lawele untuk memperlancar lalu lintas pengangkutan aspal juga sudah dibangun. Saya mohon doa seluruh masyarakat Buton agar niatan kita ini dapat tercapai sehingga pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat”, harap Ketua salah satu parpol di Buton ini.

Tidak hanya itu, dalam kesempatan itu, Bupati La Bakry mohon pamit atas nama Pimpinan daerah bersama Wakil Bupati Iis Elianti dan secara pribadi karena masa kepemimpinan di Buton, tahun depan akan berakhir.

“Saya atas nama Pimpinan daerah bersama ibu Wakil Bupati, serta secara pribadi mohon pamit karena periode 2017-2022 akan berakhir Agustus 2022 mendatang. Sekaligus memohon maaf atas segala interaksi kita selama ini bilamana terdapat kekurangan”, ungkapnya haru.

Di akhir sambutannya, suami Delya Montolalu ini memberikan ucapan selamat atas peresmian Baruga Watumotobe dan pesta syukuran adat Bongkaano Khopo dan Tuturangi kepada pemerintah, tokoh adat dan masyarakat setempat.

“Selamat atas peresmian Baruga Watumotobe dan dengan selesainya pesta syukuran adat Bongkaano Khopo dan Tuturangi, semoga batata kita dan doa-doa kita diijabah oleh Allah SWT, amin”, pinta Bupati kesembilan di Tanah Buton tersebut.

Sementara itu, tokoh pemerhati budaya Buton, mantan Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun, SH mengungkapkan budaya merupakan bayang-bayang agama. Adat istiadat dan agama seiring sejalan. Menurutnya, rangkaian adat seperti ini perlu dilestarikan, baruga ini punya kronologis sejarah, sudah lama saya rencanakan dan sudah menjadi sasaran, alhamdulillah baruga ini dapat terealisasi atas usaha sebagaimana yang kita harapkan. Semoga bisa bermanfaat bagi masyarakat untuk melestarikan budaya.

“Saya yakin pak bupati bagian dari saya dan semoga kita berusaha bisa mengupayakan yang terbaik ke depannya ” kata mantan bupati.

Di akhir sambutannya mantan Bupati Buton menyinggung tentang pemilihan Raja Buton yang bersifat mutlak atau dari garis keturunan hingga pemilihan Sultan Buton yang demokratis. Demikian juga dengan Konstitusi “Martabat Tujuh” yang menjadi landasan Kesultanan Buton merupakan kekayaan budaya yang luar biasa.

Dikatakannya, yang terpenting dari acara syukuran ini adalah dalam ritual adat perayaan hasil panen yang ke depan insya Allah dengan acara seperti ini dapat dilestarikan, sehingga anak generasi bisa melanjutkan untuk dipertahankan.

“Selamat untuk masyarakat Watumotobe yang hari ini baruganya sudah bisa di gunakan”, tutur Umar Samiun.

Pada kesempatan tersebut, turut hadir tokoh pemerhati budaya Buton yang juga selaku mantan Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun, SH bersama ibu, anggota DPRD Buton dapil setempat, pejabat eselon II dan III, Camat Kapontori, La Ode Farihi bersama anggota Forkopimcam Kapontori serta Plt. Camat Lasalimu La Ode Zahaba, S.Hi., M.Si. (*)