Panduanrakyat
Sultra

Basarnas Kendari Evakuasi Kapal Mati Mesin Diperantaraan Tanjung Toronipa dan Pulau Menui

Ketgam: Tim SAR mengunakan KN SAR Pacitan melaksanakan pemantauan dan pengawalan terhadap proses towing. Pada pukul 03.20 WITA KMN Minasa Mekka 01 tiba di perairan Kendari Beach Teluk Kendari / Foto : Humas Basarnas Kendari

PANDUANRAKYAT, SULTRA-Basarnas Kendari melakukan evakuasi terhadap sebuah kapal KMN Minasa Mekka 01 berpenumpang tujuh orang yang mengalami mati mesin diantara Tanjung Toronipa dan Pulau Menui, Sulawesi Tenggara pada Rabu (27/7/2022).

Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi saat menerima informasi,  Basarnas kendari menurunkan personil menuju posisi kapal terakhir diketahui dengan menggunakan KN SAR Pacitan.

“Pada pukul 20.58 wita KN SAR Pacitan tiba di LKP dan langsung melakukan penyisiran dgn radius 6 NM dan belum menemukan target,” jelas dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/7/2022).

Lanjut,  ia menjelaskan dalam pencariannya, tim SAR baru bisa berkomunikasi berasa korban lada pukul 21.30 WITA, yang berada diposisi sebelah barat daya Saponda Laut dimana seluruh POB dalam keadaan selamat dan di towing oleh KMN Aden Jaya menuju teluk kendari dengan kecepatan 3 knot,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan pada pukul 22.50 WItA, KN SAR Pacitan menemukan target yang sedang ditowing menuju teluk kendari, selanjutnya KN SAR Pacitan melaksanakan pemantauan dan pengawalan terhadap proses towing.
Pada pukul 03.20 wita KMN Minasa Mekka 01 tiba di perairan Kendari Beach Teluk Kendari.

Degan tibanya kapal KMN Minasa Mekka bersama POB 7 orang dalam keadaan selamat, Ops SAR terhadap satu buah kapal KMN Minasa Mekka 01 yang mengalami mati mesin diantara Tanjung Toronipa dan Pulau Menui dengan POB 7 Org dinyatakan selesai dan ditutup,” tandasnya.

Untuk diketahui,  kronologi peristiwa itu bermula, dimana kapal yang merupakan kapal gae bertolak dari Kendari menuju sekitar perairan Pulau Menui untuk mencari ikan,

“Didalam perjalan menuju lokasi tersebut, sekitar pukul 16.00 WITA, kapal dihantam ombak dan mengalami mati mesin, Kapten kapal menghubungi keluarganya untuk melaporkan hal ini pada KPP Kendari,” tandasnya. (*)